Film Baru Captain America Kian Problematik: Rilis Bareng Mainan McD, Ada Sabra dari Israel

Captain America: Brave New World dijadwalkan rilis pada 14 Februari 2025.

Dok Marvel Studios
Captain America: Brave New World yang dijadwalkan rilis pada 14 Februari 2025. Ada karakter Sabra, superhero dari Israel di film yang rilis berbarengan dengan mainan McDonalds itu.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah teka-teki yang dijaga ketat tentang plot film, penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) mendapat spoiler tak terduga dari mainan Happy Meal McDonald's. Captain America: Brave New World yang dijadwalkan rilis pada 14 Februari 2025 memperkenalkan karakter-karakter baru yang akan muncul dalam film tersebut.

Dilansir Ace Showbiz pada Senin (6/5/2024), akun penggemar makanan cepat saji Brasil mengunggah mainan mewah dari film tersebut di Instagram. Mainan itu mengungkapkan karakter-karakter penting seperti Red Hulk, Falcon baru, Diamondback, dan Ruth, yang juga dikenal sebagai Sabra.

Salah satu kejutan terbesar adalah penampilan Red Hulk, alter ego Jenderal Thaddeus "Thunderbolt" Ross, yang kini diperankan oleh Harrison Ford. Spekulasi seputar kehadiran Red Hulk telah memenuhi ruang percakapan MCU.

Baca Juga


Keberadaan mainan McDonald's tampaknya telah mengonfirmasi kemunculannya jauh sebelum pemutaran perdana film. Pengungkapan ini tidak hanya menyoroti pengaruh pemasaran dan merchandise dalam industri film, tetapi juga menimbulkan perdebatan mengenai keputusan memasukkan karakter tertentu seperti Sabra. Kehadiran superhero Israel ini di tengah ketegangan geopolitik memicu kritik dan menunjukkan bagaimana film blockbuster dapat menggambarkan isu-isu dunia nyata.

Melalui mainan ini, Marvel Studios dan Disney secara tidak sengaja telah membuka diskusi yang lebih luas tentang hubungan antara hiburan, merchandise, dan isu-isu sosial-politik, terutama genosida di Gaza, Palestina oleh Israel. Kejadian ini juga menunjukkan betapa kompleksnya keterlibatan penonton dalam era digital, di mana setiap detail dapat dianalisis dan dibahas secara mendalam oleh para penggemar.

Sejak tahun lalu, ada banyak orang melakukan boikot terhadap McDonald's. Boikot dilakukan secara spontan karena sikap McD yang pro Israel dan dugaan adanya hubungan sejumlah produk dengan Israel.

Selain itu, Disney menjadi salah satu target Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS). Dalam laman BDS disebut Marvel Cinematic Universe (MCU) yang merupakan milik Disney aktif mempromosikan pahlawan super "Sabra" dalam film Captaian America berikutnya dengan melambangkan apartheid Israel.

Dukungan Disney terhadap Israel sangat jelas ketika CEO Walt Disney Robert A Iger pada Oktober 2023 dalam keterangan resminya menyampaikan telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai 2 juta dolar AS atau Rp 31 miliar ke Israel. Makin wajib diboikot?

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler