'Banjir Darah' di Khan Younis, Israel Bantai Puluhan Warga Gaza
Israel menyerang wilayah Khan Younis untuk ketiga kalinya sepanjang tahun ini.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Tentara penjajahan Israel kembali melakukan pembantaian di Jalur Gaza. Kali ini, sekitar 50 orang syahid dalam pemboman artileri Israel di wilayah timur Khan Younis, selatan Jalur Gaza, mayoritas di antaranya anak-anak dan perempuan. Petugas kesehatan menyatakan kondisi di rumah sakit setempat seperti 'banjir darah'.
Kantor berita WAFA melansir, pesawat-pesawat tempur penjajah melancarkan pemboman intensif di lingkungan timur kota Khan Younis dan kota-kota kecilnya setelah perintah dikeluarkan untuk segera mengevakuasi wilayah timur dan menuju wilayah baru di Al-Mawasi di sebelah barat.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pasukan pendudukan tidak memberikan waktu kepada warga sipil untuk mengungsi. Mereka langsung melakukan pemboman intensif di kota tersebut, yang mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 50 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Wilayah timur kota mulai mengalami perpindahan massal ke wilayah barat, khususnya Al-Mawasi. Dalam konteks terkait, Kompleks Medis Nasser, yang terletak di Khan Younis, dalam sebuah pernyataan meminta warga sipil untuk “segera” mendonorkan darahnya demi kepentingan orang-orang yang terluka dan sakit karena sangat kekurangan unit darah di dalam kompleks tersebut.
Kekurangan ini menimbulkan ancaman serius terhadap kehidupan orang-orang terluka mengingat pembantaian yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pasukan penjajah terhadap orang-orang yang tidak bersalah dan warga sipil.
Sementara itu, Rumah Sakit Nasser mengatakan menerima ratusan jenazah dan korban dan luka-luka dalam waktu tiga jam, akibat serangan udara yang sedang berlangsung di sebelah timur kota.
“Kami kehilangan nyawa orang yang sakit dan terluka karena kurangnya kemampuan. Kami tidak memiliki sumber daya dan persediaan minimum untuk merawat mereka yang terluka,” kata juru bicara Rumah Sakit Nasser Mohammed Sakr.
“Situasi di Kompleks Medis Nasser tidak terkendali. Kami telah menerima ratusan korban dan kematian dalam atau selama tiga jam. Situasi kami sangat buruk. Kami perlu didukung oleh pasokan dan peralatan medis,” ia menambahkan.
“Puluhan pasien sedang ditangani. Kami tidak memiliki tempat tidur untuk menampung pasien. Kami tidak memiliki cukup persediaan untuk memberikan layanan kesehatan kepada pasien kami. Situasinya sangat sulit,” tambahnya. “Kami berenang di genangan darah.”
Sakr mengatakan rumah sakit menerima lebih dari 30 jenazah dan 200 orang luka-luka. “Kami meminta semua negara di seluruh dunia untuk memaksa Israel membuka perbatasan guna memindahkan pasien kami yang membutuhkan operasi mendesak ke negara tetangga,” katanya.
Rekaman video grafis yang dibagikan secara online dan diverifikasi oleh agen pengecekan fakta Aljazirah, Sanad, menunjukkan kedatangan sebuah truk berisi mayat dan orang-orang terluka di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis. Video tersebut memperlihatkan tubuh anak-anak, termasuk seorang anak yang tampaknya baru berusia beberapa bulan.
Tak ada tempat aman... baca halaman selanjutnya
Sekitar seminggu yang lalu, tentara pendudukan melakukan pembantaian di daerah Al-Mawasi, yang diklaim aman, yang mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 90 warga sipil dan melukai 300 lainnya, dalam serangkaian serangan udara yang menargetkan tenda-tenda pengungsi.
Sementara, pengungsi Palestina mengatakan wilayah al-Mawasi di Gaza selatan sudah penuh, setelah Israel memerintahkan warga Palestina di timur Khan Younis untuk pindah ke sana. “Bahkan trotoar penuh dengan orang dan tenda,” Youssef Abu Taimah, dari kota al-Qarara di Khan Younis, mengatakan kepada AFP setelah keluarganya tidak menemukan tempat di al-Mawasi.
“Kami lelah dan muak. Cukup dengan perpindahan dan migrasi ini,” Ahmed al-Bayouk (53 tahun) mengatakan kepada kantor berita tersebut: “Kami baru menetap selama beberapa hari sebelum tentara datang, mengebom, membuat kami terusir dan menghancurkan lebih banyak lagi.” "Kemana kami harus pergi? Setiap tempat berisiko terkena bom.”
Militer Israel sebelumnya mengeluarkan pemberitahuan yang memerintahkan orang-orang di timur Khan Younis untuk pindah ke al-Mawasi, memperingatkan bahwa pasukannya “akan beroperasi secara paksa” di daerah tersebut.
Setidaknya 39.006 orang telah syahid dan 89.818 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut. Kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa 23 warga Palestina syahid dan 91 luka-luka dalam 24 jam terakhir sebelum pagi ini dalam tiga serangan terpisah di Gaza. Jumlah syuhada tersebut tidak termasuk pembunuhan dalam serangan terbaru Israel di wilayah timur Khan Younis.