Dinkes Depok Catat Kasus DBD Hampir 2.000 Orang Selama 4 Bulan Pertama 2024

Pada Januari hingga April 2024 ada 1.991 kasus DBD di Depok.

Republika
Pasien demam berdarah dengue (DBD). (Ilustrasi). Pada Januari hingga April 2024 ada 1.991 kasus DBD di Depok.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziawati mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu mencapai 1.991 orang. Jumlah tersebut diperoleh selama empat bulan pertama tahun 2024.

Baca Juga


"Kami mencatat pada Januari hingga April 2024 ada 1.991 kasus," kata Mary Liziawati di Depok, Kamis (30/5/2024).

Pada Januari tercatat ada 202 kasus, Februari (328), Maret (723), dan April 2024 sebanyak 738 kasus DBD. Mary Liziawati mengatakan kasus DBD tersebut membuat Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan dan menetapkan langkah-langkah untuk penurunan kasus tersebut.

"Dari Januari sampai April memang ada peningkatan. Kita sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa mengendalikan angka DBD di Kota Depok. Salah satunya mengeluarkan surat edaran wali kota," ujarnya.

Mary Liziawati mengatakan dalam pencegahan kasus DBD pihaknya melakukan langkah efektif yaitu rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan pemantauan jentik secara berkala. Hal itu dilakukan oleh para kader PKK dan petugas kesehatan yang tersebar di kota tersebut.

"Cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk dan dilakukan pemantauan jentik berkala secara rutin," kata Mary.

Selain itu Mary juga mengatakan Dinas Kesehatan Kota Depok juga melakukan sosialisasi baik secara langsung atau melalui media sosial. "Dinas Kesehatan melakukan juga webinar, ya seminar untuk memberikan sosialisasi secara menyeluruh tentang penanganan DBD," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk gejala DBD antara lain mengalami demam lebih dari 39 derajat Celcius, nyeri otot, dan nyeri sendi, terdapat ruam, bintik merah di kulit, mual dan muntah serta nyeri di ulu hati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler