Xaviera, Mahasiswi Berhijab yang Buat Penonton Kagum di Memory Madness Clash of Champions

Kemampuan Xaviera di Clash of Champions membuat penonton kagum.

Dok. Instagram/@ruangguru
Salah satu peserta Clash of Chamipons, Xaviera Putri. Kemampuan Xaviera menaklukkan tantangan Memory Madness di Clash of Champions membuat penonton kagum.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Xaviera Putri, salah satu peserta di Clash of Champions, menjadi sorotan warganet setelah mampu menjawab banyak pertanyaan di tantangan memory madness. Xaviera bersama tim, harus melawan tim Kenji pada babak ini.

Baca Juga


Memory madness merupakan tantangan yang menguji kemampuan memori peserta dengan informasi yang kompleks, cepat, dan tepat. Pada kesempatan kali ini, mereka harus mengingat informasi terkait 100 lukisan terpopuler di dunia mulai dari judul lukisan, nama pelukis, asal negara, tahun pembuatan lukisan, tahun kelahiran serta wafat pelukis.

Kedua tim diberikan waktu satu jam untuk mengingat informasi tersebut. Xaviera yang bergabung di tim Shakira, mengatakan bahwa batas waktu satu jam itu sangat menantang, mengingat ada banyak hal yang perlu diingat.

“Menurut aku yang paling menantang adalah bagaimana kita harus bisa ngapalin semua informasi tentang 100 lukisan itu dalam waktu yang sangat sempit,” kata mahasiswi berhijab ini dikutip dari saluran YouTube Ruangguru, Senin (8/7/2024).

Namun yang mengejutkan, saat permainan dimulai, mahasiswi dari Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) ini berhasil menjawab enam pertanyaan sekaligus dengan benar. Hal ini pun membuat banyak Champions lain merasa kagum dengan kemampuan memorinya yang kuat.

“Jujur reaction aku pas lihat Xaviera bisa jawab bener terus, itu aku langsung panik. Gila Xaviera ngeri banget karena dia bisa jawab bener. Aku sampai mikir, kalau kita enggak kejar ini kita bisa kalah,” kata Kith yang menjadi lawan Xaviera.

“Hal pertama yang aku amati dari Xaviera, dia suka menyemangati teman setimnya. Menurutku, penting juga untuk sesemangat itu dan menyebarkan energi positif di tim kami,” kata Kenji.

Banyak juga di antara warganet yang merasa kagum dengan kemampuan Xaviera karena mampu mengingat dengan cepat dan tepat di tantangan Memory Madness.

“Dikira memory madness enggak seru, ternyata sebaliknya. Luar biasa untuk kedua tim. Mereka diposisikan seimbang di tantangan ini, sama-sama baru menghapal dalam waktu 1 jam walaupun Xaviera terlihat sangat menonjol karena sering ke galeri dan menyenangi karya seni lukisan,” demikian komentar warganet di saluran YouTube Ruangguru.

Meskipun Xaviera sempat “membantai” tim Kenji, namun Kenji dan rekan-rekan mampu membalikan keadaan sehingga mampu menyamakan poin. Episode keempat dari Clash of Champions pun ditutup dengan soal terakhir yang akan menentukan siapa pemenang game memory madness ini, tim Shakira atau tim Kenji?

Pada episode keempat, tim Shandy juga berhasil menyingkirkan tim Jessica dalam tantangan Cryptarithm War. Ini merupakan sebuah tantangan yang menguji kemampuan peserta dalam memecahkan teka-teki matematika. Tim Shandy mampu “membantai” tim Jessica hanya dalam beberapa menit. Sementara itu, episode lima dan enam akan tayang di aplikasi dan saluran YouTube Ruangguru pada 13 dan 14 Juli mendatang.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler