Lima Strategi Jitu Optimalisasi Microsoft Copilot

Kemampuan membuat prompt menjadi kunci penting memanfaatkan AI.

EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
CEO Microsoft Satya Nadella berbicara pada acara Microsoft Build: AI Day di Kuala Lumpur, Malaysia, (2/5/2024).
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) secara global dalam beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat khususnya sejak istilah AI generatif muncul ke publik. Meski terasa mudah digunakan, sebenarnya AI Generatif masih membutuhkan keahlian pengguna untuk mengoptimalkan hasil kerjanya.

Baca Juga


Pengguna juga harus mahir membuat perintah atau prompt yang tepat untuk bisa menggunakan AI generatif secara efektif. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam acara lokakarya Thinktank and Journalist Workshop:Accelerating Responsible AI Governance and Innovation with Copilot for Indonesia bahkan menyebutkan, kemampuan membuat prompt menjadi kunci penting memanfaatkan AI generatif secara optimal.

"Sekarang itu yang berkembang bukan cuma mengenal AI generatif tapi bagaimana cara membuat prompt-nya, itu kini membuka peluang baru. Ada kursusnya dan sangat menentukan efektivitas sebuah AI generatif. Jadi untuk menguasai keterampilan membuat prompt itu tidak sembarang," kata Nezar di Jakarta, Senin, (6/5/2024). 

Berkaca dari itu, artinya apabila menginginkan pemanfaatan AI generatif yang optimal tentunya seorang individu harus mengasah keterampilan membuat prompt. Salah satu perusahaan yang telah memiliki AI generatif dan dapat diakses masyarakat umum dengan mudah ialah Copilot dari Microsoft.

Lewat layanan tersebut seseorang bisa mengasah keterampilan untuk memanfaatkan AI dengan optimal. Berikut lima kiat untuk dapat manfaatkan AI Generatif Copilot Microsoft secara optimal lewat prompt yang tepat berdasarkan lokakarya yang diselenggarakan Microsoft.

1. Pahami persona

Pengguna harus memberitahu Copilot dari Microsoft mengenai peran atau persona yang diinginkan dari Copilot. Saat persona pengguna dimasukkan secara tepat lewat kolom prompt maka teknologi itu dapat memberikan jawaban dengan tepat.

Misalnya, anda memiliki peran sebagai komunikator internal, sehingga perintah yang dimasukkan, "Anda adalah seorang komunikator internal. Tolong buat pesan untuk menginformasikan karyawan bahwa mereka harus melakukan pembaruan keamanan Windows terbaru".

Setelahnya prompt bakal membantu pengguna dengan detail yang dibutuhkan sebagai seorang komunikator internal di perusahaan.

2. Tentukan tujuan yang jelas

Pengguna harus mengarahkan Copilot kepada tujuannya, misalnya untuk merangkum sebuah rapat, membuat rancangan surel atau email, maupun membuat rangkuman dari presentasi. Lalu, masukkan bahan prompt yang sesuai. Untuk mendapat respons terbaik, penting untuk fokus pada beberapa material seperti tujuan permintaan kepada Copilot, lalu sumber informasi yang perlu dijadikan rujukan hingga ekspektasi respon.

Contohnya, perintah yang bisa diberikan sebagai berikut: "Copilot, tolong hasilkan 3-5 poin (tujuan) untuk persiapan rapat dengan klien X. Fokus kepada email dan Teams chats dari Juni (sumber). Tolong gunakan bahasa sederhana agar saya dapat mempercepat (ekspektasi)."

3. Kenali audiens

Selain memberikan informasi terkait persona pengguna, Copilot juga membutuhkan detail informasi terkait dengan lawan pesan yang bakal dituju pengguna. Maka dari itu informasi yang diberikan apabila Copilot diminta untuk menyusun sebuah pesan untuk penerima diperlukan.

Cantumkan lawan bicara yang dituju sehingga teknologi asisten pintar ini bisa menyesuaikan isi pesan. Misalnya, jelaskan ke Copilot bahwa pesan yang perlu dirangkum akan diberikan kepada manajer atau atasan, atau pesan harus diberikan kepada bawahan. Nantinya Copilot bakal menyesuaikan pesan sesuai dengan posisi penerima.

4. Buat parameter

Copilot dapat membantu dengan baik ketika ia memahami apa yang sedang dicari penggunanya. Hal ini termasuk dalam nada penyampaian sebuah pesan, panjang dan pendeknya sebuah teks, hingga batasan lain yang ditetapkan.

Beritahu hal-hal tersebut kepada Copilot sehingga nantinya ia bisa menyesuaikan hasil pencariannya entah dalam nuansa formal, atau nuansa santai, atau mungkin nuansa yang biasa saja. Hal itu dapat disesuaikan, dan nantinya pengguna tidak perlu repot-repot mengedit lebih banyak pesan yang dihasilkan apabila semua itu telah dijelaskan secara detail lewat prompt kepada Copilot.

5. Tambahkan konteks

Konteks dalam kiat ini meliputi berbagai detail yang bisa diberikan untuk Copilot. Semakin spesifik sebuah informasi maka nantinya Copilot bisa menyesuaikan hasil pencariannya sesuai dengan keinginan pengguna.

Bahkan jika memungkinkan pengguna bisa mencantumkan referensi seperti bentuk dokumen ke dalam prompt. Ingat, bahwa memberikan perintah atau prompting adalah komponen krusial dalam bekerja dengan Copilot maka semakin baik prompt, semakin baik hasil yang akan diberikan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler