Berdoalah Antara Adzan dan Iqamat, Insya Allah Waktu yang Mustajab
Doa yang dipanjatkan di antara adzan dan Iqamat diijbah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT memberikan kesempatan-kesempatan bagi terkabulnya doa. Kesempatan itu terdapat dalam berbagai momentum, salah satunya adalah doa yang dipanjatkan di antara jeda adzan dan iqamat sholat lima waktu.
Seperti dikutip dari buku Sunnah dan Dzikir Harian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, memanjatkan permohonan setelah adzan dalilnya adalah hadits berikut ini:
عن عبدِ اللهِ بنِ عمرِو بن العاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهما: أنَّ رجلًا قال: يا رسولَ الله، إنَّ المؤذِّنينَ يَفضُلونَنا، قال: قلْ كما يقولون، فإذا انتهيتَ، فسَلْ تُعْطَه
Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu anhuma, bahwasanya pernah ada seseorang berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, sungguh para muadzin itu mendapatkan kebaikan yang lebih dibandingkan yang lain.” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah kalimat yang serupa seperti kalimat yang diserukan muadzin, lalu setelah adzan itu selesai maka berdoalah kepada Allah dan mintalah apa saja yang kamu inginkan karena pasti akan dikabulkan.” (HR Abu Dawud no 524 Hadits ini dikategorikan sebagai hadits hasan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Nataij Al-Afkar 1/367).
عن أنسِ بنِ مالكٍ، رَضِيَ اللهُ عَنْه قال: قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم:الدُّعاءُ لا يُرَدُّ بين الأذانِ والإقامةِ؛ فادْعوا
Diriwayatkan pula, dari Anas radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Berdoa di waktu antara adzan dan iqamah itu pasti akan dikabulkan.” (HR An-Nasa'i no.9895, dan dikategorikan sebagai hadits shahih oleh Ibnu Khuzaimah 1/221/425)
Sementara itu, Muslim juga disyariatkan untuk memanjatkan doa yang diajarkan oleh Nabi setelah adzan. Dalilnya adalah hadits berikut:
عن جابرِ بنِ عبدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْه قال: قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: مَن قال حِينَ يَسمعُ النِّداءَ: اللهمَّ ربَّ هذه الدعوةِ التامَّةِ، والصَّلاةِ القائمةِ، آتِ محمدًا الوسيلةَ والفضيلةَ، وابعثْه مقامًا محمودًا الذي وعدتَه؛ حلَّتْ له شَفاعتي يومَ القيامةِ
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu Anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang mendengar seruan adzan, lalu ia berdoa 'allahumma rabba hadzihid-da 'watit-taammah wash-shalatil-qaaimah, aati muhammadanil-wasilata wal-fadhilah, wab-atsmu maqaman mahmudanilladzi wa'attah,” maka ia berhak untuk mendapatkan syafaat dariku di hari kiamat nanti.” (HR. Bukhari no 614)
Anjuran Doa
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbu, menjelaskan, doa adalah senjatanya orang beriman.
Setiap kita punya kebutuhan, maka hendaklah manusia berdoa kepada Allah SWT, mohonlah kepada Allah SWT agar keinginan terpenuhi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah ayat 186).
Sebanyak apa pun kebutuhan manusia, mintalah kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya. Dalam surat Al Mumin ayat 60, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Buya Alfis Chaniago menjelaskan, janganlah manusia berdoa kepada selain Allah SWT. Karena, tidak ada satu pun yang mengabulkan doa manusia selain Allah SWT. Dalam surat Al Ahqaf ayat 5, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّن يَدْعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسْتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ وَهُمْ عَن دُعَآئئِهِمْ غَٰففِلُونَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)-nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?”