Citra Satelit Ini Ungkap Zionis Israel Segera Tingkatkan Serangan ke Rafah Palestina

Israel akan segera intensifkan serangan di Rafah

EPA
Pengungsi Palestina berjalan setelah tentara Israel menyuruh penduduk daerah Hamad di Khan Yunis untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, Jalur Gaza selatan.
Rep: Rahmat Fajar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Zionis Israel tampaknya mempersiapkan diri untuk meningkatkan serangannya ke Gaza, Palestina. 

Baca Juga


Hal tersebut tampak dari citra satelit yang diperoleh dan dianalisis unit verifikasi Sanad Al Jazeera. Di situ menunjukkan pasukan dan kendaraan Israel berada di dekat pangkalan militer dan pos terdepan di luar Jalur Gaza.

Dilansir dari thenewarab, Rabu (24/4/2024), diperkirakan ada 800 kendaraan militer di dua pangkalan, di perbatasan utara Jalur Gaza dan di gurun Negev, ke arah selatan, menurut gambar-gambar tersebut. 

Analisis tersebut menunjukkan bahwa Israel berencana untuk meningkatkan perangnya di Gaza, dengan sembilan pos militer terlihat di luar wilayah kantong tersebut.

Tiga pos terdepan didirikan pada bulan November dan Desember tahun lalu. Sementara enam pos lainnya didirikan antara Januari dan Maret tahun ini.

Meskipun Israel menarik sebagian pasukannya dari daerah kantong tersebut dalam beberapa pekan terakhir, analisis berdasarkan citra satelit menunjukkan bahwa Israel akan mendedikasikan sebagian besar sumber daya militernya untuk kampanye militernya di Gaza.

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah berulang kali mengancam akan melancarkan serangan yang lebih besar di Rafah, tempat sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina berlindung.

Invasi darat ke kota Rafah kemungkinan akan dengan cepat memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza di mana di situ menderita akibat pengepungan dan pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel selama lebih dari enam bulan.

Tindakan yang dilakukan Israel tersebut mendapatkan reaksi keras dari dunia internasional. Pemerintah di seluruh dunia termasuk beberapa sekutu terdekat Israel dan organisasi hak asasi manusia telah meminta Israel untuk menghentikan invasi ke Rafah.

Rafah, yang berbatasan dengan Sinai di Mesir, adalah tempat perlindungan terakhir bagi penduduk Gaza yang putus asa. Dan di sana pun warga Palestina tetap tidak lepas dari pemboman mematikan Israel.

Kota ini telah mengalami serangan udara, termasuk serangan pekan lalu yang menewaskan 22 orang, termasuk 18 anak-anak, menurut laporan pejabat kesehatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan invasi Rafah sangat penting untuk menghancurkan Hamas. Ia juga mengklaim kelompok Palestina masih memiliki brigade di daerah tersebut dan serangkaian terowongan.

Kementerian Kesehatan...

Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina menyatakan sudah sebanyak 34.183 warga Palestina yang gugur dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari ke-200 serangan mematikan Israel.

“Serangan yang sedang berlangsung sejak Oktober lalu juga telah melukai 77.143 warga Palestina,” demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (23/4/2024).

Kementerian mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di seluruh Jalur Gaza hingga menyebabkan 32 orang gugur dan 59 lainnya luka-luka saat tiba di rumah sakit.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kemenkes.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Selain itu, menurut PBB, lebih dari 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sedikitnya 350 tenaga kesehatan juga terbunuh dan 520 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak Israel mulai melancarkan agresi ke daerah tersebut pada 7 Oktober 2023, menurut pelapor khusus PBB.

"Kami mengetahui bahwa sekitar 520 tenaga medis terluka, serta 350 pekerja medis termasuk tenaga kesehatan lainnya, telah gugur," ucap pelapor khusus PBB untuk hak kesehatan Tlaleng Mofokeng dalam konferensi pers pada Senin (22/4).

Dia menyatakan, jumlah korban jiwa tersebut tidak termasuk sejumlah remaja Gaza yang berinisiatif membantu tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit. Para remaja tersebut tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan.

BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler