Nahdlatul Wathan Bangun Kantor Perwakilan dan Pesantren di IKN

Nahdlatul Wathan baru saja melangsungkan Muktamar yang ke-15 beberapa waktu lalu.

Republika
Wapres KH Maruf Amin menerima audiensi Pengurus Besar Nahdlatul Wathan.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima Audiensi Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) di Jakarta. Ketua Umum PBNW Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani melaporkan bahwa Nahdlatul Wathan baru saja melangsungkan Muktamar yang ke-15 beberapa waktu lalu, dan menyampaikan bahwa dirinya kembali terpilih sebagai ketua umum.

Baca Juga


 “Alhamdulillah saya terpilih kembali menjadi Ketua Umum,” ujarnya.

Ia juga melaporkan, NW saat ini tengah mendirikan kantor cabang dan pondok pesantren Hamzan Wadhi wa An-Nawawi Nahdlatul Wathan di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur. “Dan selesai Muktamar, langsung membuat peletakan batu pertama kantor PBNW di IKN kemarin. Kita sudah langsung peletakan dan insya Allah pembangunan ini sedang berjalan,” imbuhnya.

Kemudian, Atsani menuturkan, NW sudah memiliki cabang di seluruh provinsi di Indonesia, dan memiliki berbagai lembaga pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak (TK), pondok pesantren, hingga sekolah tinggi. Adapun Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW kini terdiri dari 15.700 santri. Sementara untuk sekolah tinggi, sudah berdiri 3 sekolah tinggi yang berada di bawah naungan NW. 

“[Sekolah tinggi] ada yang agamanya, ada yang umumnya, ada yang khususnya kayak Ma’had ‘Ali, khusus kitab,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua I PBNW Agil Al Idrus menyampaikan bahwa NW kini memiliki program khusus yang berupaya mengembangkan serta menyebarkan pendidikan di Tanah Air, bernama Duta Pejuang NW.

“Duta Pejuang itu alumni-alumni ma’had (pesantren) yg mengikuti kuliah di IAIH [Institut Agama Islam Hamzanwadi] atau Universitas Nahdlatul Wathan di Lombok, kemudian mereka KKN (Kuliah Kerja Nyata) itu biasanya dikirim ke luar daerah. Kalo umumnya KKN itu hanya 45 hari, ini 3 tahun,” tuturnya. 

“Dan kita minta kalau mereka memang cocok di daerah tersebut, kita persilakan menikah dengan orang setempat, itu salah satu cara penyebaran,” sambung Ketua Umum PBNW menerangkan.

sumber : Setwapres
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler