Rupiah Melemah Dipengaruhi Sentimen Suku Bunga Kebijakan AS

Rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp 15.984 per dolar AS.

Republika/Thoudy Badai
Petugas menghitung uang dolar AS di tempat penukaran valuta asing.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (17/5/2024) dibuka melemah dipengaruhi perkiraan pasar bahwa suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR) yang tinggi akan bertahan lebih lama.

Baca Juga


Pada awal perdagangan Jumat (17/5/2024) pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp 15.984 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.924 per dolar AS.

"Pernyataan pejabat The Fed menjadi faktor utama apresiasi dolar AS. Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, dan Presiden Fed New York, John Williams, mengisyaratkan bahwa mereka mendukung sikap The Fed yang higher-for-longer," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Pernyataan mereka menyiratkan bahwa beberapa anggota bank sentral AS atau The Fed masih ragu untuk menurunkan suku bunga kebijakannya lebih cepat pada 2024. Akibatnya, dolar AS menguat dan imbal hasil (yield) US Treasury (UST) 10 tahun naik empat basis poin (bps) menjadi 4,38 persen.

Saat ini para pedagang masih ingin mengobservasi data ekonomi AS yang cenderung beragam. Klaim pengangguran awal AS (US Initial Jobless Claims) untuk pekan yang berakhir pada 11 Mei 2024 turun kira-kira sesuai dengan perkiraan.

Harga impor dan ekspor AS pada April 2024 naik lebih dari yang diantisipasi, perumahan baru dan izin bangunan pada April 2024 cenderung di bawah ekspektasi dan produksi industri pada April 2024 secara tak terduga stagnan.

Josua memproyeksikan pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp 15.900 per dolar AS sampai dengan Rp 16.025 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler