Seluruh Jamaah Haji RI sudah di Tanah Suci, Ini Imbauan Petugas
Kloter 12-BTJ Aceh jadi penutup keberangkatan haji Indonesia 2024
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Jamaah haji Embarkasi Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 12-BTJ diberangkatkan ke Tanah Suci pada Senin ini dan menjadi penutup keberangkatan jamaah haji Indonesia musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi pada gelombang kedua.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, Senin, mengatakan pada hari ini ada empat Embarkasi di Indonesia yang memberangkatkan jamaah haji, salah satunya dari Aceh yang mendapatkan jadwal paling terakhir.
“Maka keberangkatan Kloter 12-BTJ kita ini sekaligus menjadi penutup keberangkatan haji Indonesia gelombang kedua tahun ini,” kata Azhari di Aceh Besar, Senin.
Kloter 12-BTJ yang berjumlah 390 orang itu diterbangkan melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, sekitar pukul 10.44 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GIA 2112.
“Alhamdulillah, tahun ini Embarkasi Aceh sukses memberangkatkan 100 persen kuota haji yang diberikan oleh Pemerintah Pusat," kata Azhari.
Kuota haji untuk masyarakat Aceh pada tahun ini sebanyak 4.710 orang sekaligus petugas yang diberangkatkan dalam 12 kelompok terbang.
Jamaah dalam Kloter BTJ-12 tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Barat satu orang, Aceh Barat Daya 96 orang, Aceh Besar dua orang, Aceh Selatan 148 orang, Aceh Singkil 44 orang, Pidie Jaya dua orang, Simeulue 15 orang, Banda Aceh 19 orang, Langsa satu orang, Lhokseumawe dua orang, dan Subulussalam 52 orang.
Untuk calon haji termuda bernama Ghina Ghufrani Ayati berusia 22 tahun dari Kota Subulussalam. Sedangkan calon tertua Kloter 12-BTJ bernama Raudah Saddap berusia 96 tahun, juga dari Kota Subulussalam.
Azhari menambahkan, kondisi cuaca di Arab Saudi cukup panas, sehingga pihaknya mengimbau jamaah untuk menjaga kesehatan, minum air yang cukup serta istirahat yang teratur.
“Kami juga selalu mengingatkan petugas untuk menyampaikan imbauan pentingnya menjaga kesehatan bagi jamaah haji di sana,” katanya.
Hingga saat ini, jamaah haji Aceh yang wafat di Tanah Suci berjumlah tiga orang, yakni Ruhamah (84) asal Kota Sabang, Muhdin Ibrahim (62) asal Bireuen dan Muhammad Umar Ardik (78) asal Aceh Tengah.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan penyelenggaraan pemberangkatan jamaah haji pada musim haji tahun ini.
“Mari kita doakan supaya jamaah haji kita di Tanah Suci dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, semoga menjadi haji yang mabrur,” ujarnya.
Kloter haji dari Surabaya
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menuntaskan pemberangkatan jamaah calon haji tahun 2024 setelah memberangkatkan Kelompok Terbang (Kloter) 106.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Mufi Imron Rosyadi menjelaskan kloter terakhir tersebut merupakan jamaah gabungan dari Kabupaten Pamekasan, Sidoarjo, Gresik, dan Kota Surabaya.
"Seluruhnya dari Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan sebanyak 39.322 calon haji sesuai kuota yang ditetapkan tahun 2024," katanya saat dikonfirmasi usai memberangkatkan jamaah calon haji Kloter 106 di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Senin petang.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Plt Kakanwil Kemenag Jatim) itu menjelaskan sejak proses keberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, mulai Kloter 1 pada 12 Mei 2024 hingga kloter terakhir hari ini, terdata sebanyak 15 calon haji yang dipulangkan ke daerah asal karena sakit tak kunjung sembuh.
Selain itu, tiga calon haji meninggal dunia di Embarkasi Surabaya menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
Namun, Mufi memastikan seluruhnya telah digantikan oleh calon haji dari daftar cadangan.
"Jadi, terpenuhi kuotanya. Begitu ada calon haji yang pulang atau sakit dan dirawat diganti dengan calon haji di daftar cadangan berdasarkan urutan berikutnya," ujar dia.
Dia juga meminta jamaah calon haji selama menjalani ibadah di Tanah Suci agar menjaga kesehatan, mengingat kondisi cuaca yang sangat panas di Arab Saudi, di antaranya membawa persediaan air minum, payung, memakai kaca mata hitam dan alas kaki, serta tidak terlambat makan agar tetap prima.
Sementara PPIH mencatat sampai Senin sebanyak sembilan calon haji dari Embarkasi Surabaya meninggal dunia di Tanah Suci.
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya Rosidi Roslan menyarankan jamaah tidak memforsir tenaganya selama berada di Tanah Suci.
"Jadi jaga kondisi, tenaganya jangan diforsir, agar pada waktu di Arafah bisa beribadah dengan baik," tuturnya.