Penelitian Ini Ungkap Manfaat Kesehatan Kalimat Tahmid, Takbir, dan Tasbih
Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan menurut medis
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam ajaran Islam terdapat banyak petunjuk tentang pentingnya sikap mental yang positif, ketekunan, dan optimisme dalam menghadapi tantangan hidup.
Alquran dan Hadits mengajarkan bahwa menjaga sikap yang positif dalam menghadapi kesulitan merupakan bagian integral dari iman dan keteguhan hati.
Kesabaran dan berpikir positif tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga memiliki dampak positif secara fisik dan emosional. Berbagai penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa sikap positif dan ketekunan mampu meningkatkan kesehatan mental dan fisik seseorang.
Dalam konteks penyembuhan, kesabaran dan pikiran yang positif dianggap sebagai alat terkuat untuk mengatasi tantangan dan mengatasi berbagai masalah.
Maka dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menjaga sikap mental yang positif dan optimis merupakan langkah penting menuju kesejahteraan holistik. Allah SWT berfirman:
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS Al-Baqarah ayat 155)
Dilansir About Islam, seorang dokter di Naturopati yang juga Master Herbalist, Dr Karima Burns, melalui tulisannya memberi penjelasan tentang pentingnya bersabar dan pengendalian pikiran. Dalam artikelnya, dia mengutip perkataan Bernard Jensen dalam bukunya berjudul The Science and Practice of Iridology:
"Dokter di zaman baru akan menyadari bahwa penyembuhan pria yang paling penting bukanlah tubuh fisik, tetapi pikiran yang mengendalikannya."
Tak hanya Jensen, Dr Ted M Morter juga menjelaskan tentang hal tersebut dalam bukunya berjudul Your Health Your Choice. Morter menyampaikan bahwa pikiran negatif adalah penghasil asam nomor satu dalam tubuh (tingkat keasaman tubuh yang tinggi merupakan penyebab utama penyakit).
Tubuh bereaksi terhadap mental yang stres dan emosional negatif yang ditimbulkan oleh pikiran dengan cara yang sama saat bereaksi terhadap ancaman 'nyata' kerusakan fisik.
"Sejak Freud mempopulerkan gagasan psikoanalisis, orang sering berfokus secara eksklusif pada ranah mental untuk memecahkan masalah tertentu, dan lupa bahwa kita tidak dapat memisahkan ranah fisik dan mental. Pikiran ada di otak, dan otak adalah organ seperti semua organ lainnya. Otak makan dari kumpulan nutrisi yang sama dengan yang diberikan oleh organ tubuh lainnya dan rentan terhadap semua masalah yang sama," papar Burns.
Pada akhirnya...
Pada akhirnya, otak adalah bagian dari tubuh seperti semua bagian lainnya dan sepenuhnya bergantung pada tubuh.
Otak membutuhkan gula untuk mengembangkan energi, tidak seperti jaringan lain yang dapat mengembangkannya dari kalium dan lemak. Karena itu pula, otak adalah adalah organ pertama yang menderita gula darah rendah dan bereaksi paling parah.
"Freud sendiri mengatakan bahwa psikoanalisis tidak cocok untuk mengobati penyakit seperti skizofrenia, dan dia mendalilkan bahwa penyebabnya pada akhirnya akan ditemukan biokimia," kata Burns.
Otak adalah organ yang bekerja selaras dengan organ lain dan makan dari aliran darah yang sama. Dengan demikian, dapat dipahami bagaimana berbagai peristiwa mental dapat memberikan pengaruh secara fisik.
Misalnya, hanya dengan menggunakan otak untuk berpikir dan belajar, ini akan membakar nutrisi dalam sistem tubuh, terutama fosfor. "Latihan otak yang berat dapat menyebabkan kita menderita kekurangan fosfor," terangnya.
Di sisi lain, Burns juga menemukan bahwa kebalikannya juga berlaku, yaitu orang yang memiliki kapasitas intelektual tinggi biasanya memiliki kadar fosfor yang tinggi dalam sistem tubuhnya.
Dalam konteks tersebut, Burns mengutip hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Orang yang kuat bukanlah yang mengalahkan orang lain dengan kekuatannya, tetapi orang yang mengendalikan dirinya saat marah."
Hadits itu terkandang hikmah yang begitu besar. Menurut Burns, ada dua kunci kekuatan fisik, yaitu sabar dan tenang. Dia juga menyampaikan, fosfor bukan satu-satunya nutrisi yang dapat terkuras oleh tekanan mental dan kurangnya ketenangan spiritual. Jika kelenjar tiroid, organ utama yang menangani emosi kita, bekerja lembur, seseorang bisa menderita kekurangan yodium.
Stres pada pekerjaan, perceraian, dan masalah lain yang membuat seseorang stres, dapat menyebabkan hilangnya kalium dan natrium dalam tubuh karena mempengaruhi kelenjar adrenal dalam menciptakan lebih banyak kebutuhan akan mineral ini.
Bahkan kegembiraan atau ketertarikan yang berlebihan juga bisa menimbulkan penyakit, yaitu gula darah rendah (hipoglikemia). Karena itu, Islam mengajarkan untuk mengambil jalan yang seimbang dalam hidup.
Namun orang-orang kebanyakan terjebak pada kegembiraan yang berlebihan. Misalnya dengan menonton televisi secara berlebihan, pergi ke mal, bioskop, pesta, taman hiburan dan hal lainnya secara berlebihan.
"Saat kita melihat sesuatu yang menarik, korteks adrenal kita terstimulasi dan terjadi peningkatan gula darah kita. Ini, pada gilirannya, merangsang pankreas untuk mengeluarkan insulin ke dalam darah untuk menurunkan kadar gula, menyebabkan kita merasa lelah atau lemah," jelas Burns.
Maka agar diri merasa tenang dan sehat, ucapkan Alhamdulillah atas apa yang dimiliki dan yang dihadapi. Setiap orang harus menjaga rumah dan lingkungan kerja agar tetap damai dan bebas dari stres.
Salah satu cara untuk menangkal efek stres adalah dengan menyadari stres yang kita alami dan mengonsumsi nutrisi serta suplemen yang cukup seperti herbal.
"Misalnya, jika seseorang terlambat sholat atau membaca Alquran selama Ramadhan, mereka bisa makan makanan kaya fosfor dan makanan yang akan membantu mereka menjaga asupan fosfornya. Jika seseorang bergerak, bepergian atau melakukan haji atau umrah, mereka mungkin ingin meningkatkan asupan makanan tinggi kalium dan natrium serta vitamin B kompleks," kata Burns.
Hubungan antara kesehatan mental dan fisik sama sekali tidak bisa diabaikan. Ingat pula bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, cara terbaik untuk menghindari sikap dan emosi negatif yang mengendalikan tubuh adalah dengan mengamalkan Alquran dan Hadits.
Setiap Muslim sebaiknya mengucapkan "Alhamdullilah" atas apa yang dimilikinya, "Insya Allah" atas apa yang diniatkan, dan "Subhanallah" ketika melihat sesuatu yang menarik atau menakjubkan. Kemudian mengucap "Astaghfirullah" ketika hilang kendali atau kesabaran.
Dan yang paling penting, ucapkan "Allahu Akbar" ketika menghadapi tantangan hidup. "Kelima kalima ini, yang diucapkan secara teratur, seperti mengonsumsi multivitamin untuk kesehatan holistik," demikian penjelasan Burns.
Keutamaan...
Keutamaan dzikir
Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya, Madarij as-Salikin, di antara keutamaan dzikir yang dilakukan secara rutin dan istiqamah adalah sebagai berikut. Enam Keutamaan Dzikir kepada Allah SWT yaitu:
1. Mendapatkan banyak keberuntungan. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan keberuntungan secara terus-menerus. Keberuntungan tersebut bisa berupa rahmat, kebaikan, dan lain-lain.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالاَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhuma, mereka berdua berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir (mengingat) Allah, melainkan mereka dikelilingi oleh para malaikat, diliputi oleh rahmat, diturunkan sakinah (ketenangan), dan mereka disebut oleh Allah di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.’” (HR Muslim, no 2700).
2. Mendapatkan pujian Allah SWT serta berita tentang surga-neraka. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan pujian dari-Nya. Berita tentang surga dan neraka juga Allah sediakan bagi orang yang senang berdzikir.
3. Mendapatkan pahala yang sangat besar. Dzikir merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar. Pahala dzikir lebih besar dari segala sesuatu. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab ayat 35.
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS Al Ahzab: 35).
4. Kunci dan penutup amal shalih. Dalam setiap perbuatan amal shalih, dzikir berfungsi sebagai kunci dan sekaligus penutupnya. Dzikir adalah penutup amal-amal shalih dan juga sebagai kuncinya. Artinya, dzikir dapat menyempurnakan pahala dari setiap amal shalih.
5. Digolongkan sebagai orang-orang berakal. Keistimewaan dzikir berikutnya adalah bahwa orang yang berdzikir digolongkan dengan orang yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT. Hanya golongan orang berakal yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT.
6. Ruh dari amal saleh. Allah SWT menjadikan dzikir sebagai penyerta semua amal shalih dan sekaligus sebagai ruh amal saleh. Amal saleh yang kehilangan dzikir, ibarat jasad tanpa nyawa.
Demikianlah beberapa keistimewaan dzikir yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim. Allah SWT mengistimewakan amalan dzikir setiap hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Alquran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ ۚ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
"Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dia Mahapenyayang kepada orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka." (QS Al Ahzab ayat 41-44).
Infografis Waktu Terbaik Berdzikir - (Republika.co.id)