Tak Sampai Tiga Tahun, Bambang Susantono Mundur dari Bos IKN, Ada Apa?

Sejumlah anggota DPR mengaku terkejut dan prihatin dengan mundurnya bos IKN.

Republika/Prayogi
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono
Rep: Nawir/Febrianto Adi Saputro/Antara Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bambang Susantono hanya bertahan 2 tahun dan 3 bulan untuk menduduki pos sebagai kepala Ibu kota Nusantara (IKN). Ia memutuskan mundur dari jabatannya sebelum IKN benar-benar beroperasi dan diresmikan. 

Baca Juga


Tak hanya Bambang, Dhony Rahajoe sebagai wakil kepala otorita IKN juga telah mundur dari jabatannya.  Pengunduran diri tersebut telah dikonfirmasi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

"Beberapa waktu yang lalu Bapak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Pak Doni Dhony Rahajoe selaku Wakil Kepala Otorita IKN. Kemudian beberapa waktu berikutnya Presiden juga menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai kepala otoritas IKN," kata Pratikno.

Ia mengatakan, telah terbit Surat Keputusan Presiden tentang pemberhentian dengan hormat Bambang Susantono dari jabatan kepala Otorita IKN dan juga Dhony Rahajoe sebagai wakil Kepala Otorita IKN disertai ucapan terima kasih atas pengabdian mereka.

Menindaklanjuti hal itu, kata Pratikno, telah terbit per hari ini Keputusan Presiden (Keppres) yang mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN.

"Sekaligus pak presiden mengangkat Menteri PUPR Pak Basuki sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan mengangkat Wakil Menteri ATR sebagai Wakil Otorita IKN," katanya.

Dikatakan Praktikno, Presiden meminta Basuki dan Raja Juli menjamin percepatan pembangunan dengan sebaik-baiknya, sesuai visi pada rencana Nusa Rimba Raya dan memberikan manfaatan positif bagi masyarakat. 

Bambang Susantono dilantik sebagai kepala otorita IKN pada Kamis, 10 Maret 2024.  Pelantikannya bersamaan dengan pelantikan gubernur Sulawesi Selatan.  Dalam berbagai kesempatan Bambang sempat menyampaikan optimisminya soal pembangunan IKN. Saat menerima kunjungan mantan perdana Menteri Inggris Tony Blair, 

Bambang sempat mengungkapkan salah satu fokus IKN yakni membangun dengan lebih memperhatikan dan menjaga lingkungan hidup.  Selain itu, Bambang juga menjelaskan bahwa IKN akan mengembangkan potensi investasi dalam jangka pendek dan jangka panjang, antara lain dengan mengembangkan potensi di sektor pendidikan dan kebudayaan.

Bambang juga pernah menyampaikan  total nilai investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kini telah mencapai hampir Rp 50 triliun atau Rp 49,6 triliun. Sebanyak 32 institusi tercatat telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama di IKN.

"Kita ketahui sudah ada 5 kali groundbreaking dengan nilai mendekati Rp 50 triliun tepatnya Rp 49,6 triliun sudah ada 32 kira-kira institusi yang sudah melaksanakan groundbreaking yang kelima," ujar Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3/2023).

Bambang Susantono juga pernah menegaskan tidak ada penggusuran yang dilakukan OIKN kepada warga di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terkait proyek pembangunan IKN. Ia juga mengaku sudah punya KTP Sepaku.  

"Tidak ada penggusuran yang semena-mena. Saya sebagai warga Sepaku —KTP saya dan istri sudah menjadi warga Sepaku— melihat mereka sebagai warga saya, sehingga kalau ada sesuatu yang tidak berpihak kepada mereka, pada tempatnyalah saya untuk memberikan ruang kepada mereka,” kata Bambang, Senin (18/3/2024). 

Bambang lahir pada 4 November 1963 di Yogyakarta. Ia bukanlah orang baru di pemerintahan, pada era Susilo Bambang Yudhoyono, Bambang merupakan mantan Wakil Menteri Perhubungan pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2010-2014.

Ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bagian Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007-2010.

Kemudian, Bambang melanjutkan program pascasarjana di Universitas California, Berkeley untuk gelar master tata kota dan wilayah dan lulus pada tahun 1996. Tak sampai di situ, pada tahun 1998, ia meraih gelar MSCE di bidang teknik transportasi di universitas yang sama.

Pada tahun 2000, Bambang menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang perencanaan infrastruktur dari Universital California, Berkeley. Pada 2012, Bambang juga pernah diamanahkan sebagai komisaris utama PT Garuda Indonesia Tbk.

Prestasi Bambang di tingkat internasional yakni sebagai Vice President East Asia Society of Transportation Studies (EASTS). Hingga kini, Bambang menjadi anggota Board of Trustees untuk The Southsouth North Foundation di Johannesburg, Afrika Selatan, yang bergerak di bidang perubahan iklim dan lingkungan.

Prihatin

Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama mengaku prihatin dengan keputusan mundurnya dua pejabat Otorita IKN tersebut. "Kami menyatakan prihatin atas mundurnya kedua pejabat penting OIKN ini. Kami juga memandang pengunduran diri kedua pucuk pimpinan OIKN ini tentunya akan menjadi pukulan berat bagi OIKN secara organisasi," kata Suryadi dalam keterangannya.

 

Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengaku terkejut dengan mundurnya Bambang Susantono dari posisi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Meskipun ia mengamini, terdapat banyak masalah dalam proses pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.

"Kita sempat mendengar banyak gaji yang belum turun, kita sempat mendengar protes-protes masyarakat adat yang belakangan ini semakin keras, di samping tuntutan-tuntutan yang sangat besar kadang-kadang di luar bayangan kita," ujar Daniel di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Di samping itu, Otorita IKN juga memiliki target terdekat untuk penyelenggaraan upacara HUT Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang. Namun, masih banyak sarana pendukung yang belum terselesaikan.

"Sehingga ini menjadi catatan penting, sekaligus untuk semua yang terlibat benar-benar menimbang kembali target-target yang relevan dan sesuai dengan kemampuan itu seperti apa," ujar Daniel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler