Delapan Ayat Alquran Ini Jelaskan Soal Hubungan Seksual Sesama Jenis
Hubungan seksual sesama jenis adalah dosa besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thailand akan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis, karena Parlemen Thailand sepakat meloloskan beleid pernikahan sesama jenis.
Dalam agama Islam, pernikahan sesama jenis dan menjadi Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) sangat dilarang karena termasuk dosa besar. Di zaman Nabi Lut Alahissalam, masyarakat yang melakukan hubungan seksual sesama jenis mendapatkan azab yang sangat pedih di dunia dan akhirat.
Dalam Surat Asy-Syu‘ara' Ayat 165 dan 166, hubungan seksual sesama jenis disebut perbuatan yang melampaui batas. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُوْنَ
Ata'tūnaż-żukrāna minal-‘ālamīn(a). Wa tażarūna mā khalaqa lakum rabbukum min azwājikum, bal antum qamun ‘ādūn(a).
Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)? Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas.” (QS Asy-Syu‘ara' Ayat 165 dan 166)
Pada Surat Al-A‘rāf Ayat 80 dan 81, hubungan seksual sesama jenis disebut sebagai perbuatan keji yang belum pernah dilakukan umat sebelum umat Nabi Lut. Sehingga umat Nabi Lut disebut sebagai umat yang melampaui batas sehingga mendapatkan azab di dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ
اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ
Wa lūṭan iż qāla liqaumihī ata'tūnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-‘ālamīn(a). Innakum lata'tūnar-rijāla syahwatam min dūnin-nisā'(i), bal antum qaumum musrifūn(a).
(Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Apakah kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelum kamu di dunia ini? Sesungguhnya kamu benar-benar mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwat, bukan kepada perempuan, bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas.” (QS Al-A‘rāf Ayat 80 dan 81)
Surat an Naml...Lihat halaman berikutnya >>>
Dalam Surat An-Naml Ayat 54 dan 55, hubungan seksual sesama jenis disebut perbuatan keji dan bodoh. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ
اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِ ۗبَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ
Wa lūṭan iż qāla liqaumihī ata'tūnal-fāḥisyata wa antum tubṣirūn(a). A'innakum lata'tūnar-rijāla syahwatam min dūnin-nisā'(i), bal antum qaumun tajhalūn(a).
(Ingatlah kisah) Lut ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji, padahal kamu mengetahui (kekejiannya)? Mengapa kamu mendatangi laki-laki, bukan perempuan, untuk (memenuhi) syahwat(mu)? Sungguh, kamu adalah kaum yang melakukan (perbuatan) bodoh.” (QS An-Naml Ayat 54 dan 55)
Dalam Surat Al-‘Ankabūt Ayat 28 dan 29, hubungan seksual sesama jenis disebut perbuatan sangat keji yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun sebelumnya di alam semesta. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ ۖمَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ
اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗفَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
Wa lūṭan iż qāla liqaumihī innakum lata'tūnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-‘ālamīn(a). A'innakum lata'tūnar-rijāla wa taqṭa‘ūnas-sabīl(a), wa ta'tūna fī nādīkumul-munkar(a), famā kāna jawāba qaumihī illā an qālu'tinā bi‘ażābillāhi in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
(Ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu di alam semesta. Pantaskah kamu mendatangi laki-laki (untuk melampiaskan syahwat), menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka, jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah jika engkau termasuk orang-orang benar!” (QS Al-‘Ankabūt Ayat 28 dan 29)