Darah dan Air Mata Rasulullah di Uhud

Kemenangan Muslimin yang sudah di depan mata berbalik menjadi kisah pilu.

republika
Vlog Karta Raharja Ucu
Rep: Karta Raharja Ucu Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Jabal Rumat atau dikenal sebagai bukit pemanah adalah salah satu makhluk Allah yang menjadi saksi pertempuran maha dahsyat antara kaum Muslimin dengan pasukan Kafir Quraisy yang dikomandoi Abu Sufyan dan Khalid Bin Walid --ketika itu Khalid masih belum masuk Islam--. Jabal Rumat adalah bukit kecil di sekitar Jabal Uhud yang berada di Kota Madinah Al Munawwarah.

Baca Juga


Di kawasan itu pada tahun 3 hijriyah terjadi peperangan yang disebut Perang Uhud. Pasukan Kafir Quraisy datang dengan persiapan matang untuk menebus kekalahan di Perang Badr. Mereka membawa 3.000 pasukan sementara pasukan Muslimin hanya berjumlah 700 orang, di mana 50 pasukan ditempatkan di Jabal Rumat.

Sejatinya, saat peperangan berlangsung, pasukan Muslimin yang dipimpin Rasulullah sudah di atas angin. Namun pasukan Quraisy yang sempat kocar-kacir di kancah peperangan, berhasil memukul balik lantaran pasukan pemanah di Jabal Rumat turun setelah melihat dan mengira pasukan Qurisy kalah. Mereka turun karena tergiur barang-barang kaum musyrikin yang sebelumnya sempat melarikan diri. 

Nyatanya, Khalid bin Walid yang memimpin pasukan Quraisy bukan panglima sembarangan. Dia punya reputasi sebagai panglima yang tak tersentuh kekalahan berhasil memanfaatkan celah keteledoran pasukan pemanah sehingga berhasil memukul balik.

Petaka pun terjadi saat pasukan pemanah meninggalkan posnya di Jabal Rumat. Sebagian pasukan Quraisy ternyata yang awalnya lari tunggang langgang ternyata memutari Jabal Rumat dan menyerbu dari arah yang berbeda. Pasukan Muslimin pun terkepung. 

Kemenangan Muslimin yang sudah di depan mata berbalik menjadi kisah pilu. Akibat serangan balik tersebut, 70 sahabat gugur sebagai syuhada. Termasuk paman tercinta Rasulullah, Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib yang syahid dibunuh Wahsyi Alhabsyi, seorang budak yang diperintahkan istri Abu Sofyan, Hindun binti Utbah. Dendam kesumat Hindun kepada Hamzah yang membunuh ayahnya di perang badr, membuatnya berbuat keji. Hindun merobek dada Hamzah lalu memakan jantungnya.

Kematian Sayyidina Hamzah membuat air mata Rasulullah tumpah. Tak hanya air mata, akibat lemparan batu Rasulullah terluka. Dua gigi beliau tanggal, wajahnya pecah-pecah, bibirnya luka parah, dan dua buah kepingan rantai topi besi yang melindungi wajah beliau menembus pipinya. 

 

Videografer : Karta Raharja Ucu

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler