BPS: 7,2 Juta Orang Angkatan Kerja Masih Menganggur
Jumlah pengangguran ini disebut lebih rendah dibanding sebelum pandemi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut dari 214,00 juta penduduk usia kerja pada Februari 2024 sebanyak 149,38 juta orang di antaranya merupakan angkatan kerja. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan dengan begitu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 69,80 persen.
“Sebanyak 7,20 juta orang atau 4,82 persen dari total angkatan kerja pada Februari 2024 merupakan pengangguran,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (6/5/2024).
Dia menjelaskan, jumlah pengangguran tersebut turun sebanyak 0,79 juta orang dibandingkan Februari 2023. Angka tersebut menurutnya sudah lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi atau pada Februari 2020.
Proporsi pekerja formal mengalami peningkatan, terutama didorong oleh bertambahnya penduduk yang bekerja sebagai pegawai. Sementara itu, proporsi pekerja penuh menurun dan tingkat setengah pengangguran meningkat.
Tiga lapangan usaha dengan jumlah tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan, danindustri pengolahan. Sementara lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbanyak adalah akomodasi dan makan minum, perdagangan, dan administrasi pemerintahan.
Dia menambahkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 4,82 persen atau turun sebesar 0,63 persen poin dibanding Februari 2023. TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
“Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar lima orang penganggur. Pada Februari 2024, TPT mengalami penurunan sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023,” ujar Amalia.
Pada Februari 2024, TPT laki-laki sebesar 4,96 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 4,60 persen. TPT laki-laki dan perempuan turun dibandingkan Februari 2023, masing-masing sebesar 0,87 persen poin dan 0,26 persen poin.
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan (5,89 persen) jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan (3,37 persen). Dibandingkan Februari 2023, TPT perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,22 persen poin dan 0,05 persen poin.
Pada Februari 2024, TPT penduduk kelompok umur muda (15–24 tahun) merupakan TPT tertinggi yaitu mencapai 16,42 persen. Sementara itu, TPT penduduk kelompok umur tua (60 tahun ke atas) merupakan yang paling rendah yaitu sebesar 1,14 persen.
“Pola TPT menurut kelompok umur tersebut juga sama dengan tahun sebelumnya. Dibandingkan Februari 2023, hanya kelompok umur tua (60 tahun ke atas) yang mengalami kenaikan TPT yakni sebesar 0,01 persen poin,” tegas Amalia.