Rahasia Sukses Timnas Spanyol di Tangan Luis de la Fuente
De la Fuente meninggalkan gaya 'tiki-taka' menjadi tim menyerang yang dinamis.
REPUBLIKA.CO.ID, Spanyol berhasil menjuarai Euro 2024 sebagai tim yang memang layak menjadi juara dalam konteks permainan dan hasil laga sejak babak penyisihan hingga final. Spanyol tak pernah kalah dan menumbangkan tim-tim unggulan seperti juara bertahan Italia, Jerman, Prancis, hingga Inggris.
Pelatih Spanyol Luis de la Fuente menyingkap kunci sukses Spanyol menjuarai Euro 2024, yakni sikap para pemain yang selalu mempercayai dia dan keputusan-keputusannya. Untuk itu pula dia berterima kasih kepada para pemainnya karena berhasil menjuarai Piala Eropa untuk keempat kalinya yang merupakan rekor di Eropa.
De la Fuente menggantikan Luis Enrique setelah Spanyol tersingkir pada 16 besar Piala Dunia 2022. Awalnya banyak yang meragukan apakah pelatih berusia 63 tahun itu memiliki pengalaman atau kualitas dalam membawa La Roja mengakhiri paceklik trofi selama satu dekade.
Setelah kekalahan memalukan dalam kualifikasi Euro 2024 dari Skotlandia pada Maret 2023 dalam pertandingan keduanya sebagai pelatih, media Spanyol menyatakan pelatih yang pernah menangani tim muda Spanyol itu bahkan mungkin sudah berada di ambang dipecat. Namun, sejak itu Spanyol bangkit seketika untuk tidak pernah kalah dalam pertandingan kompetitif.
"Saya yakin pemain-pemain saya percaya kepada saya... selama satu setengah tahun mereka tak pernah salah," kata De la Fuente kepada wartawan seperti dikutip AFP pada Senin (16/7/2024).
“Satu-satunya hal yang saya khawatirkan adalah apakah para pemain percaya kepada saya dan yakin dengan apa yang kami katakan," ujarnya menambahkan.
De la Fuente mengaku bangga kepada timnya, yang luas dianggap sebagai yang terbaik dalam Piala Eropa. Menurutnya, para pemain di skuadnya masih bisa terus berkembang.
"Saya turut berbahagia untuk negara saya, untuk Spanyol, atas kegembiraan yang kami buat dan saya harap rakyat merasakan kebanggaan yang sama."
Spanyol kini memiliki tim yang dalam beberapa aspek berbeda dari tim haus penguasaan bola ketika menjuarai Piala Dunia 2010, Euro 2008, dan Euro 2012. Timnya saat ini memiliki kemampuan serangan balik yang cepat pada diri pemain-pemain sayap seperti Nico Williams dan Lamine Yamal, namun secara teknis masih berbakat dan kuat dalam menguasai bola.
"Kami setia pada ide yang digulirkan pemain dan itu dipahami dengan luar biasa," kata De la Fuente.
Meskipun tanpa dipenuhi pemain-pemain bintang, perjalanan pasukan de la Fuente di Euro, amat meyakinkan. Mereka memenangkan semua dari enam laga sebelum final, yang lima di antaranya tanpa melalui perpanjangan waktu. Tak ada laga yang diakhiri dengan adu penalti.
Spanyol mencapai final Euro 2024 setelah menggebuk Italia, Jerman dan Prancis, serta kuda hitam Kroasia. Hebatnya lagi, tujuh dari delapan gol Spanyol kala melawan keempat itu berasal dari permainan terbuka. Di Euro 2024 total La Roja menyarangkan 15 gol dan kebobolan empat gol.
Sukses Spanyol dibangun atas dasar filosofi sepak bola menekan yang membuat lawan kehilangan konsentrasi menyerang dan kemudian kehilangan bola. Kuncinya adalah De la Fuente telah membuat Spanyol menjadi tim penyerang yang lebih dinamis dan serba bisa untuk mengakhiri satu dekade kegagalan “tiki-taka”.
In Picture: Gol Mikel Oyarzabal Hadirkan Mimpi Buruk Inggris di Final Euro 2024
Kapten timnas Spanyol Alvaro Morata, menyampaikan terima kasihnya kepada legenda Spanyol, Andres Iniesta dan Bojan Krkic. Pernyataan Morata itu berkaitan dengan saran kedua legenda Spanyol itu dalam mengatasi masalah mental dan tekanan mental selama membela timnas Spanyol.
"Saya berterima kasih kepada istri saya dan keluarga serta kepada Andres Iniesta. Jika bukan berkat dia dan Bojan Krkic, saya tak akan bermain dalam Piala Eropa," kata Morata kepada harian Spanyol, AS, seperti dilaporkan laman Football Espana pada Senin.
Iniesta adalah mantan bintang Barcelona dan timnas Spanyol yang mengantarkan La Roja menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012. "Mereka merasakan apa yang sudah saya alami dan bilang bahwa selalu ada secercah harapan," sambung kapten La Roja yang digantikan Mikel Oyarzabal pada babak kedua final Euro 2024 itu.
Sementara, gelandang muda Spanyol yang menjadi man of the match final Euro 2024 antara Spanyol dan Inggris, Nico Williams, mengajak rekan-rekannya untuk menatap Piala Dunia 2026 setelah sukses menjuarai Piala Eropa 2024.
"Saya senang sekali, pendukung kami pantas mendapatkan ini. Kita berhasil menjuarai Piala Eropa, kini ayo kita ke Piala Dunia di Amerika Serikat," kata Williams.
Williams memecah kebuntuan pada awal babak kedua final Euro 2024 yang membawa Spanyol memimpin 1-0, namun kemudian disamakan oleh Cole Palmer, sebelum Mikel Oyarzabal memastikan kemenangan Spanyol dalam final itu dan sekaligus trofi keempat Piala Eropa. Pemain sayap Athletic Bilbao itu tengah dibidik Barcelona setelah tampil menawan selama 12 bulan membela Bilbao.
Pemain berusia 22 tahun itu akan menjadi pemain Spanyol yang sangat penting dalam beberapa tahun ke depan, dan kini dia sudah mengalihkan perhatian ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat. Tapi sebelum ke sana, Williams sudah ditunggu La Roja untuk menjalani kompetisi Nations League pada September, masing-masing melawan Serbia dan Swiss, sebelum laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa yang akan dimulai pada Desember.