Makna Amin yang Diucapkan saat Shalat dan Doa
Lafaz amin juga diucapkan oleh malaikat yang mendengar doa-doa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di akhir pembacaan surah al-Fatihah dalam shalat, membaca amin adalah hal yang dianjurkan. Itu terutama ketika shalat yang bacaannya dibesarkan (jahr). Mengucapkan amin, bagi jamaah laki-laki, hendaknya sampai terdengar. Adapun bagi jamaah perempuan, cukup itu digumamkan dalam hati.
Hal demikian sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, "Jika imam membaca 'ghair al-magdhub 'alaihim wa la adh-dhaalilin (akhir surah al-Fatihah), maka hendaklah para makmumnya membaca 'amin.'"
Menurut Rasulullah, amin juga disampaikan oleh para penghuni langit atau malaikat. Kemudian, Allah mengampuni dosa-dosa masa lalu orang yang mengucapkan itu.
Meskipun lafal amin bukan dari Alquran, banyak riwayat menganjurkan pembacaannya ketika mendengar atau melantunkan bacaan akhir surah al-Fatihah. Kalangan ulama mengatakan, sekalipun di luar shalat, pembacaan amin tetap dianjurkan.
Misalnya, kita mendengarkan seseorang bertadarus dan melafazkan akhir surah al-Fatihah. Lisan kita hendaknya tetap mengucapkan amin.
Lafaz amin, menurut kalangan ulama tafsir, mempunyai tiga makna: 'demikianlah adanya' (kadzalika yakun); 'Ya Allah kabulkanlah doa kami' (Allahumma istajib); dan 'di antara nama dari nama-nama Allah SWT' (innahu min asma' Allah).
Kita orang beriman tentu saja meyakini bahwa Allah adalah Zat yang kepada-Nya semua makhluk bergantung. Kepada-Nya pula, kita hendaknya berdoa dan memohon ampunan.
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu" (QS Gafir:60).
Selain akhir surah al-Fatihah, dianjurkan juga mengucapkan lafaz amin pada setiap doa yang dipanjatkan secara berjamaah. Rasulullah SAW pernah didaulat untuk mendoakan seorang nenek yang intinya minta didoakan masuk surga.
Setiap kali Nabi SAW mengakhiri doanya, setiap itu pula ada suara riuh mengucapkan "amin." Sang nenek terkejut karena begitu banyak suara di dalam ruangan yang kelihatannya lengang.
"Siapa yang mengaminkan doa-doa kita?" tanyanya.
Nabi menjawab bahwa yang mengaminkan doa-doa ini ialah tembok-tembok di sekitar. Hadis itu membuktikan, sesungguhnya tidak ada benda mati dalam pandangan Allah SWT.
Lafaz amin juga diucapkan oleh para malaikat di belakang kita setiap kali kita membaca doa di dalam shalat dan seusai shalat. Rasulullah SAW pernah bersabda, orang yang memulai shalatnya dengan azan dan iqamat, maka rombongan malaikat turun dari langit dan ikut serta beribadah. Setiap kali ada doa, setiap itu pula para malaikat mengaminkan doa-doa yang bersangkutan.