Messi Hanya Terpisah Satu Laga untuk Cetak Rekor Gelar Juara Bersama Argentina

Argentina berpeluang samai Spanyol meraih tiga gelar juara turnamen besar berurutan.

EPA-EFE/JUSTIN LANE
Pemain Argentina Lionel Messi berebut bola dengan pemain Kanada pada pertandingan semifinal Copa America 2024 di East Rutherford, New Jersey, AS, Selasa (9/7/2024). Argentina memastikan satu tempat di partai final Copa America 2024 usai menaklukkan Kanada dengan skor 2-0.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, EAST RUTHERFORD -- Spanyol tampaknya tak akan sendirian lagi sebagai negara yang menjuarai turnamen mayor sepak bola tiga kali berurutan. Pada masa lalu, Spanyol juara Piala Eropa 2008, diikutip juara Piala Dunia 2010, dan dipungkasi kembali menjadi juara Piala Eropa 2012.

Argentina yang diperkuat Lionel Messi selangkah lagi bergabung dengan Spanyol. Tim Tango lolos ke final Copa America 2024 setelag mengalahkan Kanada 2-0 di semifinal. Argentina adalah juara bertahan Copa America dan juga juara Piala Dunia 2022 Qatar.

Messi membantu Argentina lewat golnya pada babak kedua laga semifinal di Stadion MetLife, New Jersey, AS, Rabu (10/7/2024) pagi WIB. Sebelumnya pada babak pertama, Tim Tango sudah unggul 1-0 berkat gol Julian Alvarez.

"Sungguh gila apa yang telah dilakukan tim ini, apa yang dilakukan tim nasional Argentina," kata Messi setelah mencetak gol internasionalnya yang ke-109 sekaligus yang pertama di Copa America 2024.

Baca Juga


"Bagi mereka yang tersisa dari pemain lama, ini sangat mengesankan bahwa tim nasional berada di final lainnya."

Messi telah mencetak 28 gol dalam 25 pertandingan terakhirnya bersama Argentina. Ia mengemas 14 gol di Copa America. Meesi kini telah mencetak gol melawan 38 negara berbeda.

Hanya pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, yang memiliki gol internasional lebih banyak dari Messi, yang berusia 37 tahun pada 24 Juni lalu. Ronaldo sudah mengoleksi 130 gol.

Pemain Iran, Ali Daei, mengoleksi 108 atau 109 gol dari tahun 1993 hingga 2006, dengan perselisihan yang masih ada mengenai apakah golnya ke gawang Ekuador pada tahun 2000 terjadi dalam sebuah pertandingan internasional.

Dengan kemenangan pada hari kemerdekaannya, Argentina memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 10 pertandingan. Albiceleste mengincar gelar Copa ke-16 saat mereka menghadapi Uruguay atau Kolombia pada Senin pagi WIB di Miami Gardens, Florida.

"Kami harus menikmati setiap momen yang kami jalani. Saya sadar bahwa ini adalah laga-laga terakhir," ujar Messi.

Mencoba merangkai gelar Copa America di sekitar kejuaraan Piala Dunia 2022, Argentina berharap dapat menyamai prestasi Spanyol yang memenangkan Kejuaraan Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.

"Ini adalah statistik. Saya tidak terlalu tertarik dengan hal itu," ujar pelatih Argentina, Lionel Scaloni, melalui seorang penerjemah. "Yang paling penting adalah menang."

Dalam penampilannya yang ke-38 di Copa America, Messi absen dalam pertandingan terakhir penyisihan grup Argentina karena cedera kaki. Ia tidak dapat tampil selama 90 menit dalam kemenangan perempat final atas Ekuador.

Pada laga ini, Messi...

Pada laga ini, Messi tampil lebih lincah dan melepaskan tendangan yang melebar pada menit ke-12 dan 44. Messi melakukan 45 sentuhan dan memiliki tingkat keberhasilan operan sebesar 79 persen.

"Ini adalah Copa América yang sangat sulit," kata Messi, "sangat kompetitif, permukaan lapangan yang buruk, cuaca yang sangat panas."

Para pendukung Argentina berkumpul di Times Square pada malam pertandingan dan memenuhi jalan-jalan di Manhattan sebelum menuju ke Stadion MetLife. Penonton yang berjumlah 80.102 didominasi oleh para pendukung Argentina. Hanya beberapa bagian tribun yang dipenuhi fans Kanada berkostum merah.

Ini merupakan salah satu pertandingan terbesar bagi sepak bola Kanada, yang kalah 0-6 dalam satu-satunya penampilannya di Piala Dunia pada tahun 1986 dan 2022 dan memenangkan satu-satunya gelar utama di Piala Emas CONCACAF 2000. Argentina telah mengalahkan Kanada 2-0 di pertandingan pembuka Copa America pada 20 Juni.

"Turnamen ini sedikit mengejutkan kami," kata pelatih Kanada, Jesse Marsch. "Ada cuaca panas, ada perjalanan, ada banyak tantangan. ... Kami masih berada di awal proses kami, bukan? Argentina mungkin sudah delapan tahun bersama, tujuh tahun bersama dengan tim ini, dan kami perlu mengembangkan lebih banyak pemain yang dapat berkontribusi sehingga kami juga dapat melakukan rotasi di turnamen, karena pada akhirnya fisik dan kelelahan dapat mengejar Anda."

Pemain Kanada, Alphonso Davies, tertatih-tatih keluar lapangan pada menit ke-71 setelah kaki kanannya terjepit dalam sebuah duel dengan Gonzalo Montiel.

"Dia menjalani rontgen, jadi kami berharap dia baik-baik saja, tapi kami tidak yakin," kata Marsch.

Kanada memiliki dua tembakan tepat sasaran: Jonathan David digagalkan oleh Emiliano Martínez dari jarak dekat pada tambahan waktu babak pertama, dan Martínez melakukan penyelamatan tendangan terhadap Tani Oluwaseyi pada menit ke-89.

"Kami mulai bermain ceroboh. Kami mulai keluar dari rencana permainan," ujar pemain bertahan Derek Cornelius, yang bertukar jersey dengan Messi.

Sementara Messi menyebutnya sebagai "pertempuran terakhir," Scaloni dan para penggemar berharap Argentina dan Messi akan kembali ke MetLife untuk final Piala Dunia 2026.

"Kami tidak akan pernah menjadi pihak yang menutup pintu. Dia bisa bersama tim kami selama yang dia inginkan," kata Scaloni.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler