Turki: Pengakuan Atas Negara Palestina Jadi Pukulan Telak Buat Israel
Turki siap gunakan semua cara untuk menekan Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki meyakini pengakuan banyak negara terhadap negara Palestina akan menjadi pukulan telak bagi Israel. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan saat berbicara pada KTT ke-15 Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Gambia, Sabtu (4/5/2024).
Fidan mengatakan Turki siap menggunakan semua cara yang ada untuk menekan Israel. Rakyat Turki disebutnya mengharapkan hasil nyata dari pertemuan puncak KTT OKI ke-15.
"Pengakuan atas Palestina oleh lebih banyak negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel," ujarnya.
Fidan menyerukan negara-negara OKI untuk melakukan setiap upaya guna memastikan keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Turki juga akan memanfaatkan semua cara diplomatik agar Israel tidak dibiarkan tanpa hukuman.
Lebih lanjut, Fidan mengatakan, Turki pada 1 Mei memutuskan untuk bergabung dengan Afrika Selatan untuk menggugat Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Hamas disebut menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya, menurut Tel Aviv.
Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, dan melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera". Lebih dari 34.500 orang telah terbunuh di Jalur Gaza, menurut pemerintah setempat.
Sementara itu, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, setuju untuk membebaskan 33 warga Israel yang mereka sandera, menurut laporan stasiun TV Arab Saudi Al Hadath pada Sabtu (4/5/2024). Kesepakatan itu terjadi dalam perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel di Kairo, Mesir, untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza, kata Al Hadath yang mengutip sejumlah sumber.
Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel. Sementara itu, Tel Aviv menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjara Israel.