Indonesia Vs Irak: Saatnya Jinakkan Singa Mesopotamia Lagi di Gelora Bung Karno

Indonesia terakhir mengalahkan Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno 24 tahun lalu.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain Timnas Indonesia melakukan latihan jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Timnas Indonesia akan melawan Timnas Irak pada pertandingan ke-5 Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis 6 Juni 2024.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bila ada tim sepak bola yang paling membuat penasaran Indonesia dalam interval setahun terakhir, Irak ada di urutan teratas. Dua kali pertemuan di level senior dan sekali di kelompok usia (U-23), Indonesia selalu kalah.

Maka, saat kesempatan keempat untuk adu kekuatan melawan tim Timur Tengah itu hadir, terlebih pada ajang bergengsi dan menentukan, bisa dipastikan para penggawa Garuda akan siap habis-habisan untuk memutus hasil buruk itu.

Timnas Indonesia akan menghadapi Irak pada pertandingan kelima Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6/2024) pukul 16.00 WIB. Skuad Garuda dituntut menang agar segera memastikan lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, mendampingi Irak sudah memastikan lolos.

Rekor pertemuan menghadapi Irak yang terentang hingga 24 tahun lalu tak mendukung kita mendapatkan hasil positif. Sebab 13 pertemuan sebelumnya, Indonesia hanya mencatatkan dua kemenangan, tiga hasil imbang, dan menelan delapan kekalahan.

Hasil terbaik Indonesia ketika menghadapi Irak adalah saat meraih kemenangan dengan skor telak 3-0 pada turnamen Piala Kemerdekaan di Jakarta, hampir 24 tahun silam. Pada partai final yang digelar Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 3 September 2000, Indonesia mampu menang dengan skor 3-0 berkat gol yang dicetak oleh Aji Santoso, Bima Sakti dan Gendut Doni.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada Januari lalu, ketika Irak sukses mengalahkan Indonesia dengan skor telak 3-1 di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar pada pertandingan Grup D Piala Asia 2023. Pada pertandingan itu, Irak unggul lewat Mohanad Ali, Osama Rashid dan Aymen Hussein, sementara Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan melalui Marselino Ferdinan.

Saat itu, secara individual, Irak lebih unggul dengan sederet pemain yang tengah atau pernah membela tim-tim Eropa dalam susunan starting XI mereka. Bek Ali Adnan Kadhim misalnya, pernah membela Udinese dan Atalanta di Serie A, bermain di MLS memperkuat Vancouver Whitecaps, mencicipi bermain di Rusia bersama Rubin Kazan, dan sekarang membela klub Mef Rafsanjan di Iran.

Rekannya di lini belakang yang berusia 22 tahun, Hussein Ali Haidarm sudah dua musim terakhir membela Heerenveen.

Di lini tengah, Osama Rashid berlaga di Liga Protugal bersama klub Vizela. Yang paling dikenal penggemar sepak bola Indonesia tentunya Zidane Iqbal, pemain Utrecht yang merupakan jebolan Manchester United. Terakhir ada Merchas Doski memperkuat FC Slovacko di Liga Ceko,

Sementara kita hanya punya Jordi Amat yang berpengalaman bermain di Liga Spanyol dan Inggris sebelum sekarang bermain di Liga Malaysia. Ada Elkan Baggott yang berstatus pemain cadangan Ipswich Town yang saat itu berlaga di Divisi Championship.

 

Justin Hubner...

Justin Hubner juga pemain tim cadangan Wolves di Liga Inggris, sementara Ivar Jenner dan Rafael Struick juga sama-sama pemain tim muda di klubnya di Belanda.

Namun, sekarang ada sedikit perbedaan. Starting XI Indonesia pada laga ini kemungkinan akan diisi oleh Thom Haye (Heerenveen) dan Ragnar Oratmangoen (dipinjam Fortuna Sittard dari FC Groningen) yang bermain reguler di klubnya. Ada juga Nathan Tjoe-A-On yang setiap dimainkan selalu tampil menawan, meskipun lebih banyak jadi cadangan di Heerenveen.

Sementara Jay Idzes yang promosi ke Serie A bersama Venezia musim depan, belum dipastikan akan dimainkan karena mepetnya waktu kedatangan dengan kick-off.

Pada sesi konferensi pers sebelum pertandingan, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong pun mengakui ketangguhan lawan. Dari sisi peringkat pun kedua tim terpaut jauh di ranking FIFA. Per April, Irak di posisi 58, sementara Indonesia berada di peringkat 134.

Untuk itu, Shin meminta para pemain asuhannya untuk dapat menikmati pertandingan melawan Irak. "Sekarang para pemain semestinya bisa enjoy dan menikmati saja pertandingan besok lawan Irak, daripada kita takut. Kita pasti bisa menunjukkan bahwa angka di peringkat FIFA itu hanya sekadar angka," ungkap pelatih asal Korea Selatan.

Shin optimistis merujuk pada pertemuan terakhir. Meskipun dibombardir di Piala Asia, Indonesia bertahan dengan baik. Namun dua kesalahan kecil membuat Irak menghukum Indonesia dengan gol. Di mata Shin, kekalahan 1-3 dari Irak bisa berbeda seandainya pertandingan dipimpin dengan baik oleh wasit.

Kali ini, Shin harusnya tak mengeluarkan komentar serupa. Sebab, laga Indonesia vs Irak akan dimpimpin oleh Shaun Robert Evans. Ia wasit asal Australia yang memimpin laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23. Kala itu, Indonesia menang lewat adu penalti.

Sementara posisi di peringkat FIFA ditegaskan Shin tidak membuat pasukannya merasa rendah diri. "Memang secara peringkat FIFA berbeda jauh tetapi saya tetap memberikan motivasi kepada para pemain, dan bisa bermain dengan percaya diri, karena kami sudah kompak dan level kami sudah semakin meningkat," tegasnya.

Di sisi lain, pelatih timnas Irak Jesus Casas juga mengatakan pertemuan timnya melawan Indonesia akan berjalan berbeda dari dua pertemuan sebelumnya.

Baca Juga


"Saya tentu percaya diri dengan tim saya, tapi setiap pertandingan tentu berbeda," kata Casas.

Pelatih asal Spanyol itu menilai materi skuad Indonesia saat ini yang dihuni empat pemain anyar yang berkompetisi di Eropa, di antaranya Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, dan Ragnar Oratmangoen, membuatnya mengatakan bahwa laga nanti akan berjalan berbeda dari dua pertemuan sebelumnya.

Casas menjelaskan...

Casas menjelaskan, kedatangan empat pemain itu membuat permainan Indonesia sangat berkembang akhir-akhir ini.

"Indonesia dengan skuad berbeda. Saya masih ingat mereka punya pemain dari Eropa dan mereka berkembang. Tentu akan jadi pertandingan yang berbeda baik itu di Qatar atau Basra. Jika kami rileks di lapangan tentu kami akan kalah. Jadi kami akan fokus, kompetitif karena Indonesia adalah tim yang sangat bagus," kata dia.

Pada pertandingan nanti, Indonesia diprediksi akan kembali menggunakan skema tiga bek yang kerap digunakan oleh Shin Tae-yong ketika menghadapi tim yang di atas kertas lebih tangguh.

Pada posisi penjaga gawang, Shin akan mempercayakannya kepada kiper Persebaya Surabaya Ernando Ari Sutaryadi. Selanjutnya tiga bek tengah akan dihuni oleh Sandy Walsh, Jordi Amat dan Rizky Ridho.

Sementara itu, posisi gelandang dihuni oleh Ivar Jenner dan juga Thom Haye, sedangkan lini sayap ditempati Nathan Tjoe-A-On serta Asnawi Mangkualam.
Selanjutnya trio penyerang ditempati Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen di sektor sayap, sedangkan Rafael Struick didaulat sebagai ujung tombak.

Sementara itu, Irak diprediksi akan menggunakan formasi 4-2-3-1 dan sektor penjaga gawang akan ditempati oleh Jalal Hassan. Posisi bek tengah dihuni oleh Saad Natiq dan Rebin Sulaka, sedangkan bek sayap akan diisi Hussein Ali serta Zaiq Tahseen.

Pada sektor lini tengah, skuad asuhan Jesus Casas diprediksi akan menurunkan Osama Rashid, Bashar Resan, Zidane Iqbal, Ibrahim Bayesh dan Ali Jasim, sedangkan ujung tombak dihuni Aymen Hussein.

Bukan cerita mudah mengalahkan Irak. Namun dukungan dari penonton diharapkan menjadi kekuatan tambahan untuk Ragnar Oratmangoen dkk melibas Irak. Mari berdoa Irak kembali merasakan sakitnya takluk di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Berikut prediksi susunan pemain Indonesia vs Irak:

Indonesia (3-4-3): Ernando Ari (GK); Rizky Ridho, Jordi Amat, Sandy Walsh; Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, Thom Haye, Asnawi Mangkualam; Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen.

Pelatih: Shin Tae-yong (Korea Selatan)

Irak (4-2-3-1): Jalal Hassan (GK); Hussein Ali, Rebin Sulaka, Saad Natiq, Zaid Tahseen; Osama Rashid, Bashar Resan; Zidane Iqbal, Ibrahim Bayesh, Ali Jasim; Aymen Hussein.

Pelatih: Jesus Casas (Spanyol).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler