Terima Kasih Santri NU untuk Almarhum Ustadz Yazid Jawas, Ahlul Qiblat, dan Doa Ketua MUI

Ustadz Yazid Jawas wafat pada Kamis (11/7/2024)

Tangkapan layar
Tangkapan layar pada youtube, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Ustadz Yazid Jawas wafat pada Kamis (11/7/2024)
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas wafat pada Kamis (11/7/2024). Kabar itu diumumkan oleh Ustadz Firanda Andirja Abidin. Almarhum rencananya akan dikebumikan di Makam Los Empang, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Keluarga besar Ustadz Firanda Andirja dan tim UFA Official turut berduka cita atas wafatnya guru kami tercinta Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas," demikian keterangan di akun Instagram resmi Ustadz Firanda dikutip Republika.co.id di Jakarta, Kamis siang WIB.

Atas wafatnya tokoh salafi tersebut, Ketua Aswaja Center Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, turut mendoakan almarhum. Dikutip dari akun resmi Kiai Ma’ruf, dia mendoakan Ustadz Yazid Jawas sebagai berikut:

انا لله وانا اليه راجعون

Telah Wafat Ustadz Yazid Jawas.

اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه وأكرم نزله ووسع مدخله واغسله بالماء والثلج والبرد ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس

“Ya Allah ampunilah dia, kasihi, dan maafkan dia, muliakanlah turunnya, perluas liang kuburnya, mandikanlah dengan air, salju, dan dingin, dan bersihkanlah dari kesalahan sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran.”

Tidak hanya menyampaikan doa mendalam dan tulus, Kiai Ma’ruf bahkan menyampaikan terima kasih dan jasa besarnya terhadap kaum santri-santri Nahdliyin. Dia menulis sebagai berikut:

“Jazahullah kepada beliau yang mengajak para santri untuk membuka kembali kitab-kitab hadits karya-karya ulama Syafiiyah.”

Dia mengatakan, meski tidak mengenal secara personal, tetapi dia banyak mendalami karya-karya almarhum dari sejumlah bukunya yang berisi kritik terhadap amaliah NU. Salah satu buku tersebut adalah “Surat Yasin”

“Saya tidak kenal beliau secara personal. Namun sekitar tahun 2010 ada jemaah beliau di Surabaya yang menyodorkan Buku karya Ust Yazid Jawas, Buku tentang Hadis-Hadis Surat Yasin. Awal membaca buku ini darah saya terasa 'serr serr serr' karena apa yang saya amalkan salah semua, menurut pandangan beliau.”

“Saya tidak serta merta menolak isi buku tersebut. Juga tidak merasa diri saya harus keluar dari amaliah yang saya jalani sejak di Pondok. Tapi saya cek satu persatu hadisnya di beberapa kitab Takhrij. Rupanya Ust Yazid Jawas hanya mengambil pendapat dari Al Hafidz Ibnu Jauzi dan Syekh Albani. Sementara penilaian hadis dari ulama lain tidak beliau sebutkan,” kata Kiai Ma’ruf dalam akun resminya.

Kiai Ma'ruf mengatakan...

 

Kiai Ma’ruf pun mengatakan, karena alharmhum sudah wafat maka pendapatnya sudah menjadi ketetapan dan tidak akan diralat. “Suatu saat jika anda membaca buku tersebut saya berikan di sini pendapat penyeimbang,” kata Kiai Ma’ruf. Berikut ini beberapa paparannya:

1. Menurut Al Hafidz Ibnu Katsir

عن أبي ﻫﺮﻳﺮﺓ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: "ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﻳﺲ ﻓﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﺻﺒﺢ ﻣﻐﻔﻮﺭا ﻟﻪ. ﺇﺳﻨﺎﺩ ﺟﻴﺪ.

Baca Juga



Hadis "Barangsiapa membaca Yasin di malam Jumat maka Allah memberi ampunan baginya" HR Abu Ya'la

Ibnu Katsir berkata: "Sanadnya bagus." Padahal di dalamnya ada perawi Hisyam bin Ziyad yang dinilai Daif. Hadits Surat Yasin ditulis di awal permulaan Surat Yasin di Tafsir Ibnu Katsir.

2. Menurut Syekh Syaukani

حَدِيْثُ مَنْ قَرَأَ يس اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ رَوَاهُ الْبَيْهَقِي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوْعًا وَإِسْنَادُهُ عَلَى شَرْطِ الصَّحِيْحِ وَأَخْرَجَهُ أَبُوْ نُعَيْمٍ وَأَخْرَجَهُ الْخَطِيْبُ فَلاَ وَجْهَ لِذِكْرِهِ فِي كُتُبِ الْمَوْضُوْعَاتِ

Hadis yang berbunyi: "Barangsiapa membaca Surat Yasin seraya mengharap rida Allah, maka ia diampuni" diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abu Hurairah secara marfu', sanadnya sesuai kriteria hadits sahih. Juga diriwayatkan oleh Abu Nuaim dan Khatib (al-Baghdadi). Maka tidak ada jalan untuk mencantumkannya dalam kitab-kitab hadits palsu!" (al-Fawaid al-Majmu'ah I/302)

Mengenal Hadits Nabi Muhammad SAW - (Republika)



3. Menurut Syekh Mulla Al-Qari

Saya lupa ada berapa hadis yang beliau cantumkan di buku tersebut. Ada yang dituduh sebagai hadits palsu dan kebanyakan adalah Daif.

Bagi saya justru Ust Yazid berhasil mengumpulkan hadits-hadits Surat Yasin menunjukkan banyaknya riwayat keutamaan Surat Yasin, seperti yang dijelaskan ulama berikut:

ﻭﺑﺎﻷﺣﺎﺩﻳﺚ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ، ﻭﻫﻲ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺿﻌﻴﻔﺔ ﻓﻤﺠﻤﻮﻋﻬﺎ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻟﺬﻟﻚ ﺃﺻﻼ، ﻭﺃﻥ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﺎ ﺯاﻟﻮا ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﺼﺮ ﻭﻋﺼﺮ ﻳﺠﺘﻤﻌﻮﻥ ﻭﻳﻘﺮءﻭﻥ ﻟﻤﻮﺗﺎﻫﻢ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻧﻜﻴﺮ، ﻓﻜﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺇﺟﻤﺎﻋﺎ، ﺫﻛﺮ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ اﻟﺤﺎﻓﻆ ﺷﻤﺲ اﻟﺪﻳﻦ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻮاﺣﺪ اﻟﻤﻘﺪﺳﻲ اﻟﺤﻨﺒﻠﻲ ﻓﻲ ﺟﺰء ﺃﻟﻔﻪ ﻓﻲ اﻟﻤﺴﺄﻟﺔ

"Dengan hadis-hadis yang telah disebutkan tentang Yasin, meskipun dlaif, namun secara akumulatif memiliki dalil dasar. Dan umat Islam di setiap kota dan masa selalu berkumpul dan membaca Qur'an untuk orang yang sudah wafat diantara mereka tanpa ada pengingkaran. Maka hal itu adalah konsensus. Semua disampaikan oleh Al Hafizh Al Maqdisi Al Hanbali dalam kitab khusus seputar masalah ini." (Mirqatul Mafatih 5/465)

Kiai Ma'ruf... 

Kiai Ma’ruf dalam pamungkas statusnya mengatakan, dirinya masih menganggap Ustadz Yazid Jawas dan lainnya sebagai Ahlul Qiblat, ketika wafat tetap dianjurkan untuk didoakan, walaupun beliau berbeda pandangan dengan ulama kami tentang akidah, fikih dan lainnya. “Di status sebelumnya sudah saya doakan. Tapi tidak saya bacakan Yasin untuk beliau karena beliau menilai bidah,” kata dia.

 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Utang Ranuwijaya pun mendoakan almarhum meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah.

"Innalillah wa inna ilaihi raji'un. Semoga almarhum meninggal dalam husnul khatimah," ujar Prof Utang saat dihubungi  Republika.co.id, Kamis (11/7/2024).

Saat diminta tanggapannya soal dakwah almarhum selama ini, Prof Utang enggan berkomentar banyak. "Sata tidak bisa memberi komentar terhadap seseorang yang baru meninggal," ucap dia.

Siapa Ustadz Yazid?...

Siapa Ustadz Yazid?

Ustadz Yazid Jawas lahir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada 1962. Ia dikenal sebagai mubalig di Indonesia. Dai yang tinggal dan dibesarkan di Bogor ini dikenal perhatian dalam menebarkan sunnah dan bermanhaj salafi.

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Lc. lahir di Kebumen, 1963. Dia dikenal sebagai seorang penulis, penceramah, ustaz, dan mubalig Sunni asal Indonesia. Di Indonesia, ceramah-ceramah Yazid sering dikaitkan dengan gerakan ultra-konservatif Salafiyah.

Ia juga dikenal karena menulis banyak buku-buku keagamaan Islam dalam bahasa Indonesia. Ceramah-ceramahnya yang dinilai kontroversial membuat Yazid seringkali mendapat kritik dari sejumlah Muslim Indonesia.

Pada awal pendidikannya, Ustadz Yazid tercatat sebagai lulusan LIPIA dan merupakan murid dari Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Abbad, seorang guru besar dari Universitas Islam Madinah.

Ustadz Yazid diketahui juga pernah berguru kepada Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, seorang ulama Sunni bermadzhab Hanbali dari Makkah.

Ustadz Yazid juga dikabarkan menguasai kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar yang pada saat itu diklaim, hanya sedikit orang yang mampu menguasai kitab tersebut.

Ustadz Yazid membina sebuah pondok pesantren di Dramaga, Bogor, yaitu pondok pesantren Minhajus Sunnah. Selain sibuk dengan aktivitas mengajar para santri di pondok, dia juga aktif mengisi pengajian rutin dan tabligh akbar di berbagai kota di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler