Israel Bantah Serang Area Zona Kemanusiaan di Rafah

Tank-tank Israel terus melaju masuk ke dalam jantung Rafah.

AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina mengungsi dari kota Rafah di Gaza selatan selama serangan darat dan udara Israel di kota itu pada Selasa, (28/5/2024) Waktu setempat. Serangan Israel ke kamp pengungsi Rafah yang menewaskan 45 orang membuat warga Palestina kini memilih mengungsi ke Khan Younis.
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel membantah menyerang kamp tenda pengungsi di Rafah setelah pihak berwenang kesehatan Gaza mengatakan tembakan tank Israel menewaskan 21 orang di area yang Israel tetapkan sebagai zona evakuasi sipil. Israel mengabaikan perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk berhenti menyerang Rafah.

Tank-tank Israel terus melaju masuk ke dalam jantung Rafah sejak serangan mematikan akhir pekan lalu. Sementara Spanyol, Irlandia, dan Norwegia resmi mengakui negara Palestina, langkah yang semakin mengisolasi Israel di masyarakat internasional.

Sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali penolakannya terhadap serangan skala besar ke Rafah. Tapi, Washington mengatakan sampai saat ini Israel belum menggelar serangan skala besar ke kota paling selatan Jalur Gaza itu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menjelaskan apa yang AS maksud sebagai serangan besar ke Rafah.

"(Serangan semacam itu akan melibatkan) tentara dalam jumlah besar dalam barisan dan formasi untuk menggelar manuver terkoordinasi terhadap sejumlah target di dara. Kami belum melihat operasi serangan darat skala besar," katanya di Gedung Putih, Rabu (29/5/2024).

Dua hari setelah Israel menggelar serangan udara yang memicu kecaman masyarakat internasional. Badan kedaruratan Gaza mengatakan empat tembakan tank menghantam kluster tenda-tenda pengungsi di Al-Mawasi, jalur pesisir yang ditetapkan sebagai perluasan zona kemanusiaan.

Petugas medis di Gaza mengatakan setidaknya 12 korban jiwa dalam serangan terbaru itu merupakan perempuan. "Bertolak belakang dari laporan beberapa jam sebelumnya, IDF (Angkatan Bersenjata Israel) tidak menyerang Area Kemanusiaan di Al-Mawasi," kata militer Israel.

Pada awal Mei lalu, Israel memerintahkan lebih dari satu juta pengungsi di Rafah untuk melakukan evakuasi dan pindah ke Al-Mawasi. Badan bantuan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mengatakan sejak saat itu  banyak pengungsi yang meninggalkan Rafah.

Saksi mata mengatakan terlihat tank-tank dan kendaraan tempur yang dilengkapi senapan mesin di dekat Masjid Al-Awda. Militer Israel mengatakan pasukannya melanjutkan operasi di Rafah, tanpa memberikan komentar mengenai kemajuan pasukannya ke pusat kota itu.

Baca Juga


sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler