Genosida di Gaza tak Juga Berhenti, Persatuan Dokter Obsgin di Indonesia Diminta Bersikap
Genosida yang terjadi di Palestina telah menjadi perhatian internasional.
REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG — Genosida yang masih terjadi di jalur Gaza dengan korban mayoritas perempuan dan anak-anak membuat dr Prita Kusumaningsih Sp OG seorang dokter ahli obstetri dan ginekologi (Obsgin) terkemuka, mendesak Persatuan Dokter Ahli Obstetri dan Ginekologi untuk mengambil sikap tegas terhadap kekerasan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Dalam sebuah pernyataan yang penuh dengan keprihatinan, Prita menyerukan agar organisasi tersebut mengeluarkan pernyataan resmi yang mendesak penghentian genosida oleh Israel.
"Saat ini, kita tidak hanya menghadapi masalah kesehatan dan keselamatan pasien di klinik dan rumah sakit, tetapi juga harus menunjukkan solidaritas kita dengan mereka yang menderita akibat konflik yang tidak berkesudahan. Sebagai dokter, kita memiliki tanggung jawab moral untuk berbicara melawan ketidakadilan dan kekejaman yang terjadi," kata Prita lewat keterangan tertulis kepada Republika, Senin (22/6/2024).
Prita yang juga merupakan bendahara Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menyampaikan sikap tersebut dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia ke XXVII 2024 di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang dihelat Persatuan Dokter Ahli Obstetri dan Ginekologi (Obsgin) pada 22 Juni. Persatuan ini adalah organisasi profesional yang mewakili dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Indonesia. Organisasi ini bertujuan untuk memajukan praktik kedokteran dan mendukung kesehatan dan kesejahteraan wanita di seluruh negeri.
Genosida dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Palestina telah menjadi perhatian internasional. Prita menilai, banyak pihak dari berbagai bidang profesi telah menunjukkan dukungan mereka untuk perdamaian dan keadilan. Prita percaya bahwa Persatuan Dokter Ahli Obstetri dan Ginekologi memiliki peran penting dalam memberikan suara moral dan etis terhadap kekejaman ini.
"Saya mendesak rekan-rekan sejawat untuk bergabung dalam menyuarakan penghentian kekerasan ini. Kita harus berdiri bersama dalam solidaritas dan menunjukkan bahwa profesi medis kita mendukung kemanusiaan dan perdamaian," ujar dia.
Lebih jauh, Prita berharap bahwa dengan pernyataan resmi dari Persatuan Dokter Ahli Obstetri dan Ginekologi, akan ada lebih banyak tekanan internasional yang dapat membantu mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
Genosida Israel di jalur Gaza belum juga berhenti. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, jumlah korban tewas sudah mencapai hampir 40 ribu jiwa. Kebanyakan diantara mereka adalah perempuan dan anak-anak.