Kontribusi Pariwisata Spiritual India Capai 60 Persen
Meningkatnya wisata spiritual mendatangkan keuntungan bagi sektor-sektor terkait.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Industri pariwisata spiritual India tengah mengalami masa terbaiknya dengan pertumbuhan kunjungan. Jangkauan media sosial yang luas dan konektivitas transportasi yang lebih baik menjadi dua faktor kunci atas peningkatan sektor pariwisata spiritual India saat ini.
"Liburan berbasis agama menyumbang 60 persen dari pariwisata domestik India," tulis laporan konsultan real estate CBRE South Asia Pvt Ltd seperti dilansir dari Aljazirah di Jakarta, Ahad (7/7/2024).
CBRE South Asia memperkirakan industri wisata berbasis spiritual India tumbuh pada tingkat tahunan gabungan sebesar 16,2 persen dan kemungkinan akan mencapai nilai 4,6 miliar dolar AS pada 2033. Sebagian dari bisnis tersebut dijalankan oleh anggota Gen Z yang lahir antara 1997 dan 2012.
Wakil direktur pariwisata untuk divisi Varanasi dan Vidyanchal, RK Rawat mengatakan pentahbisan kuil Ram di Ayodhya pada Januari dan liputan acara tersebut di media sosial dan berita telah membantu meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung. Rawat menyampaikan Varanasi yang merupakan kota suci menerima sekitar 8,2 juta pengunjung pada April 2024.
"Sekitar 150 ribu pengunjung rata-rata mengunjungi kuil Ram per hari sejak dibuka untuk umum," kata Rawat.
Aljazirah juga menyebut peran pemerintah dalam meningkatkan geliat wisata spriritual India. Salah satunya dengan memperkenalkan skema Pilgrimage Rejuvenation and Spiritual Heritage Augmentation Drive atau PRASHAD yang berarti makanan yang dipersembahkan kepada para dewa. Berdasarkan skema tersebut, pemerintah telah menghabiskan 16,3 miliar rupee atau sekitar 195,43 juta dolar AS untuk membangun infrastruktur di sekitar 73 tempat keagamaan.
Pemerintah India juga telah memperkenalkan kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan beberapa lokasi tersebut dengan kota-kota besar lainnya dan telah mengusulkan pembangunan bandara internasional di kota-kota seperti Ayodhya dan Puri, yang menyediakan akses lebih mudah bagi wisatawan asing.
"Pemerintah juga menawarkan pinjaman tanpa bunga kepada negara bagian untuk mendirikan mal guna memamerkan produk-produk unik mereka," lanjut laporan tersebut.
Pemerintah negara bagian berperan dalam menarik lebih banyak wisatawan ke tempat-tempat suci penting. Pada Januari, pemerintah Odisha membuka lorong sepanjang 75 meter (250 kaki) yang dibangunnya di sekeliling dinding luar Kuil Jagannath di Puri, yang dibangun dengan investasi sebesar 8 miliar rupee atau 96 juta dolar AS.
Administrator senior keamanan di Kantor Kuil Shree Jagannath, Jatin Panda, yang mengelola urusan kuil mengatakan anak muda yang berkunjung ke kuil Shree Jagannath juga mengalami peningkatan pascapandemi covid-19. Sebelumnya, hanya ada sekitar 10 anak muda dari 100 pengunjung, kini 40 persen dari total pengunjung adalah anak muda.
"Hal ini mungkin terkait dengan meningkatnya kepercayaan pada dewa atau ketidakpastian pekerjaan pascapandemi," kata Jatin.
Meningkatnya wisata spiritual telah mendatangkan keuntungan bagi sektor-sektor yang terkait dengannya. Hal ini termasuk perhotelan dan ritel, yang mengikuti tren ini dengan paket-paket kesehatan, termasuk retret yoga, pusat meditasi, serta makanan dan belanja di sekitar tema-tema tersebut. Laporan CBRE mengidentifikasi 14 kota di India seperti termasuk Amritsar, Ajmer, Varanasi, Ayodhya dan Puri sebagai kota-kota utama yang menyaksikan ledakan ini.
"Ekspansi pesat wisata spiritual di India memacu pertumbuhan pasar wisata berbasis agama di negara ini," kata Ketua dan CEO CBRE India Anshuman.
Wakil presiden Asosiasi Hotel Puri Debasis Kumar mengatakan hunian rata-rata hotel di kota itu telah melonjak dari 70 persen di era prapandemi menjadi 90 persen saat ini. Puri memiliki keunggulan unik karena memiliki kuil dan pantai yang menarik minat generasi muda.
"Kami memperhatikan anak-anak muda memesan kamar di hotel dan kebanyakan dari mereka juga berkendara sendiri untuk sampai di sini dan menghabiskan waktu di kuil," kata Debasis.