Ditugaskan Jadi Sopir Buldozer, Tentara Israel Ini Bunuh Diri Setelah Pulang dari Gaza

Lebih dari 10 perwira dan tentara Israel bunuh diri setelah 7 Oktober

anadolu
Beberapa buldozer dengan disertai oleh ratusan prajurit Israel bergerak memasuki Permukiman Wadi Homs di Yerusalem Timur dan mulai menghancurkan beberapa bangunan di daerah itu.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah outlet berita Israel melaporkan tentang peristiwa bunuh diri seorang tentara pasukan pertahanan Israel (IDF) setelah kembali dari pertempuran sengit di jalur Gaza. Laporan tersebut diberitakan berdasarkan klausul 'diizinkan untuk mempublikasikan', dikutip dari Al-Mayadeen, Senin (17/6/2024).

Pada Senin, media Israel tersebut mengklarifikasi bahwa tentara itu melakukan bunuh diri hanya 24 jam setelah keluar dari Gaza. Invasi Israel ke Gaza, ditambah dengan konfrontasi intensif dengan pasukan perlawanan Palestina, memperburuk krisis psikologis di kalangan tentara Israel.

Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024. - (AP Photo/ Ohad Zwigenberg)

Untuk itu, The Jerusalem Post melaporkan pada tanggal 15 Juni tentang gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang dialami oleh ribuan tentara Israel yang berperang di jalur Gaza.

Surat kabar tersebut juga menyoroti kasus baru-baru ini mengenai tentara lain dari komponen cadangan Angkatan Darat Israel yang juga melakukan bunuh diri sebelumnya.

The Jerusalem Post mengutip organisasi Israel, Nafgasim, yang berfokus pada penyediaan dukungan kesehatan mental komprehensif bagi tentara cadangan, membenarkan bahwa ribuan tentara Israel yang kembali dari Gaza menderita gangguan stres pasca-trauma.

Organisasi tersebut lebih lanjut mencatat bahwa lebih dari 10.000 tentara cadangan telah mencari layanan kesehatan mental. Pada tanggal 10 Juni, Eliran Mizrahi, seorang prajurit yang bertugas di Korps Teknik Tempur Cadangan, bunuh diri. Ia dipanggil langsung untuk bertugas sejak 7 Oktober 2023. Tugas Eliran antara lain mengoperasikan buldoser.

Menurut surat kabar Israel, Haaretz, setelah misi 78 hari pertama Mizrahi di Gaza selesai, Kementerian Keamanan mendiagnosis dia menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Sebelumnya, surat kabar tersebut mengungkapkan bahwa lebih dari 10 perwira dan tentara pasukan pendudukan Israel melakukan bunuh diri sejak 7 Oktober.

Israel kekuangan pasokan tentara...

Media Israel melaporkan, adanya kekurangan pasokan tentara di komponen cadangan saat perang di Gaza memasuki bulan yang kesembilan. Berkurangnya kekuatan pasukan tersebut mendorong militer Israel mencari relawan untuk berperang di Gaza.

Berdasarkan sumber dari radio Israel, Aljazirah melaporkan, seorang tentara Israel kembali melakukan bunuh diri usai diperintahkan kembali berdinas militer di jalur Gaza.

Pada pertengahan Maret lalu, tentara Israel mengakui menghadapi krisis kesehatan mental  signifikan sejak tahun 1973. Mereka mengalami trauma akibat harus bertempur dengan kelompok perlawanan Palestina di jalur Gaza sejak operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober.

Tentara Israel bergerak di belakang truk dekat perbatasan Israel-Gaza terlihat dari Israel selatan, Senin, 10 Juni 2024. - (AP Photo/Leo Correa)

Bulan lalu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, jajak pendapat internal militer menunjukkan hanya 42 persen perwira tetap yang ingin melanjutkan dinas militer setelah perang di Gaza. Angka tersebut turun dari 49 persen pada Agustus tahun sebelumnya.

Selain itu, laporan dari Israel menunjukkan adanya kekurangan tentara di pasukan cadangan saat perang memasuki bulan kesembilan, sehingga mendorong tentara Israel untuk mencari sukarelawan untuk berperang di Gaza, tulis Palestine Chronicle, Senin (9/6/2024).

Militer Israel telah melaporkan, sebanyak 3.763 tentara terluka sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Ada 1.902 diantaranya cedera sejak dimulainya pertempuran darat pada 27 Oktober.

Korban tewas resmi tentara Israel mencapai 646 tentara dan perwira sejak perang dimulai, termasuk 294 orang tewas dalam pertempuran darat di Gaza. Meski demikian, rumah sakit dan media Israel menyatakan bahwa jumlah korban sebenarnya lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Hari ke-200 Genosida Israel - (Republika)

 

 

Sementara itu, para prajurit cadangan yang bakal dikirim bertempur di Gaza mulai mempertanyakan kebijakan pada pimpinan Israel. Terbunuhnya delapan tentara ISrael akibat diserang pejuang Palestina di Jalur Gaza jadi pukulan telak bagi Israel.

Serangan pada Sabtu dikonfirmasi oleh Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas. Mereka menyatakannya sebagai operasi gabungan terhadap kendaraan tentara penjajah, termasuk pengangkut pasukan Namer yang menembus lingkungan Tal Al-Sultan di Saudi, sebelah barat kota tersebut, Rafah.

Kendaraan pengangkut personel (APC) Namer Israel menuju perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada Jumat, 13 Oktober 2023. - (AP Photo/Ariel Schalit)

Situs berita Walla Israel melaporkan bahwa selepas kabar terkait tewasnya delapan tentara, muncul kritik luas di kalangan perwira pasukan cadangan terhadap kepemimpinan politik Israel. Tujuan mengalahkan para pejuang Palestina kian kemari makin tak masuk akal dengan perlawanan pejuang Palestina yang masih menyala.

Walla menambahkan bahwa setelah operasi tersebut ada perasaan di antara petugas cadangan bahwa tidak ada tujuan yang jelas untuk banyak misi di Jalur  Gaza. Mereka juga bahwa pola seluruh operasi Rafah berjalan di luar kendali. Para prajurit menilai operasi di Rafah berlarut-larut dan berjalan jauh lebih lama dari waktu yang dijanjikan. 

Tentara Israel kena mental.. 

Ribuan tentara Israel yang kembali dari Jalur Gaza menderita gangguan stres pascatrauma. Sejauh ini tercatat lebih dari 10.000 tentara cadangan telah meminta layanan kesehatan mental.

Baca Juga



The Jerusalem Post melaporkan, beberapa hari lalu seorang tentara melakukan bunuh diri setelah menerima perintah untuk kembali bertugas militer di Jalur Gaza. Sebelumnya, surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan bahwa 10 perwira dan tentara Israel telah melakukan bunuh diri sejak 7 Oktober, beberapa di antaranya bunuh diri dalam pertempuran di pemukiman sekitar  Gaza.

Mei lalu, sebuah penerbangan oleh maskapai sewaan El Al, Sun D'Or menuju ke Georgia terpaksa berbalik dan mendarat setelah seorang penumpang menyerang awak kabin. Pria itu diketahui merupakan anggota IDF yang mengalami gangguan stres pasca-trauma yang disebabkan oleh tugasnya di Jalur  Gaza. 

“Dia memukul pramugari dan berteriak ke seluruh pesawat hingga tiba-tiba tumbang,” kata seorang saksi mata dilansir The Times of Israel. Dia mengatakan penumpang tersebut berteriak, “Saya berada di Gaza, dan saya menderita PTSD, saya melihat mayat-mayat terbang di udara.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler