Calvin Verdonk dan Jens Raven, Dua Calon Penggawa Timnas Indonesia
Verdonk merupakan pemain jebolan akademi Feyenoord.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia akan kembali kedatangan pemain naturalisasi. Saat ini, dua pesepak bola asal Belanda, Calvin Verdonk dan Jens Ravens, telah mendapatkan persetujuan dari Komisi X dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk melanjutkan proses naturalisasi menjadi WNI.
Proses persetujuan naturalisasi keduanya terjadi pada rapat kerja bersama dengan Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Sebelum menjadi bagian timnas Indonesia, rekomendasi persetujuan dari Komisi X dan Komisi III DPR RI akan disampaikan dalam rapat paripurna DPR untuk diambil keputusan. Setelah rapat paripurna, Verdonk dan Raven akan menjalani sumpah di Kementerian Hukum dan HAM, dan kemudian akan mengurus kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga guna mendapatkan paspor.
Berikut profil Calvin Verdonk dan Jens Ravens yang punya ikatan dengan Indonesia dari leluhurnya.
Calvin Verdonk
Pesepak bola bernama lengkap Calvin Ronald Verdonk punya ikatan dengan Indonesia karena ayahnya yang bernama Ronald Alting Siberg lahir di Meulaboh, Aceh pada 6 Februari 1958.
Verdonk yang lahir di Dordrecht, Belanda pada 26 April 1997 memiliki ibu Belanda bernama Tamara Verdonk yang juga lahir di Dordrecht pada 18 September 1975.
Verdonk merupakan pemain jebolan akademi Feyenoord. Karier profesionalnya dimulai pada April 2014 saat menandatangani kontrak bersama tim akademi klub itu.
Ia kemudian mencatatkan debutnya setelah hampir satu tahun, tepatnya pada 8 Maret 2015 saat membantu timnya menang 3-0 atas Excelsior Rotterdam.
Selama di Feyenoord, ia sering dipinjamkan ke klub lainnya, di antaranya PEC Zwolle (2016/2017), NEC Nijmegen (2017/2018), dan FC Twente (2019/2020).
Sebelum dilepas ke klub Portugal, Famalicao pada 2020, Verdonk tercatat memenangi Piala Belanda 2015/2016 dan Piala Super Belanda 2019 bersama klub masa kecilnya itu.
Namun, di Portugal, ia hanya bertahan satu musim sebelum dipinjamkan ke Nijmegen pada 2021. Kontraknya dipermanenkan Nijmegen pada 2022.
Verdonk lebih sering bermain sebagai bek kiri. Namun, ia juga mampu untuk bermain di posisi lain seperti bek tengah seperti halnya Justin Hubner di timnas Indonesia saat ini.
Selain...
Selain lihai bermain sebagai bek kiri, Verdonk juga mempunyai kelebihan yaitu mahir dalam mengeksekusi bola-bola mati.
Pada musim ini, bek kiri 27 tahun itu mengantarkan klubnya Nijmegen finis posisi keenam di Eredivise Belanda dengan 53 poin, terpaut tiga poin dari Ajax Amsterdam di posisi kelima. Ia tampil 40 penampilan musim ini dengan torehan dua gol dan tiga assist.
2. Jens Raven
Untuk Raven, pesepak bola kelahiran Dordrecht, Belanda pada 12 Oktober 2005 itu memiliki darah Indonesia dari nenek yang berasal dari ayahnya yang bernama Willy Maudy Baungarten karena lahir di Yogyakarta pada 6 April 1944 silam.
Ayah Raven yang bernama Bjorn Raven lahir di s-Gravenhage, Belanda pada 6 September 1975.
Raven mengawali karier sepak bolanya di Nootdorp U-17 pada 2021/2022. Ia yang terus berkembang akhirnya mendapatkan tempat di tim seni or pada musim setelahnya, musim 2022/2023.
Pada musim ini, Raven memperkuat tim tanah kelahirannya, FC Dordrecht U-21. Pemain yang berposisi sebagai striker bertinggi 1,89 meter itu mengoleksi enam gol dari 19 penampilannya bersama FC Dordrecht U-21 pada musim ini.
Saat ini, Raven bersama timnas Indonesia U-20 asuhan pelatih Indra Sjafri sedang berada di Prancis untuk mengikuti turnamen Toulon Cup 2024.
Ingin jadi contoh
Verdonk mengatakan, salah satu motivasi dirinya ingin menjadi warga negara Indonesia (WNI) adalah agar menjadi contoh yang baik untuk anak-anak muda Indonesia.
"Saya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan menjadi contoh yang baik untuk anak-anak mudanya," kata Calvin saat mengikuti rapat dengan Komisi III DPR RI, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, dan perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) di Jakarta, Senin.
Ia membeberkan, Indonesia memiliki sejarah yang baik, begitu juga dengan tim nasional sepak bolanya, sehingga dirinya ingin bergabung dan memberikan kontribusi terbaik.
"Saya ingin...
"Saya ingin membantu pembangunan pemain dan bertarung membantu Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 guna mengabdikan diri," ujar dia.
Lebih lanjut Calvin membeberkan, untuk pertama kalinya dia merasa seperti di rumah sendiri. Ia mengaku mendapatkan banyak cinta dan dukungan dari orang-orang Indonesia, sehingga sangat siap untuk bergabung membantu Timnas Indonesia.
Jika proses naturalisasi secara hukum negara telah selesai, maka Calvin dan Jens mesti melalui peralihan asosiasi dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI di FIFA.
Naturalisasi itu diyakini sejumlah pihak akan memperkuat timnas Indonesia, khususnya untuk bersaing dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.