Lima Ratus Kendaraan Lapis Baja Israel Rusak Akibat Perang Gaza
Untuk berperang dengan Lebanon, pasukan Israel tidak akan dalam kondisi terbaik
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Lebih dari 500 kendaraan lapis baja Israel, dari berbagai jenis, telah rusak sejak perang di Gaza dilancarkan, surat kabar Israel Maariv yang dikutip Al-Mayadeen, melaporkan.
Tingkat kerusakan yang dialami kendaraan-kendaraan ini tidak disebutkan secara spesifik. Karena itu, jumlah kendaraan yang dirilis kemungkinan juga termasuk kendaraan lapis baja yang hancur total akibat terkena serangan pejuang Palestina.
Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel telah mengonsumsi lebih banyak amunisi daripada yang diperkirakan dalam rencana komando militer Israel.
Almayadeen menulis pada Sabtu (29/6/2024), dunia saat ini sedang menyaksikan era “perang panjang, tanpa resolusi,” dan menyatakan bahwa persediaan amunisi Israel diragukan akan cukup untuk menahan perang yang berkepanjangan dan menguras tenaga.
Surat kabar tersebut menekankan bahwa pasukan pendudukan “lelah secara fisik dan mental”. Maariv mengatakan dalam rencana perang dengan Lebanon, pasukan Israel “tidak akan berada dalam kondisi terbaiknya.”
Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluhkan jumlah pengiriman militer yang dikirim oleh Amerika Serikat (AS) kepada pendudukan Israel. Netanyahu mengatakan, masalah tersebut harus diselesaikan. Dia juga menjelaskan bahwa pihak berwenang Israel akan berupaya mendapatkan persenjataan dengan cara yang lebih beragam.
Pejuang Perlawanan Palestina menghadapi invasi baru ke lingkungan al-Shujaiya di Kota Gaza pada Jumat kemarin, setelah serangan ke wilayah tersebut dilancarkan pada tanggal 27 Juni.
Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina (PIJ) telah membuktikan kelanjutan kehadiran mereka di lingkungan tersebut dengan melakukan serangkaian operasi efektif melawan pasukan penjajah selama dua hari berturut-turut.
Perlawanan menghancurkan kendaraan Israel, menimbulkan korban di antara pasukan di al-Shujaiya. Secara khusus, kelompok tersebut telah menyiapkan beberapa alat peledak improvisasi (IED) dan ladang ranjau, yang ditempatkan di dalam rute yang diperkirakan akan diambil oleh pasukan penjajah ketika menyerbu daerah tersebut.
Dalam operasi awal, yang diumumkan pada Jumat pagi, kelompok tersebut mengatakan bahwa para pejuangnya meledakkan sebuah kendaraan lapis baja Israel, melalui IED yang ditanam ke tanah pada waktu sebelumnya. Pejuang perlawanan terus menyerang pasukan infanteri Israel, yang dikawal oleh kendaraan tersebut, dari jarak dekat.
Kelompok tersebut mengonfirmasi bahwa beberapa tentara Israel tewas atau terluka akibat operasi yang terjadi di Talat al-Mentar di timur al-Shujaiyah.
Kelompok ini juga menembakkan beberapa mortir ke arah pasukan Israel yang sedang menjajah yang ditempatkan di poros kemajuan ke lingkungan tersebut.
Di sekitar pemakaman Tunisia di lingkungan tersebut, pejuang Brigade al-Quds menghancurkan sebuah kendaraan lapis baja Israel, dengan IED lain yang ditanam di Jalan Bagdad.