Kurikulum Merdeka, Dinilai Membuat Guru Bahasa Leluasa Kembangkan Pembelajaran Inovatif

Para guru bisa mengambil konten yang esensial

Dok Republika
Kaprodi MPBSI Dr Titin Nurhayatin MPd
Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Saat ini, hampir semua sekolah sudah memberlakukan kurikulum Merdeka. Begitu juga, dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Menurut Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pasundan (MPBSI) Pascasarjana Unpas Dr Titin Nurhayatin MPd, pihaknya menyambut positif program tersebut. Harapannya, para guru yang terjun langsung dalam implementasinya bisa menyesuaikan dengan kurikulum tersebut.

Baca Juga


"Tentu dalam implementasinya guru sebagai ujung tombak diberi keluasan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas dengan konten-konten yang tidak memberatkan guru. Para guru juga bisa mengambil konten yang esensial," ujar Titin di acara Temu Alumni & Lokakarya yang digelar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) MPBSI Unpas dengan tema "Implementasi Merdeka dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia". Kegiatan ini pun, digelar dalam rangkaian memperingati Milangkala ke-111 Paguyuban Pasundan ini digelar di Gedung Pascasarjana Unpas Jalan Sumatera, Bandung, Sabtu (27/7/2024).

Guru juga, kata dia, diberi keleluasaan untuk mengembangkan pembelajaran-pembelajaran yang inovatif. Termasuk dalam penerapan kurikulum Merdeka ini dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

"Kemampuan bahasa itu sangat penting, apalagi guru. Sebagai ujung tombak, guru punya tanggungjawab terhadap peserta didik agar bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Begitu juga dalam pembelajaran, harus mengaktifkan peserta didik, termasuk dalam komunikasi ini," paparnya.

Dalam kurikulum Merdeka  juga ada platform Merdeka Belajar, dimana guru harus pandai mengemas pembelajaran secara inovatif dengan bisa menggunakan fitur-fitur yang tersedia diplatform. "Disana ada video, perangkat ajar yang bisa menjadi inspirasi dan membantu para guru untuk meningkatkan kompetensi," katanya.

Kegiatan temu alumni dan lokakarya ini, kata dia, diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi sesama alumni MPBSI. Serta, bisa menjadi kegiatan untuk berbagi pengalaman untuk menjaga keberlanjutan IKA MPBSI.

"Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi, profesionalisme para alumni baik dibidang akademik maupun sosial. Selain itu diharapkan pula, para alumni yang sudah berkecimpung di dunia pendidikan serta sektor lainnya bisa membawa citra MPBSI di mata masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler