Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Perpustakaan Terbesar di Saint Petersburg
Implementasi kerja sama dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan.
REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menjalin kerja sama dengan perpustakaan umum terbesar di Kota St. Petersburg, Rusia.
Kerja sama antara dua negara dilakukan melalui penandatanganan memorandum saling pengertian antara Perpusnas dan Perpustakaan Umum Pusat Kota atas nama V.V. Mayakovsky (Perpustakaan V.V. Mayakovsky), pada Rabu (3/7/2024).
Penandatanganan dilakukan pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz dan Kepala Perpustakaan V.V. Mayakovsky Chalova Zoya Vasiljevna. Plt. Kepala Perpusnas menyatakan penandatanganan MSP merupakan rangkaian dari kunjungan kerja delegasi Perpusnas ke Federasi Rusia untuk pengembangan jejaring kerja sama internasional.
Terkait implementasi kegiatan di Perpustakaan V.V. Mayakovsky yang berlokasi di St. Petersburg, dia menjelaskan Perpusnas akan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow.
"Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya program pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang dapat dirangkaikan dengan kegiatan pameran karya sastra, naskah, dan bahan perpustakaan lainnya dari Indonesia,” tuturnya, Rabu (3/7/2024).
Svetlana Gorokhova, pustakawan di Perpustakaan V.V. Mayakovsky yang sekaligus bertanggung jawab atas kerja sama internasional, menyambut baik hal ini. Dia menambahkan implementasi kerja sama dengan Perpusnas dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan.
"Salah satunya menyasar pada pertukaran budaya kedua negara melalui pameran koleksi dan seminar. Kerja sama juga dapat dilakukan dalam bentuk pertukaran staf untuk pengembangan keahlian dan sharing pengetahuan,” jelasnya.
Perpustakaan V.V. Mayakovsky merupakan perpustakaan umum utama Kota St. Petersburg yang memiliki dua juta koleksi. Setiap harinya, perpustakaan ini dikunjungi 1.000 orang. Pada awalnya, gedung perpustakaan ini merupakan sebuah biara yang dibangun pada abad ke-18. Perpustakaan mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya mempertahankan aspek bersejarah gedung tersebut dan aplikasinya menjadi sebuah fasilitas layanan perpustakaan umum.
Dalam kunjungan ke perpustakaan tersebut, Plt. Kepala Perpusnas didampingi oleh Sekretaris Utama (Sestama) Perpusnas Joko Santoso, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Sri Marganingsih, serta pustakawan Perpusnas Chaerul Umam.
Selain itu, delegasi Perpusnas juga mendapatkan undangan khusus mengunjungi perpustakaan museum di Kantor Pemerintahan Kota St. Petersburg. Sestama Perpusnas mengapresiasi undangan dan sambutan dari pemerintah kota setempat ini. Disebutkan bahwa hal ini dapat membuka keran kerja sama antarnegara dalam hal kebudayaan dan sastra antara Indonesia dan Rusia.
Sestama menyebut, banyak sastrawan Rusia yang menginspirasi sastrawan Indonesia dan berperan penting pada perkembangan karya sastra Indonesia. “Sehingga ini menjadi aspek kerja sama yang dapat dilakukan antara Perpusnas dan Perpustakaan Rusia,” jelasnya.
Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Pemkot St. Petersburg Igor V. Bodnarchuk mengapresiasi peran perpustakaan dalam hal kerja sama. Dia menyebut Perpusnas adalah pihak pertama yang datang untuk menginisiasi kerja sama. “Kami juga bekerja sama dengan negara Asia Tenggara, Vietnam dan Myanmar,” ujarnya.
Perpustakaan museum di Kantor Pemerintahan Kota St. Petersburg merupakan perpustakaan tertutup yang juga museum bahan perpustakaan pemerintah Kota St. Petersburg. Perpustakaan memiliki banyak koleksi langka yang salah satunya koleksi karya sastra dan publikasi Indonesia yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Rusia.
Sebelumnya, pada 28 Juni 2024, Perpusnas menjalin kerja sama dengan Lembaga Kebudayaan Anggaran Negara Federal (Margarita Rudomino Seluruh Perpustakaan Negara Rusia untuk Sastra Asing) dan Perpustakaan Nasional Federasi Rusia. Penandatanganan MSP dilakukan di Moskow, Rusia antara pimpinan tertinggi kedua instansi.