Tafsir Mimpi Nabi Yusuf Planet, Mentari, dan Bulan Bersujud Kepadanya

Nabi Yusuf dikenal berparas tampan.

wikipedia
Kisah nabi Yusuf.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Yusuf pernah bermimpi hal yang luar biasa. Dalam tidurnya, dia menyaksikan 11 planet, rembulan, dan mentari, sujud kepadanya. 

Baca Juga


Hal tersebut dijelaskan dalam firman Allah Surah Yusuf ayat 4 berikut ini:

 

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ

Iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn

Ingatlah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".

Ayat tersebut mengisahkan perjalanan hidup nabi yang dikenal berparas tampan. Dia merupakan Yusuf bin Ishaq bin Ibrahim. Mimpi yang dialaminya merupakan pertanda akan hal tertentu. Namun apa artinya?

Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di menjelaskan dalam kitab tafsirnya sebagai berikut:

 

Ketahuilah bahwasannya Allah menyebutkan bahwa Dia menceritakan kisah terbaik dalam alqur’an kepada RasulNya. kemudian Dia menyampaikan kisah ini merupakan kisah yang sempurna lengkap lagi baik, maka barangsiapa yang ingin menyempurnakannya atau membaguskannya dengan riwayat riwayat israiliyyat yang tidak jelas sanad atau perawinya yang pada umumnya merupakan kedustaan, berarti ia telah berupaya mengetengahkan koreksian terhadap Allah, ia ingin menyempurnakan suatu bagian darinya yang dia klaim memiliki kekurangan. cukuplah buat anda untuk berhenti pada batas ini sebagai suatu kejelekan, karena tambah tambahan pada detail cerita surat tersebut telah menyesaki kitab kitab tafsir berupa kedustaan kedustaan dan perkara perkara menjijikan yang banyak bertentangan dengan sesuatu yang difirmankan Allah

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Maka kewajiban seorang hamba adalah untuk memahami apa yang telah diceritakan oleh Allah dan menyingkirkan penjelasan lainnya, yang berupa bukan nukilan yang berasal dari Nabi. 

Firman Allah “ingatlah ketika yusuf berkata kepada ayahnya ”ya’qub bin ishaq bin Ibrahim al Khalil “wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan aku melihat semuanya sujud kepadaku” mimpi inilah yang menjadi permulaan ketinggian martabat yang direngkuh Nabi yusuf di dunia dan akhirat.

Demikianlah jika Allah menghendaki sesuatu yang luar biasa, maka Dia akan memberikan peristiwa pendahuluan sebagai sinyal pembuka dan untuk memuluskan prosesnya, serta sebagai tindakan antisipasi terhadap kesulitan kesulitan yang akan menghadang hambaNya itu serta sebagai bentuk kelembutan dan kebaikan Allah padanya. Ya’qub menakwilkannya dengan penjelasan bahwa matahari adalah ibunya, bulan berarti ayahnya. sedangkan bintang bintang merupakan cerminan saudara saudaranya.

Berbagai fase kehidupan akan melewatinya, hingga berujung pada momentum saudara saudaranya tunduk dan bersujud kepadanya, sebagai cerminan penghormatan dan pengagungan kepadanya, peristiwa itu tidaklah terjadi melainkan dengan beberapa faktor pendahul, berupa ketentuan seleksi dan pilihan dari Allah yang jatuh padanya (untuk menjadi Nabi) penyempurnaan nikmatNYa, baginya dengan ilmu, amal dan kekuasaan di dunia. karunia itu akan menaungi semua anggota keluarga ya’qub yang nantinya akan bersujud kepadanya dan menjadi pengikutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler