Gelombang Panas Membuat 10 Kota di Meksiko Catatkan Rekor Suhu
Panas menyengat menyebabkan pemadaman listrik selama beberapa jam di beberapa daerah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh kota di Meksiko, termasuk ibu kota Mexico City, mencatatkan rekor suhu tertinggi pada Jumat. Hal ini terjadi di tengah gelombang panas yang telah memicu pemadaman listrik di seluruh negeri dan mendorong jaringan listrik ke ambang batas.
Di ibu kota Mexico City, kota metropolitan terbesar di Amerika Utara yang biasanya beriklim sedang, suhu udara pada Kamis mencapai 34,3 derajat Celsius, sepersepuluh derajat lebih tinggi dari rekor yang dicapai sebulan sebelumnya.
Kota tetangganya, Puebla, mencapai suhu 35,2 derajat Celsius pada Kamis. Suhu ini melebihi catatan rekor sebelumnya pada tahun 1947 dengan 34,3 derajat Celsius, demikian seperti dilansir Reuters, Senin (13/5/2024).
Di Ciudad Victoria, di negara bagian perbatasan utara Tamaulipas, di seberang Texas, Amerika Serikat, suhu mencapai 47,4 derajat Celsius pada Kamis, memecahkan rekor tertinggi sebelumnya yang terjadi pada tahun 1998.
Panas yang menyengat menyebabkan pemadaman listrik selama beberapa jam di beberapa daerah di Meksiko pekan ini, terutama di bagian utara. Selain itu, pemerintah daerah di negara bagian tengah San Luis Potosi memutuskan untuk menutup sekolah karena suhu mencapai 50 derajat Celsius.
Dalam laporan pekanan, kementerian kesehatan Meksiko melaporkan tujuh kematian terkait panas di musim panas ini antara tanggal 17 Maret dan 4 Mei, sebuah angka yang dapat meningkat setelah cuaca panas yang brutal pekan ini.
Perubahan iklim yang....
Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan El Nino telah meningkatkan suhu di seluruh dunia dan menyebabkan gelombang panas yang mematikan.
Regulator sistem kelistrikan Meksiko mengeluarkan beberapa peringatan pekan ini karena permintaan di beberapa bagian negara tersebut melebihi pasokan. Kamar dagang dan analis sektor mengkritik pemadaman ini, menuduh pemerintah tidak berinvestasi dalam jaringan transmisi energi atau pembangkit listrik yang memadai untuk memenuhi permintaan.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang akan mengakhiri jabatannya pada bulan Oktober, menggambarkan pemadaman listrik tersebut sebagai hal yang luar biasa. Ia juga meyakinkan bahwa Meksiko memiliki kapasitas pembangkit yang memadai.
Gelombang panas ini terjadi di tengah-tengah kekeringan parah di seluruh negeri yang telah menyebabkan krisis air di sebagian besar wilayah Meksiko, sehingga menjadikan air sebagai isu utama dalam pemilihan umum bulan Juni.