Israel dengan Barbar Serang Sekolah Tempat Pengungsi Palestina, 16 Orang Gugur
Kementerian Palestina menyebut serangan itu sebagai sebuah pembantaian.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan serangan Israel pada Sabtu (6/7/2024), terhadap sebuah sekolah yang menjadi lokasi pengungsi berlindung menewaskan sedikitnya 16 orang.
Kementerian menyebut serangan itu sebagai “pembantaian yang keji”. Tidak hanya korban meninggal, sebanyak 50 orang lainnya yang terluka dibawa ke rumah sakit Al-Jawni di Nuseirat di Gaza tengah.
Militer Israel tidak segera memberikan komentar ketika didekati oleh AFP. Kantor pers pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan ada 7.000 orang berlindung di sekolah tersebut.
Sebelumnya, paramedis mengatakan 10 orang, termasuk tiga jurnalis, tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Nuseirat.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Unrwa, mengatakan dua pekerjanya tewas dalam serangan di Al-Bureij di Gaza tengah. Badan tersebut memiliki gudang makanan yang besar di distrik tersebut.
“Sama sekali tidak ada tempat di Jalur Gaza yang aman,” kata juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal dikutip the Ghuardian.
Perang tersebut dimulai dengan operasi Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar warga sipil. Demikian menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.
Para militan juga menyandera, 116 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 42 orang yang menurut militer tewas.
Sebagai tanggapan, Israel telah melancarkan serangan militer yang telah menewaskan sedikitnya 38.098 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan Gaza