Tiga Negara Teluk Ini Paling Menarik Dikunjungi, Jutaan Orang Pindah ke Sana

Warga Saudi mendapat manfaat paling banyak dari peraturan memfasilitasi perpindahan.

AP Photo/Kamran Jebreili
Kembang api meledak di Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, saat perayaan Malam Tahun Baru, di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin, (1/1/2024).
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Lebih dari 25 juta warga negara Teluk pindah ke negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada tahun 2015. Ini didasarkan pada angka yang dikeluarkan oleh Departemen Informasi di Sekretariat Jenderal GCC.

Angka tersebut juga menunjukkan tiga negara, yakni Bahrain, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) merupakan negara yang paling menarik bagi pengunjung di antara negara-negara GCC. Jumlah individu yang pindah ke negara-negara GCC adalah 13 juta pada tahun 2006, yang menandakan ada peningkatan sebesar 92 persen dalam sembilan tahun.

Warga negara Saudi mendapat manfaat paling banyak dari peraturan untuk memfasilitasi perpindahan dan tempat tinggal di GCC sebanyak 12 juta orang, diikuti oleh warga Oman sebanyak 4,4 juta orang, warga Kuwait sebanyak lebih dari 3 juta orang, warga Bahrain sekitar 3 juta orang, warga Qatar sebanyak 1,3 juta orang, dan warga negara Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 1,1 juta orang.

Dilansir Gulf News, Rabu (24/4/2024), statistik menunjukkan jumlah warga yang pindah ke negara Teluk lainnya untuk bekerja di sektor swasta mencapai 16 ribu orang. Kuwait adalah rumah bagi sekitar 10 ribu warga negara Teluk yang pindah ke sana untuk bergabung dengan sektor swasta.

UEA berada di urutan kedua, diikuti oleh Arab Saudi, masing-masing menarik 1.893 dan 1.887 orang. Jumlah warga negara Teluk di sektor swasta Qatar adalah 959 orang, sedangkan di Bahrain dan Oman masing-masing berjumlah 512 orang dan 163 orang.

Mengenai manfaat dari keputusan perlakuan setara terhadap warga GCC di sektor pemerintahan, angka-angka menunjukkan peningkatan jumlah warga negara GCC di sektor ini dari 10 ribu karyawan pada tahun 2006 menjadi 15.000 pada tahun 2015, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 50 persen.

Di sini sekali lagi Kuwait menduduki peringkat pertama dalam menarik warga negara GCC untuk bekerja di sektor pemerintahan dengan lebih dari 10.000 pegawai negeri. UEA berada di urutan kedua dengan 5.000 warga negara Teluk di sektor publiknya, sementara di Qatar jumlahnya mencapai 1.382.

Statistik tersebut secara positif mencerminkan cakupan asuransi sosial bagi karyawan yang bekerja di negara-negara Teluk lainnya. Jumlah warga negara Teluk yang memasuki masa pensiun di negara-negara GCC lainnya adalah 1.116 orang pada tahun 2006. Jumlah ini meningkat menjadi 14.444 orang pada tahun 2015, atau meningkat sebesar 1.194 persen.

Selain itu, jumlah warga negara Teluk yang termasuk dalam asuransi sosial di negara-negara GCC lainnya adalah 12.878 pada tahun 2015, naik dari 2.800 pada 2006, atau meningkat sebesar 360 persen. Jumlah warga negara GCC dalam sistem asuransi sosial Arab Saudi adalah 4.226 orang. UEA berada di posisi kedua dengan 3.057 orang.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler