Tunggu Pilpres AS, Benjamin Netanyahu Tunda Pembicaraan Gencatan Senjata dengan Hamas

Benjamin Netanyahu meyakini posisi AS setelah Pilpres tetap ke Israel.

EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN / POOL
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat Kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem, 05 Juni 2024.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel mungkin akan menunda pembicaraan dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza hingga pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyakini bahwa setelah pemilihan presiden, posisi Washington terhadap Israel dan konflik Gaza mungkin berubah, demikian lapor Politico, mengutip seorang diplomat senior Timur Tengah.

Baca Juga


"Penilaian kami adalah bahwa Netanyahu ingin mengulur waktu hingga pemilihan November," kata diplomat itu sebagaimana dikutip surat kabar tersebut.

Netanyahu juga mungkin menunda pembicaraan dalam upaya untuk menenangkan anggota sayap kanan pemerintahnya atau dengan keyakinan bahwa Hamas sekarang terlalu lemah, kata laporan itu pada Ahad (21/7/2024).

Pada saat yang sama, perdana menteri Israel itu mungkin percaya bahwa setelah pemilihan, dia akan dapat menghindari tekanan yang diberikan oleh Presiden AS saat ini Joe Biden untuk menghentikan konflik bersenjata di Jalur Gaza, menurut laporan tersebut. Selain itu, Netanyahu berharap bahwa Trump akan mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Israel, dan yang lebih keras terhadap Iran dan proksinya, khususnya gerakan Hizbullah Lebanon.

Pada Ahad, kantor Netanyahu mengatakan bahwa negosiator Israel akan melanjutkan diskusi dengan mediator mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada Kamis mendatang (25/7).

Pemilihan presiden AS akan digelar pada November 2024. Di tengah memanasnya kampanye kedua partai, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan mundur sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.

"Saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya kepada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," kata Biden lewat kanal media sosial X resminya @JoeBiden yang dipantau di Jakarta pada Senin (22/7/2024).

Biden mengumumkan dukungannya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Menurut Biden, mendukung Harris (59) yang merupakan wakil presiden Amerika Serikat adalah keputusan terbaik yang pernah diambilnya.

"Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini," kata Biden dalam pesannya pada X itu.

Pengumuman tersebut menjadi momen yang menutup serangkaian cerita yang ada sejak debat Biden dengan kandidat yang menjadi lawannya, Donald Trump, dari Partai Republik. Pada 27 Juni, Biden, yang berusia 81 tahun, terlihat bingung dan tidak koheren sepanjang debat pertamanya dengan Donald Trump, yang berusia 78 tahun. Kondisi itu memperkuat kekhawatiran tentang kemampuan kognitifnya.

Kinerja buruknya telah menyebabkan beberapa politisi Demokrat dan donatur menyerukan agar dia dihapus dari daftar calon presiden AS. Konvensi Nasional Demokrat dijadwalkan berlangsung di Chicago pada 19 hingga 22 Agustus 2024.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler