Baca Surat Al-Ikhlas 50 Kali Hari Jumat, Ini Cara dan Manfaatnya Menurut Imam Ghazali
Surat Al-Ikhlas memiliki sejumlah keutamaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketika telah datang ke masjid untuk menunaikan sholat Jumat, usahakan mencari dan duduk di shaf paling awal. Ini dapat dilakukan bila jamaah belum banyak yang datang. Oleh karena itu, bila ingin duduk di shaf awal untuk sholat Jumat hendaknya datang lebih awal ke masjid.
Sedangkan bila telah banyak orang yang datang ke masjid dan memenuhi shaf-shaf di dalam masjid, maka jangan memaksa diri untuk duduk di shaf depan sehingga melangkahi bahu-bahu jamaah lainnya, apalagi sampai melangkahi orang yang sedang sholat sebab hal itu dilarang.
Selain itu ketika telah datang ke masjid lebih baik memilih duduk dekat menghadap dinding atau tiang, tujuannya agar menghindari orang yang lewat di depan. Ini sebagaimana dijelaskan Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah:
ثم إذا دخلت الجامع ، فاطلب الصف الأول ، وإذا اجتمع الناس ، فلا تتخط رقابهم ، ولا تمر بين أيديهم وهم يصلون، واجلس يقرب حائط أو أسطوانة حتى لا يمر بين يديك .
Artinya: Kemudian bila engkau sudah masuk Masjid Jami' carilah shaf awal. Dan bila orang telah berkumpul maka jangan melangkahi pundak-pundak jamaah. Dan jangan lewat di depan ketika mereka sedang sholat, dan duduklah dekat dinding atau dekat tiang, agar orang-orang tidak melewati di depanmu. (Lihat Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali, penerbit Darul Minhaj Lebanon Beirut, halaman 159).
Lalu bila telah sampai masjid, jangan langsung duduk. Tapi hendaknya menunaikan dua rakaat sholat tahiyatul masjid dan sholat qobliyah Jumat.
Imam Al Ghazali menjelaskan lebih utama surat yang dibaca dalam setiap rakaat sholat sunah tahiyatul masjid dan qabliyah Jumat itu adalah surat Al Ikhlas sebanyak 50 kali.
Disebutkan keutamaannya adalah bahwa orang yang membaca surat Al Ikhlas sebanyak 50 kali dalam setiap rakaat sholat sunah tahiyatul masjid dan sholat sunah qabliyah akan diperlihatkan tempatnya di surga sebelum meninggal.
ولا تقعد حتى تصلي التحية ، وحسن أن تصلي أربع ركعات ، تقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة سورة الإخلاص خمسين مرة ، ففي الخبر : أن من فعل ذلك ، لم يمت حتى يرى مقعده من الجنة ، أو يرى له ذلك .
Artinya: “Dan jangan kamu duduk sebelum kamu sholat tahiyatul masjid. Dan sebaiknya sholat sunah empat rakaat (dua rakaat tahiyatul masjid dan dua rakaat qobliyah Jumat). Dan di setiap rakaat setelah Fatihah membaca Al Ikhlas 50 kali. Dan disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa barang siapa yang melakukan demikian maka dia tidak akan mati sehingga dia melihat tempatnya di surga atau tempatnya di surga itu diperlihatkan kepadanya.” (Bidayatul Hidayah, halaman 159).
Surat Al-Ikhlas mempunyai...
Surat Al-Ikhlas mempunyai sejumlah keutamaan. Keutamaan tersebut banyak disebutkan dalam berbagai riwayat.
Pertama, salah satunya adalah menyelamatkan saat berada di dalam kubur. Sebagaimana disebutkan dalam satu riwayat bahwa orang yang membaca surat Al Ikhlas akan terbebas dari fitnah dan impitan kubur.
ذكر أبو نعيم من حديث أبي العلاء يزيد بن عبد الله بن الشخير عن أبيه قال: قال رسول الله ﷺ: من قرأ : قل هو الله أحد. من مرضه الذي يموت فيه لم يفتن في قبره ، وأمن من ضغطة القبر ، وحملته الملائكة يوم القيامة بأكفها حتى تجيزه من الصراط إلى الجنة ، قال: هذا حديث غريب
Artinya: Abu Nu'aim meriwayatkan hadits dari Abi al 'Ala Yazid bin Abdullah bin Syukhair dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa membaca Qul Huwallahu ahad, saat sakit yang membuatnya mati maka dia tidak akan terkena fitnah di dalam kubur dan selamat dari impitan kubur, dan para malaikat akan membawanya pada hari kiamat dengan tangannya hingga melewati shirat sampai ke surga. Dia berkata hadits ini Gharib. (Lihat Imam Qurthubi dalam kitab At Tadzkirah halaman 330 yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj).
Sebab berdasarkan beberapa keterangan menyebutkan bahwa kubur akan menyempit dan menghimpit penghuninya.
من ضغطة القبر أحد ولا سعد بن معاذ الذي منديل من مناديله خير من الدنيا وما فيها
Hannad bin As Sariy mengatakan: Muhammad bin Fudhail meriwayatkan kepada kami dari ayahnya dari Ibnu Abi Mukaikah, dia berkata: Tiada seorang pun yang tak akan terimpit kubur, termasuk Sa'ad bin Mu'adz yang sapu tangannya lebih baik dari dunia dan seisinya.
(Lihat Imam Qurthubi dalam kitab At Tadzkirah halaman 323 yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj).
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
“Sesungguhnya kubur mempunyai penyempitan, jika ada seorang yang selamat darinya niscaya selamat darinya adalah Sa’ad bin Mu’adz” (HR Ahmad, Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).
‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
لَوْ نَجَا أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ و لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ روخي عَنْهُ
“Jikalau ada seorang yang selamat dari penyempitan kubur, niscaya Sa’ad bin Mu’adz akan selamat. Akan tetapi, sungguh kuburnya telah disempitkan dengan sangat sempit, kemudian dilapangkan (setelah itu) untuknya (HR Thabrani).
Kedua, surat al-Ikhlas....
Kedua, Surat Al-Ikhlas setara dengan sepertiga Alquran adalah surat Al-Ikhlas. Hal ini diketahui dari hadits riwayat Bukhari dalam kitab Shahih-nya, dari jalur Abu Said al-Khudri di mana dia meriwayatkan sebagai berikut:
عن أبي سعيد الخدريّ -رضي الله عنه قال أنَّ رجلاً سمع رجلاً يقرأُ: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يُردِّدُها، فلمّا أصبح جاء إلى رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ فذكر ذلك لهُ، وكأنَّ الرجلَ يتقالُّها، فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ: والذي نفسي بيدِهِ، إنّها لتعدلُ ثُلثَ القرآنِ
"Di suatu malam, ada seorang sahabat yang mendengar temannya membaca surat Al-Ikhlas dan diulang-ulang. Pagi harinya, sahabat ini melaporkan kepada Rasulullah SAW dengan nada sedikit meremehkan amalnya. Kemudian Nabi SAW bersabda, 'demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, surat Al-Ikhlas itu senilai sepertiga Alquran." (HR Bukhari)
Dilansir dari laman Mawdoo, hadits tersebut menunjukkan betapa penting dan tingginya kedudukan Surat Al-Ikhlas meski memiliki sedikit ayat. Surat ini memiliki posisi yang besar di dalam Alquran.
Ini juga menunjukkan pentingnya membaca dan mengulanginya di mana pun dan kapan pun misalnya pagi atau sore, atau saat sakit, atau untuk meruqyah seseorang yang menderita suatu penyakit.
Selain itu juga dianjurkan membacanya surat Al-Ikhlas setelah sholat lima waktu, sebelum tidur, bangun tidur, dan sepanjang waktu siang dan malam.
Adapun nama dan makna surat Al-Ikhlas adalah surat ini berfokus pada tauhid dan sisi Ketuhanan di antaranya untuk membebaskannya dari politeisme. Surat tersebut juga menyelamatkan Muslim sehingga terbebas dari Api Neraka karena menyingkirkan berbagai hal yang sifatnya menyekutukan Allah SWT.