Senjata Peledak Lokal 'Made in Hamas' Tewaskan Enam Tentara Israel

Para pejuang berhasil mengoperasikan alat peledak buatan lokal disebut Ra'diya

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pejuang dari Brigade Al-Qassam
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Di tengah  serangan udara penjajah Israel yang terus mengebom lingkungan Tel al-Hawa sejak Senin (8/7/2024) sore, pejuang Palestina terus menargetkan kendaraan pendudukan Israel yang bergerak maju.

Baca Juga


Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa para pejuang berhasil mengoperasikan alat peledak anti-personel buatan lokal yang disebut Ra'diya. Mereka dilaporkan melakukan serangan terhadap sebuah unit patroli jalan kaki penjajah Israel yang terdiri dari enam tentara di poros barat daya Tel al-Hawa. Al-Mayadeen melaporkan,  operasi tersebut menewaskan dan melukai semua anggota unit tersebut.

Mereka juga menargetkan sebuah jip militer penjajah Israel yang dilengkapi dengan alat peledak di daerah Shalehat, sebelah barat Tel al-Hawa. Sebuah jip militer lainnya diserang dengan peluru Yassin 105.

Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024. - (AP Photo/ Ohad Zwigenberg)

Dengan menggunakan alat peledak jenis Shawaz-3, para pejuang al-Qassam menargetkan sebuah pengangkut personel lapis baja penjajah Israel di Lingkaran ke-17 di sebelah barat Tel al-Hawa, serta sebuah buldoser D9 militer penjajah Israel di Jalan Rashid.

Selain itu, mereka menargetkan sebuah tank Merkava 4 Israel dengan alat peledak darat yang telah disiapkan di poros maju Tel al-Hawa. Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina, mengumumkan peledakan dua kendaraan militer Israel dengan menggunakan bahan peledak yang sudah disiapkan sebelumnya di poros maju Tel al-Hawa.

Mereka juga menembaki pertemuan pasukan pendudukan Israel dengan peluru mortir di poros maju Tel al-Hawa di barat daya Kota Gaza. Dengan menggunakan persenjataan yang tepat dan beragam, Brigade al-Mujahidin, sayap militer Gerakan Mujahidin Palestina, juga menyatakan bahwa para pejuangnya memukul mundur pasukan pendudukan Israel yang berusaha maju di lingkungan Tel al-Hawa di sebelah barat daya Kota Gaza.

Sementara itu, media Israel melaporkan empat situasi keamanan "sulit" yang dihadapi pasukan pendudukan Israel pada Senin di wilayah Tel al-Hawa di selatan Kota Gaza.

Operasi di Netzarim

Dengan menggunakan peluru artileri roket Rajoum 114 mm yang diproduksi secara lokal, Brigade al-Qassam menargetkan pasukan penjajah Israel yang diposisikan di sepanjang poros Netzarim.

Sementara itu, sepanjang poros Netzarim, Brigade al-Quds menargetkan pusat komando penjajah Israel dengan peluru mortir. Brigade al-Qassam merilis rekaman video saat para pejuangnya menargetkan posisi tentara penjajah Israel dengan roket.

Setelah itu, media lokal Israel melaporkan pendaratan singkat helikopter militer Israel di sepanjang poros Netzarim. Helikopter tersebut mengevakuasi tentara penjajah yang terbunuh atau terluka. Pada gilirannya, media Israel lainnya menyatakan di kemudian hari bahwa tiga tentara penjajah terluka dalam konfrontasi Gaza dan dibawa ke rumah sakit Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Lebih lanjut, Brigade al-Quds, bekerja sama dengan Brigade Abu Ali Mustafa, mengumumkan pengeboman markas komando operasi penjajah Israel di situs militer Nahal Oz di timur Gaza dengan rentetan peluru artileri roket 107mm.

Demikian pula, Brigade Syuhada al-Aqsha mengumumkan menargetkan situs tersebut dengan rentetan peluru artileri roket 107mm. Brigade al-Quds juga mempublikasikan adegan pengeboman pusat komando operasi pasukan pendudukan Israel di lingkungan Shuja'iya, sebelah timur Kota Gaza.

Sementara, Brigade al-Mujahidin mempublikasikan rekaman yang menargetkan pertemuan pasukan pendudukan Israel di lingkungan Shuja'iya dengan peluru mortir kaliber berat dan peluru kaliber 60.

 

Darimana Hamas dan para pejuang Palestina mendapatkan bahan baku untuk membuat senjata? Para pejabat militer dan intelijen Israel telah menyimpulkan bahwa sejumlah besar senjata yang digunakan oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober dan dalam perang di Gaza berasal dari militer Israel sendiri, lapor New York Times.

Selama bertahun-tahun, para analis telah menunjuk rute penyelundupan bawah tanah untuk menjelaskan bagaimana Hamas tetap memiliki persenjataan yang cukup lengkap meskipun ada blokade militer Israel di jalur Gaza. Meski demikian, intelijen baru-baru ini telah menunjukkan sejauh mana Hamas mampu membuat banyak roket dan persenjataan anti-tank dari ribuan amunisi yang gagal meledak saat Israel menembakkan roket-roket tersebut ke Gaza, menurut para ahli senjata dan pejabat intelijen Israel dan Barat. Hamas juga mempersenjatai para pejuangnya dengan senjata yang dicuri dari pangkalan militer Israel.

Informasi intelijen yang dikumpulkan selama berbulan-bulan pertempuran mengungkapkan bahwa pihak berwenang Israel salah menilai niat Hamas sebelum 7 Oktober. Mereka juga meremehkan kemampuan Hamas untuk mendapatkan senjata.

 

Artillery shells with handwritten messages on them are seen as an Israeli artillery unit prepares to fire towards a target in Lebanon from an undisclosed location at Lebanon-Israel border, Israel, 04 January 2024. Tensions remain high in the region following the killing of senior Hamas leader Saleh al-Arouri in Lebanon by drone attack on 02 January. - (EPA-EFE/ATEF SAFADI)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler