Geram dengan Pengeboman Rafah, Tentara Mesir Baku Tembak dengan IDF

Seorang tentara Mesir dilaporkan gugur dalam baku tembak tersebut.

AP Photo/Ahmed Abudraa
Ambulans melintasi perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza, Rabu, 3 April 2024.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Seorang tentara Mesir gugur dalam baku tembak dengan pasukan Israel di penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza pada Senin. Ini menandai konfrontasi perdana antara pasukan penjajahan dan militer Mesir yang selama ini terikat perjanjian damai dengan Israel.

Siaran publik Israel Kan mengatakan tidak ada tentara Israel yang terluka dalam insiden yang menyebabkan satu warga Mesir tewas dan lainnya terluka. "Beberapa jam yang lalu terjadi insiden penembakan di perbatasan Mesir, [insiden] tersebut sedang diselidiki, dialog sedang berlangsung dengan pihak Mesir," tulis media tersebut.

Militer Mesir mengonfirmasi satu orang gugur dan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penembakan tersebut. Daily News Egypt, sebuah surat kabar independen Mesir berbahasa Inggris, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan tentara Mesir terlibat baku tembak dengan Israel karena geram dengan pembantaian di Rafah yang dilakukan Israel pada Ahad kemarin. Pemboman brutal Israel di kamp Tal as-Sultan itu menyebabkan terbunuhnya 45 warga Palestina.

Kementerian Luar Negeri Mesir sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang menyatakan Israel melakukan “pengeboman” yang disengaja terhadap pusat pengungsi. Mesir menyerukan agar “menerapkan langkah-langkah yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer” di Rafah.

Perlintasan perbatasan Rafah direbut oleh pasukan Israel awal bulan ini ketika militer memperluas invasi daratnya ke Gaza hingga ke Kota Rafah di selatan. Pendudukan penyeberangan tersebut meningkatkan ketegangan antara Mesir dan Israel, mengancam perdamaian selama 45 tahun antara kedua negara, yang sebelumnya telah berperang empat kali. 

Pengambilalihan penyeberangan oleh Israel membuat marah Mesir, yang biasanya bekerja sama erat dalam masalah keamanan dengan Israel. Sumber militer Mesir sebelumnya mengatakan kepada Middle East Eye bahwa “tidak ada koordinasi operasional” antara Mesir dan Israel sebelum penyeberangan itu direbut. 

Sepekan setelah Israel menyerbu penyeberangan tersebut, Mesir mengerahkan pengangkut personel lapis baja tambahan dan tentara ke perbatasannya dengan Gaza di timur laut Sinai, menurut Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai. Kairo juga menolak membuka perbatasan dari sisi Mesir sampai militer Israel menarik diri, dengan mengatakan bahwa pengoperasian perbatasan tersebut semata-mata merupakan urusan Mesir-Palestina.

Siapa memulai tembakan... baca halaman selajutnya

Media Israel mengonfirmasi bahwa pihak Mesirlah yang memulai penembakan tersebut, seperti dilansir Occupation Army Radio dan lainnya. Channel 14 Israel melaporkan bahwa tentara Mesir menembaki tentara Israel di dalam penyeberangan Rafah, tanpa menimbulkan korban jiwa. 

Namun, media Israel mengatakan bahwa pihak keamanan Mesir melepaskan tembakan ke truk Israel, dan tentara Israel membalasnya dengan tembakan, sehingga menimbulkan korban jiwa. Media Israel awalnya mengindikasikan bahwa pasukan militer membalas dengan tembakan sebagai peringatan, namun mereka kemudian mengkonfirmasi bahwa telah terjadi "bentrokan" atau baku tembak antara kedua belah pihak, yang menyebabkan kematian setidaknya satu tentara Mesir. 

Radio tentara penjajah mengkonfirmasi bahwa baku tembak dengan pasukan Mesir terjadi dengan senjata tanpa partisipasi tank, dan bahwa pasukan Israel yang berpartisipasi dalam baku tembak berasal dari Brigade Lapis Baja ke-401.

Awalnya, insiden tersebut bocor melalui surat kabar Israel, sebelum tentara pendudukan secara resmi mengumumkan bahwa telah terjadi penembakan antara tentara afiliasi dan pasukan Mesir di perlintasan darat Rafah yang memisahkan Jalur Gaza dan Mesir. 

Tentara Israel kemudian mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan baku tembak antara tentaranya dan warga Mesir di dekat perbatasan Rafah dengan Gaza. Tentara menambahkan dalam sebuah pernyataan, "Beberapa jam yang lalu (hari ini, Senin), sebuah insiden penembakan terjadi di perbatasan Mesir. Ini sedang ditinjau, dan ada diskusi yang sedang berlangsung dengan pihak Mesir." 

Baca Juga


Anak-anak pengungsi Palestina, yang meninggalkan rumah mereka bersama keluarga akibat serangan Israel, berjalan di samping pagar perbatasan dengan Mesir, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 30 Maret 2024. - (EPA-EFE/HAITHAM IMAD)

Belakangan, juru bicara militer Mesir, Staf Kolonel Kolonel Gharib Abdel Hafez, mengumumkan bahwa penyelidikan telah dilakukan oleh pihak yang berwenang atas insiden penembakan di kawasan perbatasan di Rafah. Juru bicara militer Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Angkatan bersenjata sedang melakukan penyelidikan oleh otoritas yang berwenang atas insiden penembakan di daerah perbatasan Rafah, yang menyebabkan tewasnya salah satu personel yang bertanggung jawab di bidang keamanan.”

Mesir kemudian mengakui syahidnya salah satu personel yang bertanggung jawab atas keamanan di daerah perbatasan, sementara tentara Israel tidak menyebutkan adanya korban jiwa dalam insiden tersebut. Beberapa media Israel melaporkan bahwa dua orang tewas di pihak Mesir, bersama dengan lainnya terluka. Radio Tentara Pendudukan mengklaim tidak ada korban jiwa dari pihak Israel dalam baku tembak dengan pasukan Mesir di penyeberangan Rafah.

Israel terpojok... baca halaman selanjutnya

Reuters sebelumnya melaporkan, perjanjian damai antara kedua negara tak akan menghalangi Mesir untuk menggunakan “semua skenario untuk menjaga keamanan nasional dan hak-hak historis warga Palestina”. Hal ini dilansir Al Qahera News TV yang berafiliasi dengan negara mengutip apa yang disebut sumber tingkat tinggi pada Selasa pekan lalu.

Laporan tersebut muncul ketika ketegangan meningkat antara Mesir dan Israel mengenai operasi militer Israel di dan sekitar kota Rafah di ujung selatan Jalur Gaza, tepat di seberang perbatasan Mesir. 

Israel dan Mesir menandatangani perjanjian perdamaian pada tahun 1979 dan selama bertahun-tahun telah bekerja sama erat dalam bidang keamanan di perbatasan bersama dan di perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Namun Kairo telah memperingatkan bahwa hubungan tersebut dapat dirusak oleh agresi Israel di Gaza. Dikatakan serangan di Rafah menghalangi penggunaan penyeberangan Rafah untuk pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Israel mengumumkan pada 7 Mei bahwa mereka telah mengambil kendali operasional penyeberangan tersebut. Sumber keamanan Mesir mengatakan Mesir menentang kehadiran Israel di sana dan ingin Israel mundur.

Sejak serangan Israel ke Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober, Mesir telah menyatakan keprihatinannya bahwa kampanye Israel dapat mendorong penduduk wilayah kantong Palestina melintasi perbatasannya, yang mana hal ini telah meningkatkan keamanan. Mesir menyatakan penolakannya terhadap pengungsian sebagai bentuk pembelaan terhadap hak-hak historis warga Palestina.

 
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

Konflik bersenjata bisa dipastikan akan membuat Israel semakin terpojok. Israel secara langsung berbatasan dengan mesir sepanjang 206 kilometer di selatan. Sementara sejauh ini, Israel secara reguler telah dibombardir kelompok Hizbullah dari Lebanon di perbatasan utara.

Sementara perlawanan di Tepi Barat di bagian Timur juga masih merepotkan tentara penjajahan Israel. Di Gaza, perlawanan masih terus berlangsung dengan sengit. Faksi-faksi pejuang Palestina belum menunjukkan tanda-tanda akan mengendurkan serangan mereka yang sebulan belakangan terus menewaskan tentara penjajah.

 

Kelompok Houthi dari Yaman juga terus mengadang kapal-kapal komersial menuju Israel, sebagai tekanan untuk menghentikan serangan di Gaza. Blokir di Laut Merah tersebut telah menimbulkan kerugian yang mengancam perekonomian Israel. Aksi Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa di Laut Merah sejauh ini belum berhasil melenyapkan ancaman dari Yaman tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler