Jangan Pernah Iri dengan Rezeki Orang Lain, Mengapa?
Allah SWT telah tetapkan rezeki setiap manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta KH Faiz Syukron Makmun mengatakan, seorang Muslim seyogianya mensyukuri nikmat yang Allah SWT berikan. Sehingga mereka tidak perlu menyibukkan diri dengan rezeki ataupun takdir milik orang lain.
"Boleh jadi orang lain hidupnya mewah, bisa beli kasur yang empuk, kamar yang nyaman, bahkan hotel yang mewah. Tapi, belum tentu ia bisa membeli tidur. Sedangkan boleh jadi, orang yang rumahnya di pinggir rel kereta api (kerap mendengar kebisingan) ia bisa tertidur pulas," kata Gus Faiz dalam podcast bersama komika Abdur, Jumat (3/5/2024).
Hal demikian, kata Gus Faiz, bisa terjadi karena tidur merupakan karunia dari Allah SWT. Sehingga ketika seseorang diberikan nikmat dan takdir dari Allah SWT, maka patut baginya mensyukuri nikmat dari takdir tersebut. Tak perlu untuk iri apalagi dengki dengan takdir orang lain.
Gus Faiz mengatakan, ada banyak hal di dunia ini yang tidak mustahil diraih namun bukan milik orang tertentu. Mengapa hal demikian terjadi? Gus Faiz menerangkan, karena itu bukanlah takdir miliknya. Sebab Allah lebih mengetahui hal-hal terbaik bagi hamba-Nya.
Sehingga ketika seorang Muslim sudah mengetahui mengenai ketetapan takdir dari Allah ini, kata Gus Faiz, maka senantiasa hatinya merasa tenang. "Kalau sudah begitu, ia akan merasa tenang," kata Gus Faiz.
Doa mensyukuri nikmat
Dalam buku Kumpulan Doa-Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan doa mensyukuri nikmat. Berikut lafaznya:
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ ااَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
"Robbi auzi'niyy an asykuro ni'matakallatiy an'amta 'alayya wa 'alaa waalidayya wa an a'mala shoolihan tardhohu wa adkhilniy birohmatika fiy 'ibadika sholihiyna."
Yang artinya, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh."
Anjuran Doa
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbu, menjelaskan, doa adalah senjatanya orang beriman.
Setiap kita punya kebutuhan, maka hendaklah manusia berdoa kepada Allah SWT, mohonlah kepada Allah SWT agar keinginan terpenuhi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah ayat 186).
Sebanyak apa pun kebutuhan manusia, mintalah kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya. Dalam surat Al Mumin ayat 60, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Buya Alfis Chaniago menjelaskan, janganlah manusia berdoa kepada selain Allah SWT. Karena, tidak ada satu pun yang mengabulkan doa manusia selain Allah SWT. Dalam surat Al Ahqaf ayat 5, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّن يَدْعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسْتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ وَهُمْ عَن دُعَآئئِهِمْ غَٰففِلُونَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)-nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?”