Menumbuhkan Generasi Rabbani

Menuju Indonesia Emas, belakangan ini menjadi kalimat favorit yang sering didengungkan oleh banyak orang.

retizen /Rizki Ardian
.
Rep: Rizki Ardian Red: Retizen
belajar agama - Search Images (bing.com)" />
Sumber : belajar agama - Search Images (bing.com)

“Menuju Indonesia Emas”, belakangan ini menjadi kalimat favorit yang sering didengungkan oleh banyak orang. Tapi jujur aja, pasti banyak sobat-sobat di luar sana yang gemas karena belum tau apa itu Indonesia Emas. Dikutip dari www.indonesia2045.go.id, "Indonesia Emas" adalah sebuah visi atau cita-cita yang dicanangkan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mencapai puncak kemajuan dan kesejahteraan pada tahun 2045. Tahun ini dipilih karena bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia dan juga karena diperkirakan bahwa bonus demografi penduduk dalam usia produktif yang akan melimpah saat itu diharapkan mampu mewujudkan Indonesia sebagai "Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan”.


Terus apa hubungannya dengan Rabbani min? Nah sobat-sobat semua, untuk mencapai “Indonesia Emas” selain kuantitas penduduk, kualitasnya tentu juga perlu dipertimbangkan. lebih lanjut, sebagai orang tua pasti ingin anak-anaknya tidak hanya banyak tapi juga pintar, rajin sholat, pandai mengaji, dan menghormati orangtuanya. untuk itu, ilmu pengetahuan dan pendidikan agama yang baik tidak boleh ketinggalan. Istilah "rabbani" berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti "yang berkaitan dengan Tuhan" atau "orang yang taat kepada Tuhan". Jadi, rabbani merujuk pada orang yang memiliki kedalaman ilmu dan kebijaksanaan serta mempraktikkan dan mengajarkan ajaran agama dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Bapak/Ibu semua pasti pengen anaknya cerdas dan beriman.

Untungnya Islam, sebagai agama yang komprehensif, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan, tentunya termasuk pendidikan. Dalam Islam, pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, melainkan juga membentuk karakter yang baik dan akhlak yang mulia. Peserta didik dalam pandangan Islam memiliki karakteristik khusus yang menjadi panduan dalam proses pembelajaran. Karakteristik ini diperoleh dari ajaran-ajaran Al-Quran dan Hadis serta teladan Rasulullah SAW. Beberapa karakteristik tersebut diantaranya sebagai berikut.

1. Aqidah yang Kuat

Pondasi utama karakteristik peserta didik Islam adalah aqidah yang kuat. Aqidah ini menjadi landasan bagi mereka untuk memahami dan menjalankan ajaran Islam dengan penuh keyakinan. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-An'am ayat 163:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu akan mendapatkan surga (sebagai) tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya."

2. Akhlak yang Mulia

Akhlak mulia menjadi cerminan diri seorang Muslim. Peserta didik Islam didorong untuk memiliki akhlak yang mulia, seperti jujur, amanah, adil, dan penyantun. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Sebaik-baik manusia di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Bukhari)

3. Ilmu yang Berguna

Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Ilmu yang bermanfaat tidak hanya untuk dunia, tetapi juga untuk akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11:

"Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu di antara kalian beberapa derajat."

4. Peduli Terhadap Sesama

Peserta didik Islam dididik untuk memiliki sifat peduli terhadap sesama. Mereka harus memiliki rasa empati dan simpati terhadap orang lain, serta tergerak untuk membantu mereka yang membutuhkan. Hal ini seperti yang diajarkan Rasulullah SAW:

"Siapa yang tidak peduli terhadap kesusahan orang lain, maka dia tidak termasuk golongan kami." (HR. Muslim)

5. Kritis dan Analitis

Peserta didik harus mampu menganalisis informasi yang mereka terima dan tidak mudah percaya tanpa adanya bukti yang jelas. Sikap kritis ini akan membantu mereka dalam memahami ilmu pengetahuan dengan lebih baik. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berpikir kritis dan analitis. Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra: 36)

Membentuk karakteristik peserta didik yang sesuai dengan Islam memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini dan memberikan contoh yang baik, diharapkan generasi muda Muslim dapat menjadi insan yang berakhlak mulia, berilmu, dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Karakteristik peserta didik menurut Islam memiliki peran penting dalam membentuk generasi rabbani yang berakhlak mulia, berilmu, dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Dengan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan peserta didik dapat menjadi pendorong bagi tercapainya Indonesia Emas di masa depan.

sumber : https://retizen.id/posts/311124/menumbuhkan-generasi-rabbani
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler