6 Amalan Sederhana yang Membuat Seseorang Masuk Surga

Amalan ibadah harus diperbanyak untuk menjadi bekal menuju surga.

Republika/Thoudy Badai
Berdzikir.
Rep: mgrol 151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam ajaran agama Islam, keyakinan akan akhirat dan keinginan untuk mencapai surga merupakan salah satu pilar utama keimanan. Setiap umat Muslim di dunia ini mengarahkan segala amal perbuatan mereka dengan harapan memperoleh keberkahan dan akhirnya mendapat tempat di surga. 

Baca Juga


Dalam Alquran, Allah SWT berulang kali menjanjikan surga kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa. Janji-janji ini mencakup segala macam kenikmatan dan kebahagiaan yang akan diperoleh oleh orang-orang yang beriman, mulai dari kesenangan duniawi hingga kenikmatan spiritual yang abadi.

Berdasarkan ayat tersebut, Allah menjelaskan beberapa poin terkait kriteria umat Muslim yang bisa mendapatkan surga firdaus, di antaranya:

Pertama, orang yang khusyu dalam sholatnya

Sholat adalah tiangnya agama, sehingga setiap umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah sholat. Khusyu adalah jalan untuk mencapai keberkahan spiritual dan kehadiran yang penuh kesadaran saat berkomunikasi dengan Allah SWT. Sholat yang dilakukan dengan khusyu membawa manfaat untuk membuka pintu menuju pengalaman yang mendalam dari kehadiran Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari. 

Kedua, orang yang menjaga lisannya

Dalam Islam, menjaga lisan merupakan suatu kewajiban yang besar, karena kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk hubungan sosial, mengungkapkan kebenaran, dan mempengaruhi perilaku manusia.

Islam juga mengajarkan umat Muslim untuk selalu menjaga lisannya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim). 

Ketiga, orang yang menunaikan zakat 

Dalam agama Islam, zakat memiliki peran penting tidak hanya sebagai kewajiban beragama, tetapi juga sebagai wujud dari kepedulian sosial terhadap sesama.

Oleh karena itu, sebagai umat Muslim yang beriman harus membayar zakat pada waktu yang sudah ditentukan. Amalan seperti ini bisa membuat seseorang mendapatkan jaminan surga firdaus dari Allah SWT.

 

KEEMPAT...Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Keempat, orang memelihara kemaluannya

Islam mengajarkan bahwa menjaga kemaluan adalah kewajiban bagi setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan sebagai wujud dari ketaatan kepada Allah SWT dan penghormatan terhadap diri sendiri serta orang lain.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat An-Nur ayat 30, yang berbunyi:

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS. An-Nur: 30). 

Kelima, menjaga amanah dan tidak mengingkari janji

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika diberi amanah, maka ia ingkar. (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59). 

Keenam, memelihara sholat

Setiap umat Muslim yang memelihara sholatnya, Allah akan jamin kehidupannya dan dihapuskan setiap dosa yang pernah diperbuat. 

Dalam hadis dijelaskan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:

مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ». قَالَ قَالَ الْحَسَنُ وَمَا يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ الدَّرَنِ

 

Permisalan sholat yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali. Al Hasan berkata, “Tentu tidak tersisa kotoran sedikit pun (di badannya).” (HR. Muslim no. 668).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler