Liga Arab Kompak Boikot Perusahaan Pro-Israel

Boikot Liga Arab terhadap perusahaan terafiliasi Israel dimulai sejak 3 Juli 2024.

Dok. Freepik
Liga Arab bersepakat memboikot perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. (ilustrasi)
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Arab bersepakat memboikot perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. Hal itu tertuang dalam pernyataan yang dikeluarkan pada akhir konferensi ke-96 di Kairo, Mesir.

Baca Juga


Delegasi Arab menegaskan anggotanya tidak akan berinvestasi di permukiman Yahudi dan menuntut para pengusaha menarik investasi dan menghentikan kerja sama dari permukiman tersebut.

"Para peserta menyampaikan apresiasinya atas upaya gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) dan mengakui dampak dan pencapaiannya yang luas dalam menghadapi pendudukan, kolonialisme, dan apartheid Israel, serta mendukung perjuangan rakyat Palestina," bunyi laporan yang dikutip dari Middle East Monitor pada Selasa (9/7/2024).

Konferensi yang dipimpin Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina Saeed Abu Ali, menekankan pentingnya memperkuat kerja lembaga-lembaga boikot Arab. Boikot Liga Arab terhadap perusahaan terafiliasi Israel dimulai sejak 3 Juli 2024.

"Hal ini juga menekankan pentingnya bekerja untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi antara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam mengembangkan mekanisme boikot Islam dan mengintegrasikannya dengan boikot Arab dan internasional,"

Abu menyampaikan konferensi tersebut juga mendesak Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mematuhi pembaruan tahunan daftar hitam perusahaan global dan Israel yang beroperasi di pemukiman ilegal Israel di wilayah Arab yang diduduki (Tepi Barat dan Golan), sejalan dengan resolusi Dewan 31/36 tahun 2016. Abu mengatakan konferensi tersebut mengutuk segala undang-undang atau keputusan yang mengkriminalisasi dan menargetkan gerakan BDS, mencegah divestasi, dan tindakan boikot terhadap Israel, termasuk undang-undang tentang aktivitas ekonomi untuk badan publik yang dikeluarkan oleh House of Commons Inggris dan keputusan serupa di Jerman dan beberapa negara bagian AS.

"Selain itu, konferensi tersebut meminta FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang Israel berpartisipasi dalam acara olahraga mengingat tindakan penghancuran dan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza," kata Abu.

Kunjungan Turis ke Israel Anjlok 76 Persen... (baca di halaman selanjutnya)

Kunjungan Turis ke Israel anjlok

Aksi genosida Israel terhadap rakyat Palestina menuai respons negatif dari wisatawan mancanegara (wisman) di seluruh dunia. Hal ini tergambar dari anjloknya wisatawan yang berkunjung ke Israel sepanjang tahun ini. 

"Jumlah turis yang bepergian ke Israel turun signifikan pada paruh pertama 2024. Jumlah turis ke Israel turun 76 persen pada tahun ini," bunyi laporan Biro Pusat Statistik Israel seperti dilansir dari Haaretz pada Selasa (9/7/2024).

Biro Pusat Statistik Israel menyebut faktor perang yang masih berkecamuk menjadi alasan enggannya turun datang ke Israel dalam enam bulan pertama 2024. Biro Pusat Statistik Israel mencatat hanya ada 500 ribu turis yang datang ke Israel pada periode Januari-Juni 2024 atau anjlok 76 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak dua juta turis. Untuk data Juni 2024, hanya ada 97 ribu turis yang berkunjung ke Israel atau jauh lebih rendah dari Juni 2023 yang mencapai 355 ribu turis. 

Biro Pusat Statistik Israel menyebut penurunan juga terjadi pada aktivitas warga Israel yang keluar negeri. Tercatat 3 juta warga Israel pergi keluar negeri pada 2024 atau turun 33 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 4,5 juta orang. 

"Pada Juni tahun ini, lebih dari 750 ribu orang Israel meninggalkan negaranya, sementara pada Juni tahun lalu lebih dari 970 ribu orang Israel melakukan perjalanan ke tujuan di luar Israel," lanjut laporan Biro Pusat Statistik Israel. 

Otoritas Bandara Israel (IAA) pada pekan lalu merilis proyeksinya untuk liburan musim panas. IAA memproyeksikan terdapat 3,7 juta pelancong diperkirakan melewati Bandara Ben-Gurion pada Juli dan Agustus atau turun 32 persen dibandingkan dengan 5,5 juta penumpang pada periode yang sama tahun lalu. 

"IAA memproyeksikan 1,8 juta penumpang akan terbang pada Juli, sementara 1,9 juta penumpang akan terbang pada bulan Agustus. Tahun lalu, angkanya masing-masing mencapai 2,6 juta dan 2,9 juta penumpang," bunyi laporan IAA. 

Daftar kampus Inggris yang harus diboikot... (baca di halaman selanjutnya) 

Daftar kampus Inggris yang harus diboikot

Dorongan boikot ternyata tak hanya pada perusahaan atau produk yang terafiliasi dengan Israel. Sebuah kelompok koalisi pro-Palestina yang berbasis di negara-negara Teluk telah meluncurkan kampanye untuk memboikot kampus atau universitas-universitas di Inggris yang diduga berkontribusi terhadap genosida di Gaza.

Koalisi Teluk Melawan Normalisasi (Gulf CAN) menyerukan kepada mahasiswa untuk tidak mendaftar di universitas yang menjadi sasaran, mengakhiri hubungan dengan agen yang dikontrak dan mendesak kementerian pendidikan menghapus universitas dari beasiswa dan mengakhiri hubungan mereka dengan perusahaan senjata yang memasok senjata ke Israel dan menarik diri dari investasi.

Gulf CAN adalah organisasi payung yang terdiri dari kelompok aktivis dari Qatar, Bahrain dan Kuwait. Hal ini bertujuan mengoordinasikan kampanye di negara-negara Teluk untuk melawan Zionisme dan normalisasi hubungan dengan Israel di wilayah tersebut.

“Universitas-universitas Inggris tidak hanya terlibat dalam menolak mengakui genosida di Gaza, namun juga memainkan peran langsung dalam pendanaan dan pengembangan senjata yang dipasok kepada tentara pendudukan Zionis,” bunyi pernyataan itu, dilansir di The New Arab, Ahad (7/7/2024).

Gulf CAN menyerukan kepada pemangku kepentingan pendidikan lokal untuk memboikot daftar universitas di Inggris berikut ini: Newcastle University, University of Liverpool, University of Nottingham, University of Leeds, Northumbria University, Queen Mary University of London, University of Portsmouth, University of Manchester, Manchester Metropolitan University, dan Coventry University.

Lembaga-lembaga yang termasuk dalam daftar Gulf CAN telah menginvestasikan lebih dari 34 juta poundsterling (sekitar Rp 709 miliar) di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel, menurut Kampanye Solidaritas Palestina.

“Universitas-universitas ini mengambil posisi eksplisit dalam melindungi pendudukan dengan menekan demonstrasi mahasiswa yang menuntut diakhirinya partisipasi mereka dalam genosida di Gaza,” tambah pernyataan itu.

Infografis dampak boikot Israel... (baca di halaman selanjutnya)

Rupa-Rupa Dampak Boikot Israel - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler