Surat Favorit dalam Sholat 5 Waktu, Sering Dibaca Sahabat Nabi SAW dan Berbalas Surga

Surat Al-Ikhlas memiliki sejumlah keutamaan

Republika/ Nashih Nashrullah
Surat Al-Ikhlas. Surat Al-Ikhlas memiliki sejumlah keutamaan
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Surat Al-Ikhlas terdiri dari empat ayat. Surat ini tergolong dalam surat Makkiyyah. Surat ini diturunkan sesudah surat An Naas.

Dinamakan Al-Ikhlas karena surat ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah SWT. Pokok isi dalam surat Al-Ikhlas adalah penegasan tentang kemurnian keesaan Allah SWT dan menolak segala macam kemusyrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya.

Kita sering mendapati Imam yang kerap membaca surat Al-Ikhlas dalam sholat jahr seperti sholat Maghrib, Isya, dan Subuh. Alasannya sederhana, karena surat ini memang pendek.

Tak heran jika Al-Ikhlas termasuk surat pendek favorit ketika sholat.

Baca Juga


Ternyata, hal ini pernah dilakukan pula sahabat Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Imam al-Bukhari, dalam kitab Shahih-nya, dari Anas bin Malik RA:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، كَانَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ ، وَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِي الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ : بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا ، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرَى مَعَهَا ، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ، فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ ، فَقَالُوا : إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّورَةِ ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى ، فَإِمَّا تَقْرَأُ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا ، وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى فَقَالَ : مَا أَنَا بِتَارِكِهَا ، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ ، وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ ، فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرُوهُ الخَبَرَ ، فَقَالَ : يَا فُلاَنُ ، مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ ، وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَقَالَ : إِنِّي أُحِبُّهَا ، فَقَالَ : حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الجَنَّةَ

Pernah Seorang sahabat Anshar menjadi imam di Masjid Quba. Setiap kali hendak membaca surat untuk mereka ia mengawalinya dengan membaca surat "qul huwallaahu Ahad" hingga selesai, kemudian baru ia membaca surat yang lain. la melakukan hal ini pada setiap rakaat.

Sahabat-sahabatnya berkata kepadanya, "Sesungguhnya Engkau selalu mengawali dengan surat al-lkhlas, dan Engkau tidak merasa cukup dengannya tanpa membaca surat yang lain setelahnya. Sekarang silakan pilih, engkau membaca surat al-lkhlas saja, atau engkau meninggalkannya dan membaca surat yang lain saja".

Ia menjawab: "Aku tidak akan meninggalkan surat itu. Jika kalian suka aku mengimami kalian seperti itu, maka aku akan melakukannya. Jika kalian tidak suka, aku akan meninggalkan kalian."

Sedang mereka menganggap ia adalah orang yang terbaik di antara mereka, dan mereka tidak suka orang lain yang mengimami mereka sholat.
Ketika Nabi ﷺ datang mengunjungi mereka, mereka menceritakannya kepada beliau.

Lalu beliau bersabda, "Wahai fulan! Mengapa kamu menolak apa yang diperintahkan teman-temanmu kepadamu? Apa yang membuatmu selalu membaca surat itu setiap rakaat?" la menjawab: "Saya menyukai surat itu".

Beliau bersabda: حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ "Kecintaanmu pada surat itu akan memasukkanmu ke dalam surga."

Dan ternyata...

Dan ternyata, surat Surat Al-Ikhlas juga mempunyai sejumlah keutamaan. Keutamaan tersebut banyak disebutkan dalam berbagai riwayat.

Pertama, salah satunya adalah menyelamatkan saat berada di dalam kubur. Sebagaimana disebutkan dalam satu riwayat bahwa orang yang membaca surat Al Ikhlas akan terbebas dari fitnah dan impitan kubur.

ذكر أبو نعيم من حديث أبي العلاء يزيد بن عبد الله بن الشخير عن أبيه قال: قال رسول الله ﷺ: من قرأ : قل هو الله أحد. من مرضه الذي يموت فيه لم يفتن في قبره ، وأمن من ضغطة القبر ، وحملته الملائكة يوم القيامة بأكفها حتى تجيزه من الصراط إلى الجنة ، قال: هذا حديث غريب

Artinya: Abu Nu'aim meriwayatkan hadits dari Abi al 'Ala Yazid bin Abdullah bin Syukhair dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa membaca Qul Huwallahu ahad, saat sakit yang membuatnya mati maka dia tidak akan terkena fitnah di dalam kubur dan selamat dari impitan kubur, dan para malaikat akan membawanya pada hari kiamat dengan tangannya hingga melewati shirat sampai ke surga. Dia berkata hadits ini Gharib. (Lihat Imam Qurthubi dalam kitab At Tadzkirah halaman 330 yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj).

Sebab berdasarkan beberapa keterangan menyebutkan bahwa kubur akan menyempit dan menghimpit penghuninya.

من ضغطة القبر أحد ولا سعد بن معاذ الذي منديل من مناديله خير من الدنيا وما فيها

Hannad bin As Sariy mengatakan: Muhammad bin Fudhail meriwayatkan kepada kami dari ayahnya dari Ibnu Abi Mukaikah, dia berkata: Tiada seorang pun yang tak akan terimpit kubur, termasuk Sa'ad bin Mu'adz yang sapu tangannya lebih baik dari dunia dan seisinya.
(Lihat Imam Qurthubi dalam kitab At Tadzkirah halaman 323 yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj).

إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ

“Sesungguhnya kubur mempunyai penyempitan, jika ada seorang yang selamat darinya niscaya selamat darinya adalah Sa’ad bin Mu’adz” (HR Ahmad, Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).

‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

لَوْ نَجَا أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ و لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ روخي عَنْهُ

“Jikalau ada seorang yang selamat dari penyempitan kubur, niscaya Sa’ad bin Mu’adz akan selamat. Akan tetapi, sungguh kuburnya telah disempitkan dengan sangat sempit, kemudian dilapangkan (setelah itu) untuknya (HR Thabrani).

Kedua, surat al-Ikhlas....

 

Kedua, Surat Al-Ikhlas setara dengan sepertiga Alquran adalah surat Al-Ikhlas. Hal ini diketahui dari hadits riwayat Bukhari dalam kitab Shahih-nya, dari jalur Abu Said al-Khudri di mana dia meriwayatkan sebagai berikut:

عن أبي سعيد الخدريّ -رضي الله عنه قال أنَّ رجلاً سمع رجلاً يقرأُ: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يُردِّدُها، فلمّا أصبح جاء إلى رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ فذكر ذلك لهُ، وكأنَّ الرجلَ يتقالُّها، فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ: والذي نفسي بيدِهِ، إنّها لتعدلُ ثُلثَ القرآنِ

"Di suatu malam, ada seorang sahabat yang mendengar temannya membaca surat Al-Ikhlas dan diulang-ulang. Pagi harinya, sahabat ini melaporkan kepada Rasulullah SAW dengan nada sedikit meremehkan amalnya. Kemudian Nabi SAW bersabda, 'demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, surat Al-Ikhlas itu senilai sepertiga Alquran." (HR Bukhari)

Dilansir dari laman Mawdoo, hadits tersebut menunjukkan betapa penting dan tingginya kedudukan Surat Al-Ikhlas meski memiliki sedikit ayat. Surat ini memiliki posisi yang besar di dalam Alquran.

Ini juga menunjukkan pentingnya membaca dan mengulanginya di mana pun dan kapan pun misalnya pagi atau sore, atau saat sakit, atau untuk meruqyah seseorang yang menderita suatu penyakit.

Selain itu juga dianjurkan membacanya surat Al-Ikhlas setelah sholat lima waktu, sebelum tidur, bangun tidur, dan sepanjang waktu siang dan malam.

Adapun nama dan makna surat Al-Ikhlas adalah surat ini berfokus pada tauhid dan sisi Ketuhanan di antaranya untuk membebaskannya dari politeisme. Surat tersebut juga menyelamatkan Muslim sehingga terbebas dari Api Neraka karena menyingkirkan berbagai hal yang sifatnya menyekutukan Allah SWT.

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler