Ini Tiga Alasan Mengapa Anies Butuh Jadi Gubernur Jakarta Menurut Pakar

Keinginan Anies maju di Pilgub DKI dinilai wajar.

Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan berpegangan tangan dengan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas dan Sekretaris DPW PKB Mohammad Fauzi saat bersilaturahmi ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (13/6/2024). DPW PKB DKI Jakarta secara resmi mengusung Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik Anthony Leong menilai keinginan  Anies Baswedan untuk maju kembali sebagai calon Gubernur Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024  sebagai hal yang wajar.

Baca Juga


Keputusan ini, menurut Anthony dinilai sebagai strategi untuk menjaga eksistensi Anies di panggung politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.

"Wajar jika Anies Baswedan ingin maju lagi di Pilkada Jakarta 2024 untuk periode keduanya. Anies masih butuh panggung untuk kembali berlaga dalam Pilpres 2029," kata Anthony di Jakarta, kemarin.

Anthony menjelaskan beberapa alasan mengapa Anies berambisi kembali berlaga di Pilkada Jakarta. Menurutnya, ada beberapa faktor strategis yang mendasari langkah ini.

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) mengungkapkan, tiga alasan utama mengapa Anies memilih langkah ini.

Pertama, Anies membutuhkan panggung politik selama lima tahun ke depan untuk menjaga relevansinya menjelang Pilpres 2029. Menurutnya, tanpa panggung tersebut, Anies berisiko tenggelam dalam dinamika politik yang cepat berubah.

Kedua, prestasi dan keberhasilan dalam periode kedua sebagai Gubernur Jakarta akan memperkuat posisinya untuk kembali bertarung di Pilpres 2029.

Baca di halaman selanjutnya...

Menurut Anthony, hanya ada dua posisi strategis yang bisa membuat Anies tetap menjadi pusat perhatian publik, yakni sebagai menteri di kabinet Prabowo atau kembali sebagai Gubernur Jakarta.

"Meskipun peluangnya masih terbuka, rasanya sulit bagi Anies masuk kabinet Prabowo. Pilihan politik paling realistis saat ini adalah menjadi gubernur Jakarta lagi karena modal politiknya di Jakarta masih kuat," jelas Anthony.

Ketiga, Anies harus menjaga statusnya di media darling selama lima tahun ke depan. Jika berhasil membangun citra positif dan menunjukkan prestasi dalam melayani publik melalui kebijakan yang pro-rakyat, Anies akan lebih mudah maju lagi dalam Pilpres 2029.

"Apalagi jika Anies berhasil membangun citra positif dan meningkatkan prestasi dalam melayani publik melalui kebijakan pro-rakyat. Ini akan memudahkannya maju pilpres lagi," ucap Anthony.

Semua faktor ini mendorong Anies untuk kembali berlaga di Pilkada Jakarta 2024 setelah kekalahannya di Pilpres. Menurut Anthony, seseorang harus tetap berada dalam magnet politik dan tidak boleh lepas dari sorotan publik selama lima tahun mendatang untuk menjaga modal politiknya menuju 2029.
 
Dengan langkah ini, Anies Baswedan berupaya memastikan dirinya tetap berada di panggung politik nasional, menjaga eksistensi dan mempersiapkan diri untuk pertarungan Pilpres 2029 yang akan datang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler