Yasuo Takamatsu, Rela Menyelam demi Cari Istri yang Tersapu Tsunami Jepang 2011

Yasuo Takamatsu rutin menyelam di perairan sekitar Onagawa untuk mencari istrinya.

AP
Sebuah pelabuhan di Prefektur Miyagi, Jepang, porak-poranda setelah diguncang gempa dan diterjang tsunami, Jumat (12/3/2011). Yasuo Takamatsu rutin menyelam untuk mencari sang istri.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam cahaya pagi yang tenang di pantai Onagawa, Prefektur Miyagi, Jepang, Yasuo Takamatsu kembali bersiap untuk menyelam ke dalam dinginnya laut. Ini adalah ritual yang telah dilakukan sebanyak ratusan kali sejak 2013.

Baca Juga


Bukan untuk mencari harta karun, Takamatsu yang kini berusia 67 tahun itu menyelam untuk mencari jenazah sang istri yang hilang diterjang tsunami pada Maret 2011. Tanggal 11 Maret 2011 terukir dalam ingatan kolektif masyarakat Jepang sebagai hari yang penuh duka. Bagi Takamatsu, hari itu juga merupakan hari terakhir ia mendengar kabar dari istrinya, Yuko, yang berusia 47 tahun.

Yuko tersapu oleh gelombang tsunami yang menjulang tinggi ketika berada di kantornya di 77 Bank cabang Onagawa. Gempa berkekuatan 9,0 skala richter, salah satu yang terkuat yang pernah tercatat, melepaskan tsunami dengan keganasan yang melenyapkan kota-kota dan merenggut nyawa ribuan orang, termasuk Yuko.

Dalam kekacauan bencana, Yuko berhasil mengirimkan email sederhana kepada Takamatsu: “Apakah kamu baik-baik saja? Saya ingin pulang”. Itu adalah kata-kata terakhir yang diterima Takamatsu dari Yuko.

Seseorang kemudian menemukan ponsel Yuko di tempat parkir sebulan setelah tsunami, tidak jauh dari tempat dia menghilang. Takamatsu menemukan sebuah pesan yang belum terkirim di telepon genggam berwarna merah itu itu. Pesan itu ditulis pukul 15.25 waktu setempat.

“Tsunaminya sangat besar,” demikian bunyi pesan itu.

Dari situ Takamatsu tahu bahwa Yuko masih hidup hingga pukul 15.25, dan menduga bahwa pada saat itu tsunami telah mencapai kakinya di atap bank.

Yuko adalah salah satu dari 2.523 orang yang jasadnya tidak pernah ditemukan setelah gempa bumi besar Jepang Timur pada 2011. Operasi pencarian telah berlangsung selama 13 tahun terakhir.

Prefektur Miyagi memiliki jumlah orang hilang terbesar yaitu 1.213 orang, dengan sisa-sisa jenazah 47 orang yang belum teridentifikasi. Keluarga seperti keluarga Takamatsu terus menunggu dan bertanya-tanya.

Takamatsu menyelam sebagai bentuk kasih sayang kepada istrinya...

 

Menyelam Sebagai Bentuk Kasih Sayang

Setelah mendapatkan lisensi menyelam, Takamatsu mulai melakukan penyelaman rutin di perairan sekitar Onagawa. Setiap pekan, ia menyelam dengan harapan menemukan jejak Yuko. Ia bekerja sama dengan tim penyelam professional dan terkadang dengan para relawan yang turut membantu pencarian tersebut.

Yasuo menyelam hingga kedalaman sekitar 20 meter, menjelajahi reruntuhan dan puing-puing yang tersisa di dasar laut. Bagi Yasuo, pencarian ini bukan hanya tentang menemukan jasad Yuko, tetapi juga tentang memberikan penghormatan dan membuktikan bahwa istrinya tidak pernah terlupakan.

Setiap kali menyelam, ia juga merasa lebih dekat dengan Yuko, seolah-olah bisa merasakan kehadirannya di antara gelombang laut yang tenang.

“Saya selalu berpikir bahwa dia mungkin menunggu saya di suatu tempat di bawah sana,” kata Yasuo seperti dilansir Milwaukee Independent, Jumat (26/7/2024).

Komunitas lokal dan keluarga juga memberikan dukungan penuh terhadap usaha Takamatsu. Mereka memahami bahwa pencarian ini adalah cara Takamatsu mengatasi kesedihan dan menjaga kenangan Yuko tetap hidup.

Selain itu, konsistensi Takamatsu untuk menyelam dan mencari jenazah sang istri telah menginspirasi banyak orang di Jepang dan di seluruh dunia. Kisahnya menjadi simbol kasih yang tak tergoyahkan dan keteguhan hati dalam menghadapi kehilangan yang luar biasa.

Takamatsu bertemu Yuko pada tahun 1988, saat Yuko berusia 25 tahun dan bekerja sebagai karyawan di Bank 77 di Onagawa. Dia adalah seorang tentara di Self-Defence Force Jepang. Mereka langsung jatuh cinta. Takamatsu mengatakan bahwa dia terpikat dengan senyuman dan kerendahan hatinya. Ia pun menggambarkan Yuko sebagai sosok yang lemah lembut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler