KEK Nongsa Digital Park Batam Targetkan Investasi Rp 40 Triliun pada 2032

Ada sembilan data center yang berada di kawasan Nongsa Digital Park.

ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Pengunjung berada di area properti Kinema Infinite Studio di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) Batam, Kepulauan Riau, Jumat (4/11/2022). KEK NDP menjadi kawasan yang menggarap peluang investasi bidang industri digital dan mendukung pengembangan ekonomi digital dengan target investasi sebesar Rp39,9 triliun.
Rep: Eva Rianti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park menargetkan nilai investasi mencapai hingga Rp40 triliun pada 2032 mendatang. Perkembangan KEK Nongsa Digital Park saat ini memunculkan optimisme untuk meraih target investasi sebesar itu.

Baca Juga


Hal itu disampaikan oleh Direktur PT Taman Resor Internet selaku Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK Nongsa Peters Vincen saat menerima kunjungan Bea Cukai Batam dan awak media dalam serangkaian acara Press Tour Kemenkeu, beberapa waktu lalu.

Peters menyebut, targetan investasi puluhan triliun itu merupakan bentuk komitmen kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kaitannya dengan diadakannya KEK.

“Kita masih by process, tapi kita akan membantu pemerintah untuk bisa meng-achieve apapun yang sudah kita komitkan Rp 40 triliun sampai 2032,” kata Peters kepada wartawan di kawasan Nongsa Digital Park atau NDP di Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Peters tidak membeberkan besaran investasi hingga tahun ini. Dia hanya menekankan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan semua data yang ada dalam ekosistem pusat data atau data center.

Sejauh ini, menurut penuturannya, ada sembilan data center yang berada di kawasan Nongsa Digital Park. Dari Sembilan data center itu, pihaknya telah menarik sebanyak lima investor, salah satunya Kominfo RI. Tapi kebanyakan investor berasal dari luar negeri.  

“Investor, selain kita yang lokal pemerintah, ada yang dari Singapura, Hongkong, Shanghai, juga New Zealand. Selain itu masih ada beberapa investor lainnya eksisting untuk pariwisata segala macam kalau enggak salah yang ter-record saat ini mungkin ada sekitar 20—25 investor,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler