Doa agar Terhindar dari Sifat Malas
Islam mengajarkan resep dan doa untuk kita terhindar dari sifat malas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa malas terjadi ketika seseorang menghindar dari pekerjaan yang seharusnya bisa ia kerjakan dengan potensi dan energi yang dimilikinya. Wujudnya dapat berupa perilaku menunda-nunda (procrastination) atau berdiam diri tanpa melakukan apa-apa (idleness).
Malas adalah sebuah penyakit mental yang membawa akibat buruk bagi setiap individu dan masyarakat. Memelihara kemalasan sama saja dengan mengabaikan daya pikir dan daya gerak yang ada dalam diri sendiri.
Islam mengajarkan resep untuk mengatasi rasa malas. Misalnya dengan cara berdoa dan mendirikan shalat malam (qiyam al-lail).
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Setan mengikat pada tengkuk kepala seorang dari kalian manakala ia tidur dengan tiga ikatan. Ia buat tempatnya pada setiap ikatan (dengan mengatakan), 'Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.'
Jika orang itu bangun dan lantas berzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Jika ia (sesudah itu) berwudhu, terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian, jika ia shalat, terbukalah seluruh ikatan itu.
Orang itu pun pada pagi hari (akan bangun) dalam keadaan semangat dan baik jiwanya. Kalau tidak demikian, ia pada pagi hari (bangun) dalam keadaan jiwanya jelek lagi pemalas.”
Hadis itu menunjukkan, dengan bangun di sepertiga malam, lalu berwudhu, shalat tahajud, dan berzikir, maka lepaslah semua pengikat yang setan telah buat pada diri kita. Alhasil, pada pagi hari kita terhindar dari sifat malas.
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa agar kita dijauhkan dari kemalasan. Redaksi doa ini juga dimuat dalam Shahih Bukhari.
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
"Allaahumma innii a'udzubika minal 'ajzi wal kasali, waljubni walharami, wa a'udzubika min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa a'udzubika min 'adzaabil qabr."
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian" (HR Bukhari no 6367 dan Muslim no 2706).