Abu Salmiya Dibebaskan, PM Netanyahu Kebobolan, Pejabat Israel Saling Tuding

Gantz menyerukan siapa pun yang terlibat pembebasan Abu Salmiya harus dipecat.

EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN / POOL
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat Kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem, 05 Juni 2024.
Rep: Teguh Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, Pengakuan mengejutan disampaikan oleh Perdana Menteri Israel yang mengaku kebobolan atas pembebasan Direktur Rumah Sakit al-Shifa Gaza Abu Salmiya. Netanyahu sebut pembebasan Abu Salmiya merupakan kesalahan serius.

Baca Juga


“Pembebasan direktur RS Shifa merupakan kesalahan serius dan kegagalan moral. Tempat orang ini, yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan penahanan para korban penculikan kami adalah di penjara,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Aljazirah, Selasa (2/7/2024).

Mantan anggota kabinet perang Benny Gantz juga mengecam pembebasan tersebut. Ia menyerukan siapa pun yang memerintahkan pembebasan tersebut harus diberhentikan. 

Abu Salmiya bukan satu-satunya praktisi medis terkemuka yang ditangkap selama perang di Gaza. Abu Salmiya dan sejumlah orang yang dibebaskan bersamanya menggambarkan kondisi suram dan penyiksaan berat di penjara-penjara Israel.

“Beberapa narapidana meninggal di pusat interogasi dan tidak diberi makanan dan obat-obatan,” kata dokter tersebut, seraya menambahkan bahwa pemukulan sering terjadi.

Namun Shin Bet membela pembebasan Abu Salmiya pada Senin dengan mengatakan bahwa pihaknya mendapat persetujuan dari militer Israel. Shin Ben justru menentang pembebasan tahanan yang mengambil bagian dalam serangan terhadap warga sipil Israel.

Oleh karena itu, kata Shin Bet, diputuskan untuk membebaskan beberapa tahanan Gaza yang mewakili bahaya yang lebih kecil”.

Sejumlah media Israel pun menyoroti pembebasan Abu Salmiya. Jesuralem Post dalam editorialnya menulis, "Someone must take responsibility for the release of Shifa Hospital chief."

Abu Salmiya ditangkap pada pertengahan November karena diduga mengizinkan Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai basis gerakan.

IDF menyerbu RS tersebut dan mengeklaim menemukan pusat komando dan kendali Hamas serta sistem terowongan dan simpanan senjata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler