Komandan Militer Israel: Orang Arab Gaza adalah Anak-Anak Setan, Mereka Harus Mati!
Israel masih terus intensifkan serangan di Jalur Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Upaya perundingan antara Israel dan Hamas tak segera menemui jalan akhir. Dengan satu hari perundingan gencatan senjata yang berakhir tanpa kesepakatan, Hamas menuduh Israel mengulur waktu untuk menggagalkan putaran perundingan yang ada saat ini.
Sementara Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan, masih ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum mencapai kesepakatan. "Jika kita mampu menutup kesepakatan," ujarnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa dia mendukung kerangka gencatan senjata di Gaza. Namun menuduh Hamas membuat tuntutan yang bertentangan dengan hal tersebut dan juga menegaskan bahwa pertempuran tidak akan berhenti sampai Hamas dikalahkan.
Di tengah upaya genjatan senjata ini, masih saja terdapat ekstremis dari militer Israel yang memprovokasi dan menolak genjatan senjata.
Komandan Militer Israel, LT Kolonel David Levi menolak gencatan senjata. Bahkan dia memerintahkan untuk membunuh semua warga Gaza yang menurut mereka adalah anak-anak setan.
David Levi mengatakan, jangan biarkan keadaan menjadi dingin kali ini. Orang Arab di Gaza, berpikir bahwa Hamas dan seluruh keberadaannya adalah Hamas.
"Mereka adalah anak-anak setan dan tidak akan ada perdamaian dengan mereka, kita harus terus menginjak-injak mereka sepanjang waktu," kata David Levi dalam video pendek yang dipublikasikan akun Instagram Middle East Monitor, Jumat (12/7/2024).
David Levi juga mengajak untuk terus menyakiti orang-orang Arab di Gaza yang dianggapnya semuanya adalah Hamas. David Levi mengatakan, jangan pernah sejenak pun berhenti menyakiti mereka sampai mereka dimusnahkan.
"Tidak ada kesepakatan dengan iblis, mereka hanya punya satu pilihan (yaitu) mati, dan itu realistis, sangat sangat realistis," ujar David Levi.
David Levi menegaskan, sangat realistis memusnahkan mereka membangun permukiman Israel.
Dikutip dari...
Dikutip dari laman Aljazeera pada Jumat (12/7/2024), penduduk kota Gaza mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Palestina sebanding dengan pertempuran paling sengit dalam perang sejauh ini.
Menyebabkan lingkungan Shujayea hancur ketika tim pertahanan sipil bekerja untuk menemukan mayat-mayat dari reruntuhan.
Serangan Israel terus berlanjut di Jalur Gaza, sedikitnya mengakibatkan 26 warga Palestina wafat dan syahid pada Kamis (11/7/2024)
Setidaknya 38.345 orang Palestina telah wafat dan 88.295 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.