Keppres IKN Belum Terbit, Jokowi Sebut Nanti Bisa Ditandatangani Presiden Terpilih
"Bisa saya nanti yang menandatangani, bisa nanti juga presiden terpilih."
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keputusan presiden (keppres) tentang pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bisa saja ditandatangani Presiden terpilih Prabowo Subianto. Saat ditanya oleh awak media tentang kapan terbitnya keppres tersebut, Presiden Jokowi mengaku hingga kini belum menandatangani beleid itu.
"Belum. Bisa saya nanti yang menandatangani, bisa nanti juga presiden terpilih pemerintahan baru yang menandatangani," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau lokasi Upacara HUT Ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, seperti disaksikan dalam tayangan Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Saat ini, Kota Jakarta masih menyandang sebagai Ibu Kota Negara, meskipun Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) telah diundangkan pada tanggal 25 April 2024. Namun demikian, ibu kota negara masih berkedudukan di Jakarta sampai dengan penetapan keputusan presiden mengenai pemindahan ibu kota negara dari Provinsi DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara, berdasarkan Pasal 63 UU tersebut.
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Hukum Dini Purwono, pada kesempatan sebelumnya, juga menjelaskan bahwa Jakarta hingga kini masih berstatus Daerah Khusus Ibu Kota (DKI). Dini menjelaskan, bahwa berdasarkan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN), DKI Jakarta tetap sebagai ibu kota negara sampai terbitnya Keputusan Presiden tentang Pemindahan IKN ke Nusantara.
"Intinya Nusantara secara hukum baru akan efektif menjadi ibu kota negara pada saat keppres diterbitkan. Nah, pada saat keppres tersebut terbit maka otomatis DKI Jakarta berhenti menjadi ibu kota negara," tuturnya.
Pada hari ini, Presiden Jokowi meresmikan peletakkan batu pertama (groundbreaking) sebagai tanda dimulainya pembangunan sekolah Bina Bangsa School Nusantara di kawasan IKN, Kalimantan Timur.
"Pagi hari ini kita kembali melakukan peletakan batu pertama, groundbreaking pembangunan Bina Bangsa School Nusantara, sekolah internasional yang menggunakan kurikulum Cambridge," kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengatakan, Bina Bangsa School Nusantara merupakan sekolah internasional yang menggunakan kurikulum Cambridge untuk meningkatkan kualitas pendidikan di IKN. Sekolah tersebut didukung oleh berbagai fasilitas modern dan menerapkan smart school, yakni pembelajaran yang interaktif dan inovatif.
Menurut Presiden, metode pembelajaran tersebut dapat mendidik siswa untuk terbuka terhadap teknologi dan menerapkan pembelajaran yang fokus pada kreativitas, kolaborasi, dan pemikiran kritis. Presiden menilai pembangunan Bina Bangsa School di IKN menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah dalam menyediakan berbagai fasilitas pendukung di IKN, termasuk lembaga pendidikan internasional yang berkualitas dunia.
"Sekarang sudah ada tujuh sekolah yang dalam proses pembangunan di Ibu Kota Nusantara," katanya.
Presiden berharap sekolah Bina Bangsa yang memiliki reputasi dan rekam jejak yang panjang di bidang pendidikan dapat menyelenggarakan pendidikan berkelas dunia di IKN. Presiden juga ingin agar sekolah internasional itu dapat mempromosikan pendidikan global berkelas tinggi dan memberikan pilihan pendidikan yang bermutu bagi warga IKN yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang.
Tidak lupa, Presiden juga ingin sekolah tersebut memberikan ruang agar siswa dapat mengenal kearifan lokal dan keragaman budaya di Indonesia.
"Saya sedikit titip agar Bina Bangsa School memberikan ruang untuk memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal, menghormati keragaman budaya, dan memperkuat persaudaraan dan kesatuan," kata Presiden.