5 Kondisi Umat Akhir Zaman yang Dinubuatkan Nabi SAW dan Tangisan: 'Umatku-Umatku'
Rasulullah SAW menangisi kondisi umatnya akhir zaman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah SAW ketika masih hidup pernah menangis dan memanggil umatnya “ummati, ummati/ umatku, umatku.” Panggilan ini sebagaimana terdapat dalam riwayat Abdullah bin Amar bin al-Ash RA yang diriwayatkan Imam Muslim.
عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم تَلاَ قَوْلَ الله عَزَّ وَجَلَّ فِي إِبْرَاهِيمَ: ﴿ رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيراً مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي ﴾ [إبراهيم: 36] وَقَالَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ: ﴿ إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴾ [المائدة: 118] فَرَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ: "اللَّهُمَّ أُمَّتِي أُمَّتِي" وَبَكَى. فَقَالَ الله عَزَّ وَجَلَّ: يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ، وَرَبُّكَ أَعْلَمُ، فَسَلْهُ مَا يُبْكِيكَ؟ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ فَسَأَلَهُ. فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللّهِ بِمَا قَالَ. وَهُوَ أَعْلَمُ. فَقَالَ الله: يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ فَقُلْ: إِنَّا سَنُرْضِيكَ فِي أُمَّتِكَ وَلاَ نَسُوءُكَ"
Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radliyallahu anhuma, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca firman Allah di dalam surah Ibrahim:
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضۡلَلۡنَ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلنَّاسِۖ فَمَن تَبِعَنِي فَإِنَّهُۥ مِنِّيۖ وَمَنۡ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS Ibrahim: 36). Beliau juga membaca ucapan Isa alaihishalatu wassalam:
إِن تُعَذِّبۡهُمۡ فَإِنَّهُمۡ عِبَادُكَۖ وَإِن تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS al-Maidah: 118)
Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya (berdoa): “Umatku, umatku, umat ya Allah!” Beliau menangis. Maka Allah Subhanahu wa Taala berfirman, ‘Wahai Jibril, temui Muhammad,” dan Tuhanmu lebih mengetahui, ‘Tanyakan kepadanya, apa yang membuatnya menangis?’
Maka Jibril mendatanginya dan menanyakannya. Rasulullah SAW memberitahukan apa yang dia ucapkan. Maka Allah berfirman, ‘Wahai Jibril, temuilah Muhamad dan katakan, ‘Kami akan membuatmu ridha dalam masalah umatmu dan kami tidak akan menyakitimu.’’ (HR Muslim)
Merenungkan hadits ini mengingatkan kita terhadap realita umat terkini yang Rasulullah SAW nubuatkan, dalam lima hadits berikut ini:
Pertama, tak peduli halal haram...
Pertama, tak peduli halal haram
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
((يأتي على الناس زمان لا يبالي المرء ما أخذ منه، أمن الحلال أم الحرام))؛ رواه البخاري
"Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika) seseorang tidak lagi memperdulikan halal atau haram harta yang dia ambil. (HR. Bukhari)
Kedua, tak malu berbuat zina
Dalam riwayat yang juga dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
- والذي نفسي بيدِه لا تَفنى هذه الأمةُ حتى يقومَ الرجلُ إلى المرأةِ فيفترِشُها في الطريقِ فيكون خيارُهم يومئذٍ من يقولٌ لو واريتَها وراءَ هذا الحائطِ
"Demi yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidak akan lenyap umat ini sampai seorang lelaki mendekati seorang perempuan kemudian menggaulinya di jalanan. Adapun orang yang paling baik saat itu akan berkata, "Kalau saja engkau menutupnya di balik dinding ini." (HR. Abu Ya'la dalam Al Silsilah Al Shahihah)
Ketiga, banyak orang yang berperilaku seperti keledai
Hadits selanjutnya mengenai apa yang terjadi di akhir zaman diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam'an. Dikatakan dalam hadits panjang ini, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"ويبقى شرار الناس يتهارجون فيها تهارُج الحُمر، فعليهم تقوم الساعة"؛ [رواه مسلم]
"Yang tersisa hanyalah manusia-manusia jahat yang membuat huru hara di bumi seperti perilaku keledai. Pada merekalah hari kiamat terjadi." (HR Muslim)
Keempat, menghalalkan empat hal ini
Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy'ari, Nabi SAW bersabda:
(ليكوننَّ من أمتي قومٌ يَستحلُّون الحر والحرير والخمر والمعازف)؛ أخرجه البخاري
"Akan ada dari umatku suatu kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamar dan alat musik." (HR. Bukhari)
Adapun dalam riwayat lain, Abu Malik Al-Asy'ari memberitahukan bahwa dia mendengar Nabi SAW bersabda:
(ليشرَبنَّ ناسٌ من أمتي الخمر يسمونها بغير اسمها، يُعزف على رؤوسهم بالمعازف والمغنيات، يخسِف الله بهم الأرض، ويجعل منهم القردة والخنازير)؛ رواه ابن ماجه
"Sungguh kelak akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr dan mereka menamai khamr tersebut selain namanya. Mereka diiringi alat musik dan penyanyi. Dan mereka akan ditenggelamkan Allah ke dalam bumi, dan dijadikan kera dan babi-babi." (HR Ibnu Majah)
Kelima, dengki dan mewah-mewahan
Dalam sebuah hadits, juga disampaikan mengenai penyakit yang akan menimpa umat Nabi Muhammad SAW. Berikut haditsnya:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: سيُصيب أمتي داء الأمم، فقالوا: يا رسول الله، وما داء الأمم؟ قال: (الأشر والبطر، والتكاثر والتناجش في الدنيا، والتباغض والتحاسد حتى يكون البغي)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit yang juga menimpa umat-umat sebelumnya." Lalu mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, penyakit apa itu?" Kemudian beliau SAW bersabda, "Sombong, angkuh, bermewah-mewahan, bermusuh-musuhan dalam urusan dunia, saling membenci dan saling dengki hingga kelewat batas." (HR Al-Hakim)
Sumber: alukah